Antisipasi Kejahatan, Polres Pontianak Imbau Pemkot Tambah CCTV dan Penerangan Jalan
Pontianak | Senin, 2 Desember 2024
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe, saat menyampaikan keterangan. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Senin, 2 Desember 2024
Lifestyle
Berita Lifestyle, PIFA - Film horor KKN di Desa Penari berhasil meraih kesuksesan. Dilansir dari Liputan6, kesuksesan ini pun ingin juga dicapai oleh rumah produksi MD Pictures dengan menghadirkan film yang serupa yang diambil dari utas di Twitter. Terbaru, kisah berjudul Sewu Dino dikabarkan akan diangkat ke layar lebar. Kabar akan diadaptasinya kisah Sewu Dino dari utas Twitter ke layar lebar, tak lepas dari banyaknya warganet yang menyampaikan harapan agar rumah produksi film nasional segera mengangkatnya menjadi sebuah film bioskop. Ditambah lagi, KKN di Desa Penari hingga kini sudah sukses menembus 6 juta penonton di bioskop nasional. Padahal kisah ini menjadi viral sekitar periode 2019-2020 silam, dan pada tahun lalu sudah jarang yang membicarakannya lantaran pandemi Covid-19. Menariknya, kisah Sewu Dino yang dari bahasa Jawa artinya "Seribu Hari" ini juga ditulis oleh akun Twitter Simple Man. Kisah Sewu Dino dianggap tak kalah mengerikan dari KKN di Desa Penari lantaran mengangkat isu perang ilmu hitam (santet) antar keluarga. "Della Atmojo sedang memantau," tulis Simple Man sambil memberi emotikon sepasang mata saat menautkan kabar tentang pencapaian penonton film KKN di Desa Penari. Sedangkan nama Della Atmojo yang ditulis oleh Simple Man tersebut adalah salah satu karakter yang ada di utas Sewu Dino karyanya. Disebutnya, Della adalah korban ilmu hitam yang berasal dari musuh keluarga besarnya. Kisah tentang Della itulah yang disebut banyk warganet menyatakan bahwa Sewu Dino lebih mengerikan dari KKN di Desa Penari. Jika ingin membaca kisah Sewu Dino yang ditulis oleh akun Twitter Simple Man dapat diakses dari tautan berikut. https://twitter.com/SimpleM81378523/status/1158380946728427520?s=20&t=oW7TpSqwFeWNAND1y8q2Fg (b)
Lokal
PIFA, Lokal - Seorang pekerja bangunan asal Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, berinisial M (61) tewas tersengat listrik saat memperbaiki atap sebuah gudang sawmil mini di Desa Lintang Batang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kamis kemarin. Insiden ini terjadi ketika korban sedang mengukur jarak kayu untuk memasang atap, dan meteran yang digunakannya bersentuhan dengan kabel listrik beraliran tinggi. Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, melalui Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, membenarkan peristiwa tersebut. "Korban tersengat aliran listrik saat meteran yang berbahan seng menyentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN," jelas Ade pada Jumat (28/6). Menurut Ade, setelah tersengat listrik, korban terkapar di atas atap gudang yang tingginya sekitar 4 meter. Beberapa saksi mata segera naik untuk mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Lingga guna mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawa korban tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di puskesmas tersebut. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi karena telah merelakan dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Meski demikian, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. AIPTU Ade mengimbau kepada seluruh warga, khususnya para pekerja bangunan, untuk selalu memastikan keamanan diri saat bekerja. "Kami dari Polres Kubu Raya mengimbau agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," ungkapnya. (ad)
Lokal
PIFA, Lokal - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan pelaksanaan mudik tahun 2023 berjalan tertib dan lancar. Hal ini terlihat dari pengecekan terakhir kesiapan dalam Apel Operasi Ketupat, kemarin. "Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergitas Polri dengan stakeholder. Mudik tahun lalu diapresiasi 73,8 persen masyarakat merasa puas. Ini menjadi pemacu semangat, sehingga 2023 mampu dilaksanakan dengan baik," ujarnya. Dia menguraikan, guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik, akan dilakukan pembatasan operasional angkutan barang, namun terdapat klasifikasi angkutan yang masih diizinkan beroperasi. Seperti kendaraan pengangkut BBM, pengantaran uang, hewan ternak, pupuk dan bahan pokok dan bahan penting (bapokting). "Pastikan kendaraan tersebut dilengkapi dengan surat muatan yang ditempelkan pada kaca kendaraan sebelah kiri, sehingga hal ini mempermudah proses pemeriksaan," jelasnya. Di sisi lain, dia juga berpesan agar para stakeholder terkait dapat mengatur pembelian tiket secara online, mengoptimalkan ketersediaan kapal serta fasilitas jalan menuju pelabuhan dan melakukan sosialisasi pengaturan keamanan dalam memperlancar mudik kepada masyarakat. "Pastikan juga kelancaran penerapan penundaan perjalanan (delaying system) dan screening tiket penumpang. Apabila terdapat penumpang yang belum memiliki tiket, koordinasikan dengan ASDP untuk melayani penjualan tiket," jelasnya. Kemudian, terhadap Satgas Pangan dengan stakeholder terkait untuk berkoordinasi dengan baik dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapokting. "Tingkatkan koordinasi, sehingga tidak terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga," jelasnya. Sutarmidji juga berharap mudik tahun ini dapat berjalan dengan baik dengan cara menaati aturan yang diberlakukan oleh pemerintah. (ap)