Apple Jelaskan Alasan iPhone 16e Tak Dilengkapi MagSafe
Indonesia | Jumat, 28 Februari 2025
Apple menjelaskan alasan iPhone 16e tak dilengkapi MagSafe. (XYZOnemedia)
Indonesia | Jumat, 28 Februari 2025
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Seorang pria berinisial MN (44) asal Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap karena diduga menganiaya perempuan berinisial RN (39) yang merupakan mantan istrinya. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto mengatakan, perbuatan pelaku dilakukan setelah dia meminta uang kepada korban, namun tak dituruti. "Pelaku meminta uang untuk beli rokok kepada mantan istrinya, tapi tak dikasih. Akhirnya pelaku marah,” kata Indra, Jumat (11/11/2022). Indra menerangkan, peristiwa tersebut terjadi Selasa (8/11/2022) siang. Saat itu, tersangka MN datang ke rumah korban meminta uang. Namun, karena tak diberi, tersangka menganiaya korban dengan pisau. “Korban mengalami luka tusuk di perut, jari tangan san leher,” ucap Indra Atas perbuatan tersebut, tegas Indra, korban membuat laporan, dan anggota kepolisian langsung menangkap pelaku untuk pemeriksaan lebih lanjut. Indra menegaskan, saat ini tersangka sudah ditahan dan dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. “Tersangka masih kita periksa dan dalami,” tutup Indra. (ap)
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE – Musim buah lokal di Kalimantan Barat kembali tiba, salah satunya adalah buah langsat. Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, menjadi salah satu daerah utama penghasil buah berbentuk kecil mungil ini.Suhartian, pemilik kebun langsat mengatakan bahwa saat musim panen, produksi buahnya dapat mencapai 10 sampai 12 ton. Ia memiliki lahan seluas kurang lebih 1 hektar dengan 126 pohon langsat.“Jadi rata-rata produksi satu pohon itu bisa 100 kilo lah. Jadi kalau misal kita punya 126 (pohon) jadi ada potensi itu sekitar 10-12 ton,” ungkapnya, Sabtu (18/1/25)Suhartian menjelaskan, produksi panen langsat hinga berton-ton itu bergantung pada tenaga pemanjat. Satu pemanjat mampu menghasilkan hingga empat keranjang per hari, dengan berat masing-masing keranjang mencapai 70 kilogram. “Jika ada tiga pemanjat, kami bisa panen 12 keranjang per hari. Kalau lima orang, tinggal dikalikan saja,” jelas Suhartian. Hasil panen tersebut biasanya langsung dijual ke agen-agen yang sudah lama bekerja sama. Bahkan kata Suhartian, hasilnya sudah dikirim hingga Kapuas Hulu, seperti Desa Nangalauk.Musim panen langsat berlangsung sekitar tiga bulan, dimulai dari pertengahan Desember hingga Maret. Saat panen raya, produksi buah bisa mencapai 40-50 ton per hari dari belasan agen. Namun, melimpahnya hasil panen kerap membuat harga turun drastis. “Harga di musim panen raya bisa jatuh ke Rp3.000 per kilogram. Kalau sekarang ini rata-rata Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram,” jelas Suhartian. Ia juga menambahkan bahwa panen raya tahun depan diperkirakan akan berlangsung antara Agustus hingga Desember, tergantung pada kondisi cuaca.
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengingatkan skuad Garuda Muda untuk tetap fokus menjelang laga melawan Afghanistan yang akan digelar Kamis (10/4) malam waktu Arab Saudi atau Jumat (11/4) dini hari WIB. Nova menegaskan pentingnya menjaga konsentrasi dan tidak terlarut dalam kegembiraan setelah keberhasilan lolos ke Piala Dunia U-17 2025.Timnas Indonesia U-17 sebelumnya tampil impresif di fase grup Piala Asia U-17 2025 dengan mengalahkan Korea Selatan dan Yaman. Dua kemenangan tersebut sudah cukup mengantarkan Indonesia mengamankan tiket ke ajang Piala Dunia, sebuah pencapaian bersejarah bagi skuad muda Merah Putih.Namun, Nova menilai perjuangan belum selesai. Ia tidak ingin para pemainnya kehilangan fokus hanya karena telah memastikan satu tempat di turnamen dunia.“Saya minta lupakan euforia kita lolos ke Piala Dunia 2025 dan saya mau lihat fokus pemain tetap sama seperti sebelum kita lolos,” ucap Nova dalam rekaman wawancara yang diterima CNNIndonesia.com.Mantan bek Timnas Indonesia itu menegaskan bahwa setiap pertandingan tetap penting. Ia ingin melihat bagaimana anak asuhnya merespons tantangan dari Afghanistan dengan kesiapan yang matang.“Pemain harus tetap fokus dengan rencana setiap pertandingan dan melawan Afghanistan kita lihat apa yang bisa dilakukan para pemain dan saya harapkan kita bisa meraih hasil maksimal,” sambung Nova.Menurut Nova, euforia yang berlebihan bisa menjadi ancaman tersendiri, terutama bagi pemain-pemain muda yang masih mencari stabilitas mental dan emosional dalam pertandingan-pertandingan besar. Ia mengingatkan bahwa perjalanan Indonesia belum berakhir dan masih banyak laga berat di depan mata.“Yang pasti kita bersyukur bisa lolos ke Piala Dunia 2025 dan sekarang sama seperti kita datang ke sini [Arab Saudi] saya minta pemain tetap fokus di setiap pertandingan,” ujar Nova menambahkan.Ia juga menegaskan bahwa target tim tidak sekadar menjadi juara grup atau melangkah ke final, melainkan menjaga konsistensi dan fokus pada laga demi laga.“Kita tidak mau melihat kita lolos ke Piala Dunia atau tidak, apakah kita harus juara grup atau harus ke final itu tidak saya pikirkan. Pemain saya minta fokus di setiap pertandingan dan laga terdekat lawan Afghanistan,” tutup pelatih yang pernah membela Persebaya dan Persib tersebut.Timnas U-17 akan menghadapi Afghanistan sebagai laga penutup fase grup sebelum melangkah ke babak perempat final. Laga ini dipandang sebagai momen untuk memanaskan mesin sekaligus menjaga momentum kemenangan yang sudah diraih sejak awal turnamen.