AS Roma Resmi Rekrut Wesley Franca dari Flamengo, Kontrak Lima Tahun Senilai Rp573 Miliar
Sports | Selasa, 29 Juli 2025
Wesley Franca. (AS Roma)
Sports | Selasa, 29 Juli 2025
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Suriansyah menyebutkan, masih ada pekerjaan rumah atau PR yang harus dicapai dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar tahun 2023. "Masih ada PR di kepemimpinan Sutarmidji dalam APBD 2023 yang harus diselesaikan. Yaitu misalnya mengejar ketertinggalan indeks pembangunan infrastruktur," kata Suriansyah, menanggapi nota penjelasan Gubernur Kalbar terkait RAPBD 2023, kemarin. Suriansyah menerangkan, indeks pembangunan infrakstruktur mesti mencapai angka 80 persen. Sementara hingga sekarang persentasenya masih di bawah 70 persen. "Dimana ditargetkan kondisi jalan mantap minimal 80 persen. Sementara posisi sekarang masih di bawah 70 persen," terangnya. Kemudian, PR lainnya kata Suriansyah terkait indeks pembangunan manusia (IPM) Kalbar yang peringkatnya masih jauh di bawah. "Yang masih menempatkan Kalbar dalam posisi peringkat ke-30 dari 34 provinsi. Tentu itu juga harus dilihat," kata Suriansyah. Menyikapi dua persoalan ini, Suriansyah mendorong unsur Pemprov dan DPRD untuk meningkatkan kinerja dalam berkolaborasi serta kerja sama antar kedua belah pihak. "Nah, kinerja kolaborasi dan kerja sama antara gubernur dan DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan diperlukan agar dapat mengejar ketertinggalan," jelasnya. Di sisi lain, Suriansyah meyakini jika kolaborasi bersama itu terus terwujud, maka target pembangunan di Kalbar di bawan kepemimpinan Sutarmidji dan Ria Norsan, semuanya dapat diusahakan untuk dicapai. Sebelumnya, delapan fraksi di DPRD Kalbar menyetujui RAPBD 2023 untuk dibahas bersama. Pemandangan umum fraksi disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kalbar, Senin (3/9/2022). "Pemandamgan umum ini akan memperkaya RAPBD. Berisi masukan terkait anggaran yang perlu penambahan atau apa-apa yang perlu dikoreksi dan evaluasi. Dalam rangka memperbaiki kinerja gubernur untuk pembangunan Kalbar," pungkas Suriansyah.
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad mengatakan perbedaan persepsi legislatif dan eksekutif terkait belanja APBD Kalbar Tahun Anggaran 2023 dapat diselesaikan lewat fasilitasi tim Kementerian Dalam Negeri. Dia meyakini ada solusi terbaik, pasalnya postur APBD tak berubah hanya berbeda pandangan dari sisi belanja. Perbedaan nilai belanja di APBD tersebut diakibatkan eksekutif mengajukan usulan baru yang berbeda dengan yang sebelumnya dibahas tim Banggar dan TAPD. Namun, dalam paripurna Selasa (28/11/2022) semua Fraksi DPRD Kalbar menerima dengan catatan terhadap usulan pertama Pemprov Kalbar. "Perbedaan masalah belanja. Sekda dan gubernur sudah mengirimkan surat tetapi diterima agak lambat," katanya, kemarin. Kendati demikian, karena delapan Fraksi sudah menyampaikan menerima, maka APBD Kalbar Tahun Anggaran 2023 disahkan. Sekda Kalbar, Harison menyebut ketok palu memang sudah dilakukan. Hanya saja Pemprov belum sepakat terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2023. Perbedaan ini terletak dibelanja. Untuk itulah, Pemprov Kalbar akan meminta Kemendagri memfasilitasi menyelesaikan perbedaan ini. Besaran APBD Kalbar Tahun Anggaran 2023 yang disetujui sebesar Rp6.170.979.866.600. Pendapatan Rp5.851.838.865.428. Belanja Daerah sebesar Rp6.120.979.866.600 dan pembiayaan daerah sebesar Rp319.141.001.172. Sementara pengeluaran pembiayaan yakni sebesar Rp50.000.000.000. APBD yang disetujui ini merupakan usulan pertama Pemprov Kalbar. Sebelumnya, Pemprov Kalbar kembali mengusulkan perubahan postur APBD hal baru yang menuai penolakan fraksi. Situasi ini sempat membuat alot pengambilan persetujuan. Fraksi Partai Golkar berharap, APBD Kalbar bisa sejalan dengan program-program nasional dan menuntaskan program-program gubernur terpilih 2018-2023 yang segera berakhir. (ap)
Sports
Berita Sports, PIFA - PSSI tak jadi hengkang ke Federasi Sepakbola Asia Timur (EAFF). PSSI menghormati Konfederasi Sepakbola ASEAN (AFF) dan federasi sepakbola dunia lainnya, hingga saat Indonesia merupakan bagian dari ASEAN dan tetap menjadi anggota AFF. Hal itu disampaikan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Yunus menyebut PSSI tetap berada di bawah naungan AFF. “PSSI tetap berada di naungan AFF,” kata Yunus Nusi, mengutip laman PSSI (9/8). Yunus mengatakan sudah sewajarnya jika anggota ASEAN itu solid di semua bidang termasuk olahraga. Ia pun meminta semua pihak untuk menghentikan polemik perihal keluar dari AFF. “Kalau PSSI keluar dari AFF, lalu apa yang akan ditonton oleh publik. Menunggu event AFC? kan belum tentu sepadat di AFF. Lagian AFF juga menjadi ajang uji coba kita menuju event-event AFC,’’ sambungnya. Sementara terkait dugaan main mata antara Vietnam dan Thailand, PSSI sudah menerima jawaban dari AFF. Pihaknya pun menerima jawaban itu dengan lapang dada. “Soal PSSI yang mempertanyakan laga antara Vietnam dan Thailand sudah dijawab AFF. Kami semua menerimanya dengan lapang dada," tuturnya. "Jika memang tidak ditemukan kecurangan saat laga antara Thailand dan Filipina, kami juga menghargai keputusan AFF. Kita berterima kasih. Kita menghormati putusan itu. Fokus kita saat ini adalah memajukan sepakbola sehingga tim nasional bisa berprestasi," tutup Yunus. (yd)