ASN RSJ Singkawang Disiram Air Keras, Ria Norsan Minta APH Segera Tangkap Pelaku
Singkawang | Kamis, 24 April 2025
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan saat menjenguk Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Singkawang Achmad. (Dok. Istimewa)
Singkawang | Kamis, 24 April 2025
Internasional
PIFA, Internasional – Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sedikitnya 56.647 warga Palestina tewas akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Selasa (1/7), disebutkan bahwa 116 jenazah ditemukan dalam 24 jam terakhir, sementara 463 orang mengalami luka-luka. Dengan demikian, jumlah korban luka akibat serangan Israel kini mencapai 134.105 orang. “Banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” ungkap pernyataan tersebut. Serangan militer Israel kembali dilanjutkan pada 18 Maret 2024, meski sebelumnya terdapat kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang dicapai pada Januari. Sejak pelanggaran gencatan senjata itu, tercatat 6.315 warga Palestina meninggal dunia dan 22.064 lainnya terluka. Situasi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Laporan dari berbagai lembaga internasional menggambarkan keterbatasan akses medis, kekurangan pasokan makanan dan air bersih, serta hancurnya infrastruktur sipil akibat serangan terus-menerus. Sementara itu, pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza. Israel juga menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di wilayah kantong Palestina tersebut, yang dianggap melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Masyarakat internasional terus mendesak dilakukannya gencatan senjata permanen serta penyelidikan independen atas berbagai dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan ini.
Lokal
Berita Melawi, Kalbar - Pifa, Kabupaten Melawi merupakan 1 dari 14 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat. Diresmikan pada 7 Januari 2004, Kabupaten Melawi merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang. Nanga Pinoh adalah Ibu Kota dari Kabupaten yang memiliki luas 10.640,80 kilo meter itu. Ada tiga sungai yang membentang di sepanjang wilayah Kabupaten Melawi, yaitu Sungai Kayan, Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. Dilansir dari berbagai sumber, dulunya, daerah aliran sungai Pinoh merupakan wilayah Kerajaan Kotawaringin yang dipimpin Sultan Tamjidullah dari Banjarmasin. Bersama VOC-Belanda, tahun 1756 beliau mendaftarkan Melawai (alias Melawi) dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin. Tanggal 1 Januari 1817, Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang dan Melawi kepada Hindia Belanda. Beberapa tahun berselang, tepatnya tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari Banjarmasin juga menyerahkan Lawai (alias Melawi) kepada Hindia Belanda. Saat ini, Kabupaten Melawi tebagi menjadi 11 Kecamatan dan 169 Desa dengan Sokan sebagai kecamatan terluas (1.577 km²) dan Belimbing Hulu sebagai kecamatan terkecil (454 km²). Dipimpin oleh seorang Bupati bernama Dadi Sunarya Usfa Yursa dan Wakilnya Kluisen.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Personel TNI yang tergabung dengan Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrokan dengan Satgas Amole (Brimob) dari Polri di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu (27/11/2021). Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya melalui polisi militer (POM) telah melakukan penelusuran dan pengusutan terkait dugaan pelanggaran pidana yang terjadi. "Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," kata Andika saat dihubungi dilansir dari CNN Indonesia, Senin (29/11/2021). Di lain sisi, ia mengatakan bahwa proses hukum tersebut juga akan dilakukan terhadap anggota Polri yang terlibat. Namun demikian, Andika menyerahkan hal tersebut kepada Korps Bhayangkara untuk melakukan penindakan. Andika menuturkan, TNI sudah menjalin koordinasi dengan Polri sehingga proses pidana terhadap anggota polisi yang terlibat juga dilakukan. "TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut," jelasnya. Hingga saat ini, belum diketahui secara lengkap mengenai kronologi ataupun pemicu dari pertikaian yang terjadi antara personel kepolisian dan militer di Bumi Cenderawasih tersebut. Bentrokan tersebut terekam oleh kamera dan tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun @infokomando.official pada Minggu (28/11). Dalam video tersebut terlihat suasana malam di sekitar wilayah barak yang sedah riuh oleh beberapa orang. Sempat terdengar juga satu kali suara kencang yang diduga letupan senjata api.