Apple Kembalikan Fitur Pelacakan Oksigen di Apple Watch, Masimo Gugat Bea Cukai AS
Teknologi | Senin, 25 Agustus 2025
Infinix HOT 60 Pro+. ANTARA/HO-Infinix Indonesia
Teknologi | Senin, 25 Agustus 2025
Sports
PIFA, Sports - MotoGP Argentina 2023 berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Marco Bezzecchi meraih kemenangan pertamanya di kelas MotoGP berkat performa memukaunya. Meskipun dia sempat mengaku bahwa dirinya lebih percaya diri ketika melintasi sirkuit dalam kondisi kering daripada saat kondisi basah. pada Minggu (2/4/2023). "Saya bagus dalam kondisi kering, tetapi dalam kondisi hujan saya sangat kesulitan. Pada bagian terakhir (musim lalu), khususnya di Thailand, saya bisa kuat (saat kering), tetapi saat hujan balapan saya jelek. Jadi saya mengatakan, "tidak, kami sudah bekerja dengan sangat bagus, sayang itu tidak akan berjalan bagus hari ini'," ucap Bezzecchi, dikutip dari Kompas.com. Namun saat balapan dia merasa kan adrenalin yang luar biasa sehingga dia merasa benar benar yakin. "Namun, pagi ini, begitu saya mengendarai motor, rasanya luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan itu, tetapi sensasinya sama dengan saat balapan. Jadi, saya start dan saya sangat kompetitif. Saya hanya berusaha fokus serta menikmati di atas motor, menikmati setiap gerakan saya, semuanya itu fantastik," imbuhnya. Melansir Reuters, Marco Bezzecchi meraih kemenangan perdananya dan VR46 Racing MotoGP di Grand Prix naik ke puncak klasemen kejuaraan setelah ia mendominasi dalam kondisi basah untuk memimpin dari tikungan pertama ke kotak-kotak. bendera. Dengan 50 poin. Sementara, Pembalap Pramac Ducati Johann Zarco berada pada finis kedua dengan perjalanan yang menakjubkan, dan pole sitter Alex Marquez berada di urutan ketiga dengan Gresini Ducati-nya. Juara bertahan Francesco Bagnaia membuang 20 poin saat dia melakukan kesalahan dan jatuh saat berada di posisi kedua dengan delapan lap tersisa. (hs)
Teknologi
PIFA.CO.ID, TEKNO - Para peneliti dari Universitas Notre Dame, AS, mengungkap potensi ancaman bahan kimia dalam tali jam tangan pintar dan alat pelacak kebugaran. Studi yang dikutip oleh Medical Daily pada Kamis (16/1) menemukan bahwa dari 22 merek yang diuji, sembilan mengandung asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dengan konsentrasi sangat tinggi.PFHxA adalah bagian dari zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), bahan kimia yang digunakan untuk membuat produk tahan air, panas, dan noda. Paparan PFAS dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah kesuburan, hipertensi akibat kehamilan, peningkatan kadar kolesterol, serta risiko penyakit serius seperti kanker testis dan ginjal. Pada anak-anak, zat ini dapat mengganggu perkembangan hormon, merusak hati, dan meningkatkan risiko penyakit tiroid serta asma.Penelitian ini menggunakan metode analisis canggih untuk mengidentifikasi kandungan fluor dalam produk tersebut. "Lima belas dari 22 tali produk yang kami uji memiliki konsentrasi fluor tinggi, dan sembilan mengandung PFHxA," kata Alyssa Wicks, penulis utama studi. Sementara itu, Graham Peaslee menambahkan bahwa beberapa sampel memiliki konsentrasi PFHxA melebihi 1.000 bagian per miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan produk konsumen lainnya.Perangkat teknologi yang dapat dikenakan kini semakin populer, dengan pengguna rata-rata memakainya selama 11 jam per hari. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran terkait dampak kesehatan dari pemakaian jangka panjang.
Lokal
Pontianak - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yarsi Pontianak melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Kegiatan tersebut, bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus dan juga membentuk karakter pada mahasiswa baru agar mereka siap memulai dunia perkuliahan. Hal tersebut disampaikan Ketua STIKes YARSI Pontianak, Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep pada saat pembukaan kegiatan tersebut di Aula Lantai 2 Gedung A STIKes YARSI Pontianak Jalan Pamnglima Aim Pontianak Timur, Rabu (08/09/2021). “STIKes YARSI Pontianak melaksanakan PKKMB 2021 mulai tanggal 6 - 10 September 2021 secara luring dan daring, dikarenakan masih dalam kondisi pandemi covid-19 sesuai edaran Pemerintah Daerah kota Pontianak dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya. Dengan mengusung tema “Terbinanya Mahasiswa Keperawatan yang Berintegritas Tinggi, Akademis, dan Profesional”, kegiatan tersebut disiarkan juga secara langsung via zoom, Instagram, facebook dan youtube resmi STIKes YARSI Pontianak. Dalam sambutannya, Ketua STIKes YARSI Pontianak, mengajak seluruh mahasiswa baru untuk menjadikan kegiatan PKKMB 2021 sebagai ajang silaturahmi antara satu sama lain. Tidak hanya itu, iajuga berharap kegiatan PKKMB 2021 mnjadi proses percepatan adaptasi dan pembentukan pribadi mahasiswa yang utuh, berkualitas, sukses dalam studi serta siap menghadapi tantangan masa depan terutama mampu bersaing didunia luar. Uti Rusdian Hidayat juga menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan PKKMB 2021 ini sebanyak 162 mahasiswa, dimana jumlah ini mengalami peningkatan 200% dari tahun sebelumnya. “Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat meningkat untuk mengamanahkan anaknya untuk menimba ilmu dan menjalankan pendidikan kepada kami. Insya Allah amanah ini tidak akan kami sia-siakan untuk mendidik dan menghasilkan calon-calon tenaga perawat yang unggul dan islami sesuai dengan visi-misi STIKes YARSI Pontianak,” tegasnya.