Senator Bernie Sanders mengkritik pemerintah Amerika Serikat, mendesak untuk berhentikan danai perang Israel. (Reuters)

Senator Bernie Sanders mengkritik pemerintah Amerika Serikat, mendesak untuk berhentikan danai perang Israel. (Reuters)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalAS Didesak Berhenti Danai Perang Israel

AS Didesak Berhenti Danai Perang Israel

Amerika Serikat | Jumat, 13 September 2024

PIFA, Internasional - Senator Bernie Sanders kembali mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas dukungan yang diberikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait perang di Jalur Gaza. Dalam seruannya, Sanders mendesak agar AS menghentikan pendanaan untuk perang yang telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa.

Sejak 7 Oktober, lebih dari 41.000 orang dilaporkan tewas akibat konflik yang berlangsung di Gaza.

"Minggu ini, 19 orang tewas, beberapa lainnya terluka dalam serangan di 'zona kemanusiaan' di Gaza," kata Sanders.

"Sekarang, sebuah sekolah dibom lagi, menewaskan 14 orang, termasuk enam petugas bantuan PBB" tandasnya.

Sanders juga menyoroti kasus penembakan seorang warga Amerika di Tepi Barat dan menyatakan kekecewaannya atas insiden tersebut.

"Cukup sudah. Jangan beri lagi uang untuk mesin perang Netanyahu," tulisnya di platform media sosial X.

Sebelumnya, seorang aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, tewas dalam aksi protes di Tepi Barat. Eygi ditembak oleh penembak jitu Israel saat mengikuti aksi menentang permukiman ilegal di kota Beita, dekat Nablus. Insiden ini memicu kecaman internasional.

Meski Presiden AS Joe Biden menyebut penembakan Eygi sebagai "kecelakaan," ia kemudian mengungkapkan kemarahan dan kesedihannya.

"Harus ada pertanggungjawaban penuh. Israel harus berbuat lebih banyak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," ujar Biden, meskipun hingga kini ia belum berbicara dengan keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa.

Desakan Sanders semakin mempertegas sikap kritis terhadap kebijakan luar negeri AS yang mendukung Israel, di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menghentikan kekerasan di kawasan tersebut.

Rekomendasi

Foto: Terbukti Jadi Skutiknya Anak Muda, Zee Pilih Fazzio Hybrid Sebagai Motor Primadonanya | Pifa Net

Terbukti Jadi Skutiknya Anak Muda, Zee Pilih Fazzio Hybrid Sebagai Motor Primadonanya

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: Veddriq Leonardo, Budak Kalbar, Masuk Nominasi The World Games Athlete of The Year 2024 | Pifa Net

Veddriq Leonardo, Budak Kalbar, Masuk Nominasi The World Games Athlete of The Year 2024

Kalbar
| Kamis, 16 Januari 2025
Foto: AS Batalkan Tarif Tambahan 25 Persen terhadap Baja dan Aluminium Kanada | Pifa Net

AS Batalkan Tarif Tambahan 25 Persen terhadap Baja dan Aluminium Kanada

Amerika Serikat
| Rabu, 12 Maret 2025
Foto: Tampil Stand-Out, Ratusan Gang Alpha Meriahkan Gelaran We Are Aerox Society di Pontianak & Makassar | Pifa Net

Tampil Stand-Out, Ratusan Gang Alpha Meriahkan Gelaran We Are Aerox Society di Pontianak & Makassar

Pontianak
| Selasa, 18 Februari 2025
Foto: Jokowi Akui Memiliki Hubungan yang Hangat dengan Puan Maharani | Pifa Net

Jokowi Akui Memiliki Hubungan yang Hangat dengan Puan Maharani

Indonesia
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Ini Jadwal Libur Sekolah dan Jam Belajar Siswa Selama Bulan Ramadhan 2025 di Kalbar | Pifa Net

Ini Jadwal Libur Sekolah dan Jam Belajar Siswa Selama Bulan Ramadhan 2025 di Kalbar

Kalbar
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Pundit Belanda Ungkap Alex Pastoor Lebih Cocok Jadi Pelatih Timnas Indonesia | Pifa Net

Pundit Belanda Ungkap Alex Pastoor Lebih Cocok Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Indonesia
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Drama di Bernabeu! Gol Detik Terakhir Valverde Antar Madrid Taklukkan Athletic | Pifa Net

Drama di Bernabeu! Gol Detik Terakhir Valverde Antar Madrid Taklukkan Athletic

Spanyol
| Senin, 21 April 2025
Foto: Pelatih Bahrain Sindir Timnas Indonesia Soal Pemain Keturunan | Pifa Net

Pelatih Bahrain Sindir Timnas Indonesia Soal Pemain Keturunan

Indonesia
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron: Kronologi Kontroversi yang Menggemparkan Publik | Pifa Net

Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron: Kronologi Kontroversi yang Menggemparkan Publik

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025

Berita Terkait

Politik

Foto: Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya | Pifa Net

Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya

PIFA.CO.ID, POLITIK - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan yang menyebut dirinya mengirim utusan agar tidak dipecat dari PDIP. Jokowi menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benar dan meminta PDIP mengungkap siapa utusan yang dimaksud."Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" kata Jokowi saat ditemui di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3/2025).Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa pada 14 Desember 2024 ada pihak yang meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mundur dan mendesak agar Jokowi tidak dipecat dari partai.Jokowi menegaskan dirinya tidak memiliki kepentingan untuk melakukan hal tersebut. Ia juga mengaku selama ini memilih diam meskipun sering difitnah dan dicela, tetapi menegaskan bahwa kesabarannya ada batasnya."Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," ujarnya.Ketika ditanya soal namanya yang masih dikaitkan dengan PDIP, Jokowi hanya menjawab singkat, "Ya, sudah."

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025

Lokal

Foto: Sekda Ketapang Lantik Satlinmas Kabupaten Ketapang Tahun 2021 | Pifa Net

Sekda Ketapang Lantik Satlinmas Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Berita Ketapang, PIFA - Mewakili Bupati Ketapang Sekretaris Daerah Alexander Wilyo, S.STP., M.Si melantik Satgas Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ketapang Tahun 2021, Selasa (21/12/2021) bertempat di Pendopo Bupati Ketapang. Sekda dalam sambutannya menyampaikan bahwa satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) merupakan warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan ketertiban umum, ketentraman serta perlindungan masyarakat. "Ini merupakan salah satu tugas saudara sekalian sebagai anggota Satgas Linmas Kabupaten Ketapang." ujarnya. Lebih lanjut Beliau berpesan agar Satlinmas yang baru dilantik dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. "Bantu pemerintah dengan selalu siap dan aktif serta bisa bersinergi dengan TNI dan Polri untuk melaksanakan pengamanan dan penanganan bencana di Kabupaten Ketapang." tegasnya. Selain itu Beliau juga berharap kepada para Camat dan Kepala Desa untuk aktif dalam mensosialisasikan Vaksinasi yang menjadi target utama pemda dalam penanganan Covid-19. "Saya berharap agar target vaksinasi kita tercapai diakhir desember ini dengan sistem yang telah kita buat." pungkasnya.

Ketapang
| Rabu, 22 Desember 2021

Internasional

Foto: KBRI Pastikan Cuaca "Neraka" di India Tak Berdampak Signifikan ke WNI | Pifa Net

KBRI Pastikan Cuaca "Neraka" di India Tak Berdampak Signifikan ke WNI

Berita Internasional, PIFA - Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi memastikan bahwa cuaca "neraka" yang terjadi di India tak berdampak signifikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di sana. Menurut laporan CNN Indonesia (4/5), cuaca neraka tersebut mencapai 45 derajat Celsius. "Jujur, ya. Tidak ada dampak yang signifikan. Kemarin, Ramadan juga puasa masih aman. Kita yang menghindari seminimal mungkin terekspos panas," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI India, Hanafi Rabu (4/5), mengutip CNN Indonesia. Hanafi menambahkan, WNI di negara itu juga tak terkena dampak cuaca panas ekstrem. "WNI juga tidak terlalu terdampak karena memang umumnya bukan pekerja-pekerja lapangan," sambungnya. Menurutnya, cuaca panas ekstrem sebetulnya bukan hal yang aneh di India. Biasanya suhu setinggi itu terjadi saat puncak musim panas, sekitar Juli, bukan April. "India memang di Bulan April-September musim panas. Mereka umumnya sudah biasa dengan itu," pungkasnya. Hingga saat ini, lanjutnya, juga tak ada imbauan khusus dari pemerintah India karena memang tidak ada korban jiwa atau semacamnya. Namun, sejumlah foto yang beredar di media menunjukkan sejumlah warga berteduh di pinggiran Sungai Yamuna imbas panas yang menyengat itu. Terkait hal itu Hanafi menegaskan bahwa sikap warga India itu sudah biasa. Dampaknya, sekolah-sekolah ditutup dan pasokan batu bara menurun. "Memang kalau sedang panas, orang-orang yang tinggal di bantaran-bantaran sungai memanfaatkan sungai untuk ngadem. Kalau yang lain, ya mending di rumah atau mall," imbuhnya. Selama dua bulan terakhir ini, India memang tengah mengalami cuaca "neraka" dengan suhu 40-45 derajat Celcius. Hal ini terjadi diduga akibat dari perubahan iklim hingga efek gas rumah kaca. (yd)

India
| Rabu, 4 Mei 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5