AS Didesak Berhenti Danai Perang Israel
Amerika Serikat | Jumat, 13 September 2024
Senator Bernie Sanders mengkritik pemerintah Amerika Serikat, mendesak untuk berhentikan danai perang Israel. (Reuters)
Amerika Serikat | Jumat, 13 September 2024
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan yang menyebut dirinya mengirim utusan agar tidak dipecat dari PDIP. Jokowi menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benar dan meminta PDIP mengungkap siapa utusan yang dimaksud."Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" kata Jokowi saat ditemui di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3/2025).Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa pada 14 Desember 2024 ada pihak yang meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mundur dan mendesak agar Jokowi tidak dipecat dari partai.Jokowi menegaskan dirinya tidak memiliki kepentingan untuk melakukan hal tersebut. Ia juga mengaku selama ini memilih diam meskipun sering difitnah dan dicela, tetapi menegaskan bahwa kesabarannya ada batasnya."Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," ujarnya.Ketika ditanya soal namanya yang masih dikaitkan dengan PDIP, Jokowi hanya menjawab singkat, "Ya, sudah."
Lokal
Berita Ketapang, PIFA - Mewakili Bupati Ketapang Sekretaris Daerah Alexander Wilyo, S.STP., M.Si melantik Satgas Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ketapang Tahun 2021, Selasa (21/12/2021) bertempat di Pendopo Bupati Ketapang. Sekda dalam sambutannya menyampaikan bahwa satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) merupakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan ketertiban umum, ketentraman serta perlindungan masyarakat. "Ini merupakan salah satu tugas saudara sekalian sebagai anggota Satgas Linmas Kabupaten Ketapang." ujarnya. Lebih lanjut Beliau berpesan agar Satlinmas yang baru dilantik dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. "Bantu pemerintah dengan selalu siap dan aktif serta bisa bersinergi dengan TNI dan Polri untuk melaksanakan pengamanan dan penanganan bencana di Kabupaten Ketapang." tegasnya. Selain itu Beliau juga berharap kepada para Camat dan Kepala Desa untuk aktif dalam mensosialisasikan Vaksinasi yang menjadi target utama pemda dalam penanganan Covid-19. "Saya berharap agar target vaksinasi kita tercapai diakhir desember ini dengan sistem yang telah kita buat." pungkasnya.
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi memastikan bahwa cuaca "neraka" yang terjadi di India tak berdampak signifikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di sana. Menurut laporan CNN Indonesia (4/5), cuaca neraka tersebut mencapai 45 derajat Celsius. "Jujur, ya. Tidak ada dampak yang signifikan. Kemarin, Ramadan juga puasa masih aman. Kita yang menghindari seminimal mungkin terekspos panas," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI India, Hanafi Rabu (4/5), mengutip CNN Indonesia. Hanafi menambahkan, WNI di negara itu juga tak terkena dampak cuaca panas ekstrem. "WNI juga tidak terlalu terdampak karena memang umumnya bukan pekerja-pekerja lapangan," sambungnya. Menurutnya, cuaca panas ekstrem sebetulnya bukan hal yang aneh di India. Biasanya suhu setinggi itu terjadi saat puncak musim panas, sekitar Juli, bukan April. "India memang di Bulan April-September musim panas. Mereka umumnya sudah biasa dengan itu," pungkasnya. Hingga saat ini, lanjutnya, juga tak ada imbauan khusus dari pemerintah India karena memang tidak ada korban jiwa atau semacamnya. Namun, sejumlah foto yang beredar di media menunjukkan sejumlah warga berteduh di pinggiran Sungai Yamuna imbas panas yang menyengat itu. Terkait hal itu Hanafi menegaskan bahwa sikap warga India itu sudah biasa. Dampaknya, sekolah-sekolah ditutup dan pasokan batu bara menurun. "Memang kalau sedang panas, orang-orang yang tinggal di bantaran-bantaran sungai memanfaatkan sungai untuk ngadem. Kalau yang lain, ya mending di rumah atau mall," imbuhnya. Selama dua bulan terakhir ini, India memang tengah mengalami cuaca "neraka" dengan suhu 40-45 derajat Celcius. Hal ini terjadi diduga akibat dari perubahan iklim hingga efek gas rumah kaca. (yd)