Bulog menyalurkan 10 ribu ton beras untuk ratusan ribu warga Kalbar sebagai upaya antisipasi stok pangan. (Dok.PIFA/Andrie P Putra)

PIFA, Lokal - Sebanyak 336.266 warga Kalimantan Barat menerima bantuan beras cadangan sebanyak 10.087 ribu ton. Penyaluran beras tersebut dilakukan Perum Bulog Wilayah Kalbar, Senin (11/9/2023).

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko mengutarakan, penyaluran bantuan beras merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo. Hal ini sebagai langkah antisipasi dan penambahan pasokan pangan di tengah masyarakat.

"Mempercepat penyaluran bantuan pangan beras kepada warga penerima bantuan pangan ini, sebagai langkah antisipasi untuk menambah pasokan pangan beras di tengah masyarakat," katanya di gudang Bulog, Kubu Raya.

Bambang mengutarakan, penyaluran bantuan beras ini sekaligus bertujuan untuk menekan harga kenaikan beras yang saat ini tengah terjadi. 

"Tujuannya supaya berkurang demand masyarakat di pasar. Jadi secara tidak langsung mengendalikan harga," jelasnya.

Bantuan pangan ini, kata Bambang, akan disalurkan ke seluruh Kalbar selama tiga bulan berturut-turut. Masing-masing keluarga akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.

"Penyaluran ini dilakukan selama tiga bulan berturut-turut dari September, Oktober dan November. Tota 10.087 ton beras khusus untuk tahap dua ini se-Kalbar," katanya.

Sementara itu khusus untuk Kota Pontianak, bakal disalurkan 627 ton untuk alokasi tiga bulan tersebut.

Selain penyaluran bantuan beras cadangan, Bulog juga aktif dan rutin melakukan program SPHP guna menambah pasokan beras di tingkat pengecer dan konsumen.

"Dalam menghadapi fluktuasi harga di pasar, Bulog selain menyalurkan bantuan pangan juga aktif dan rutin melakukan program SPHP. Menambah pasokan beras di tingkat pedagang, pengecer khususnya di pasar tradisional," tandasnya. (ap) 

PIFA, Lokal - Sebanyak 336.266 warga Kalimantan Barat menerima bantuan beras cadangan sebanyak 10.087 ribu ton. Penyaluran beras tersebut dilakukan Perum Bulog Wilayah Kalbar, Senin (11/9/2023).

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar, Bambang Prihatmoko mengutarakan, penyaluran bantuan beras merupakan arahan Presiden RI Joko Widodo. Hal ini sebagai langkah antisipasi dan penambahan pasokan pangan di tengah masyarakat.

"Mempercepat penyaluran bantuan pangan beras kepada warga penerima bantuan pangan ini, sebagai langkah antisipasi untuk menambah pasokan pangan beras di tengah masyarakat," katanya di gudang Bulog, Kubu Raya.

Bambang mengutarakan, penyaluran bantuan beras ini sekaligus bertujuan untuk menekan harga kenaikan beras yang saat ini tengah terjadi. 

"Tujuannya supaya berkurang demand masyarakat di pasar. Jadi secara tidak langsung mengendalikan harga," jelasnya.

Bantuan pangan ini, kata Bambang, akan disalurkan ke seluruh Kalbar selama tiga bulan berturut-turut. Masing-masing keluarga akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.

"Penyaluran ini dilakukan selama tiga bulan berturut-turut dari September, Oktober dan November. Tota 10.087 ton beras khusus untuk tahap dua ini se-Kalbar," katanya.

Sementara itu khusus untuk Kota Pontianak, bakal disalurkan 627 ton untuk alokasi tiga bulan tersebut.

Selain penyaluran bantuan beras cadangan, Bulog juga aktif dan rutin melakukan program SPHP guna menambah pasokan beras di tingkat pengecer dan konsumen.

"Dalam menghadapi fluktuasi harga di pasar, Bulog selain menyalurkan bantuan pangan juga aktif dan rutin melakukan program SPHP. Menambah pasokan beras di tingkat pedagang, pengecer khususnya di pasar tradisional," tandasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar