Ilustrasi orang tua merespon anak tantrum. (Foto: Hellosehat)

Ilustrasi orang tua merespon anak tantrum. (Foto: Hellosehat)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleAwas! Bunda Jangan Salah Merespon Anak yang Tantrum, Begini Kata Psikolog

Awas! Bunda Jangan Salah Merespon Anak yang Tantrum, Begini Kata Psikolog

Indonesia | Rabu, 30 November 2022

Berita Lifestyle, PIFA - Menjadi orang tua memang memiliki tantangan tersendiri. Tak jarang, orang tua merasa kebingungan saat menghadapi anak yang sedang tantrum.

Tantrum tergolong emosi yang besar, mungkin saja orang tua tak terbiasa dengan hal itu semasa kecil.

Terkait hal itu, Psikolog Alsi Marsha Tengker, B.A.,M. Sc.,M.Psi menyarankan para orang tua untuk menenangkan diri terlebih dulu sebelum menangani anak-anak yang mengalami tantrum.

Marsha mengungkapkan bahwa kebingungan orang tua saat menghadapi anak tantrum adalah hal yang wajar.

"Jadi kita melihat saat anak kita mengekspresikan emosi besar, sebenarnya sama bingung dan takutnya dengan kita waktu kecil merasakan itu. Memang tidak mudah untuk memproses itu. Kalau aku boleh saran, soal tantrum memang baiknya kita yang 'tenangin' diri dulu sebelum menangani anaknya," kata Marsha.

Sementara itu, dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo Sp.A mengungkapkan bahwa anak-anak perlu dikenalkan emosi yang dirasakan.

Tantrum, kata Mesty, suatu proses yang diawali dari tidak pahamnya anak pada emosi yang dirasakan.

"Semakin cepat anak mengenali mungkin regulasi emosinya akan semakin baik," kata dia.

Di sisi lain, Principal Early Childhood Education Gianti Amanda, M.Psi. T, Montessori, Dipl berpendapat, orang tua sebenarnya bisa menyampaikan emosi yang dia sampaikan pada anak, namun disesuaikan porsinya dengan usia anak.

"Sebagai orang tua perlu menenangkan diri, juga boleh loh menyampaikan. Emosi bisa kita sampaikan, bagi, tetapi dengan porsi sesuai usia anak," kata Amanda.

Melansir Antara, menurut Mayo Clinic, Tantrum merupakan ekspresi frustrasi anak dengan keterbatasannya atau kemarahannya karena tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Bisa jadi anak melakukan hal itu karena sedang kesulitan memikirkan sesuatu dan tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Pada umumnya, anak tidak berencana membuat frustrasi atau mempermalukan orang tua mereka dengan Tantrum atau mengamuk.

Bagi sebagian besar balita, tantrum adalah cara untuk mengungkapkan rasa frustrasi. Untuk anak yang lebih besar, tantrum mungkin merupakan perilaku yang dipelajari.

Jika orang tua menghadiahi amukan dengan sesuatu yang diinginkan anak, maka amukan cenderung berlanjut.

Biasanya, cara terbaik untuk menanggapi amukan adalah dengan tetap tenang. Jika orang tua merespons dengan ledakan kemarahan, anak mungkin akan meniru perilaku itu.

Meneriaki seorang anak untuk menenangkan diri juga cenderung memperburuk keadaan.

Sebaliknya, untuk mengadapi tantrum atau amukan anak, orang tua sebaiknya mencoba mengalihkan perhatian anak.

Orang tua bisa memberikan buku yang berbeda, berpindah lokasi, atau membuat wajah lucu mungkin bisa membantu.

Apabila anak memukul atau menendang seseorang atau mencoba lari ke jalan, cobalah menghentikan perilakunya dengan menggendongnya sampai dia tenang. (b) 

Rekomendasi

Foto: Prediksi dan H2H Juventus vs AC Milan di Semifinal Supercoppa Italiana 2024 | Pifa Net

Prediksi dan H2H Juventus vs AC Milan di Semifinal Supercoppa Italiana 2024

Italia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Brigade Al-Qassam Tuduh Israel Tak Patuhi Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza | Pifa Net

Brigade Al-Qassam Tuduh Israel Tak Patuhi Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Palestina
| Jumat, 7 Maret 2025
Foto: Kolaborasi Bareng Dua Lipa, Jennie Blackpink Akan Rilis Album Baru  | Pifa Net

Kolaborasi Bareng Dua Lipa, Jennie Blackpink Akan Rilis Album Baru

Jakarta
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Shin Tae-yong: Selamat Tahun Baru, Indonesia Jaya Menuju Piala Dunia!   | Pifa Net

Shin Tae-yong: Selamat Tahun Baru, Indonesia Jaya Menuju Piala Dunia!

Indonesia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Raline Shah Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Apa  Tugasnya? | Pifa Net

Raline Shah Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Apa Tugasnya?

Indonesia
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: 5 Aplikasi Penunjang Ibadah Selama Ramadhan | Pifa Net

5 Aplikasi Penunjang Ibadah Selama Ramadhan

Indonesia
| Sabtu, 15 Februari 2025
Foto: Bayern Munich Mulai Dekati MU untuk Datangkan Antony | Pifa Net

Bayern Munich Mulai Dekati MU untuk Datangkan Antony

Spanyol
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Begini Kondisi Vadel Badjideh Usai 20 Hari Ditahan Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi | Pifa Net

Begini Kondisi Vadel Badjideh Usai 20 Hari Ditahan Atas Dugaan Persetubuhan dan Aborsi

Jakarta
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson | Pifa Net

Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia | Pifa Net

Mamat Alkatiri Angkat Bicara Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

Indonesia
| Senin, 6 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Baru Pulang dari Malaysia, TKI Asal Tegal Dirampok Setelah Diimingi Perempuan | Pifa Net

Baru Pulang dari Malaysia, TKI Asal Tegal Dirampok Setelah Diimingi Perempuan

PIFA, Lokal - Sumardi (30), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Tegal, Jawa Tengah yang baru pulang dari Malaysia, dirampok lima pemuda di Kota Pontianak. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto mengatakan, modus awalnya korban ditawari perempuan lalu diancam dengan pisau. Dalam perkara tersebut, empat orang tersangka, berinisial BOB, RN, KV, BEK ditangkap. Sementara satu orang tersangka lain, yakni Wewen, masih dalam pengejaran. Peristiwa terjadi Minggu (22/1/2023). Saat itu, korban yang baru turun dari bus didatangi tiga orang tersangka, yakni KV, RN dan Wewen untuk ditawari teman kencan wanita.  “Korban mau, lalu dibawa ke Jalan Tanjungpura Pontianak. Di sana, korban malah dirampok, 1.000 Ringgit uang Malaysia berhasil diambil tersangka,” ucap Indra.  Tak sampai di situ, setelah pergi dari tempat itu, korban kembali didatangi tersangka lain, yakni BOB dan BEK. Sebanyak dua handphone milik korban langsung diambil dari saku celananya.  “Korban tak berdaya, karena diancam menggunakan pisau. Bahkan salah satu tersangka mengaku sebagai anggota kepolisian,” ungkapnya. Atas perbuatan tersebut, korban lalu membuat laporan kepolisian. Berdasarkan keterangan korban yang dilanjutkan dengan identifikasi di lapangan, keempat tersangka berhasil ditangkap “Empat tersangka sudah kita proses dan satu tersangka lain dalam pengejaran,” tutup Indra. (ap)

Pontianak
| Rabu, 25 Januari 2023

Nasional

Foto: Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek? | Pifa Net

Mahfud MD: Siapa Bilang Efisiensi Itu Jelek?

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai bahwa banyak kebijakan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang memiliki sisi positif dan patut dihormati. Hal tersebut ia sampaikan di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I. Yogyakarta, Kamis (19/2), sebagai tanggapan atas tagar "Indonesia Gelap" yang ramai diperbincangkan di media sosial."Oh tidak, tidak seluruhnya 'gelap'. Banyak juga yang 'terang' dan yang terang itu tidak perlu diprotes 'kan," ujar Mahfud.Ia menegaskan bahwa meskipun ada beberapa kebijakan pemerintah yang perlu dikritisi, bukan berarti seluruh kebijakan tersebut buruk. Salah satu kebijakan yang menurutnya perlu mendapat apresiasi adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG)."Saya kira bagus sebagai sebuah program," katanya.Selain itu, Mahfud juga menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini diterapkan oleh pemerintah. Menurutnya, efisiensi merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara."Siapa yang bilang efisiensi itu jelek? Sejak zaman Orde Baru kita marah karena negara tidak efisien, lalu reformasi juga keluar karena anggaran negara tidak efisien," tutur Mahfud.Ia pun mengingatkan bahwa inefisiensi anggaran telah menjadi masalah sejak masa Orde Baru. Dengan mengutip temuan ekonom Sumitro Djojohadikusumo, yang juga merupakan ayah Presiden Prabowo, Mahfud menyebut bahwa tingkat inefisiensi pada masa itu mencapai 30 persen."Nah, sekarang itu mungkin melanjutkan temuan ayahnya Pak Prabowo, harus efisiensi kita lanjutkan. Kita hormati itu," ujar dia.Namun, Mahfud menegaskan bahwa penerapan efisiensi anggaran harus dilakukan secara selektif agar tidak berdampak negatif pada sektor-sektor yang membutuhkan perhatian lebih besar."Tetapi harus dikritik. Kalau lalu bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu 'kan kurang," jelasnya.Menurut Mahfud, efisiensi harus difokuskan pada pengeluaran negara yang tidak efektif, seperti kickback dalam proyek, perjalanan dinas yang tidak esensial, serta praktik flexing (pamer) di kalangan pejabat dengan menggunakan anggaran negara."Nah, saya kira itu harus diefisienkan, dan Pak Prabowo betul menurut saya," tutupnya.

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025

Lokal

Foto: Pelaku UMKM di Sintang Dapat Bantuan Gerobak Usaha Dari BKPUI     | Pifa Net

Pelaku UMKM di Sintang Dapat Bantuan Gerobak Usaha Dari BKPUI    

Berita Sintang, PIFA - Pelaku  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  mendapat bantuan Tiga  unit gerobak usaha   daru Badan Kerjasama Pembangunan Umat Islam (BKPUI) Sintang, di Kabupaten Sintang pada Minggu (20/03/2022).   Bupati Sintang Jarot Winarno saat menyerahkan bantuan gerobak usaha secara simbolis, menyampaikan pelaku UMKM sangat membutuhkan bantuan ini, karena terdampak pandemi Covid-19. "Pandemi Covid-19 sudah menyapu semuanya termasuk UMKM, sehingga mereka sangat memerlukan bantuan kita," katanya. Disampaikan Jarot, penyerahan bantuan itu langkah strategis kedua yang sudah mulai dilakukan oleh BKPUI Sintang, sebelumnya sudah mulai menanam sawit dan saat ini menyerahkan gerobak usaha. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh BKPUI Sintang untuk memberdayakan ekonomi umat dan pelaku UMKM atau ultra UMKM yang selama pandemi COVID-19 banyak yang mati usahanya. "Pelaku usaha yang ada di depan pendopo dan Taman Entuyut, terdampak karena pandemi sangat perlu kita bantu," ujarnya. Disebutkan Jarot, banyak cara pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, ada bantuan modal dan sebagainya. "Pegadaian dan bank juga bisa membantu dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 0,5 sampai 0,6 persen. Bahkan bisa sampai 100 juta tanpa bunga," ucap Jarot. Dia juga mengatakan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sintang sudah membuat inovasi dengan Panji Mas untuk antar jemput dokumen masyarakat pedalaman yang akan urus perizinan. Sehingga ke depan, UMKM akan semakin banyak. "Saya berharap UMKM di Kabupaten Sintang semakin maju dan berkembang bersama. Ekonomi umat Islam bisa maju menuju Islam yang gemilang," pintanya. Sementara itu, Ketua Panitia Penyerahan Gerobak Usaha Umat Andi Budiono menjelaskan gerobak itu sebagai pelaksanaan dari blue print pembangunan umat Islam Kabupaten Sintang. Ia katakan kegiatan tersebut juga dalam rangka mewujudkan Visi Islam Gemilang yang artinya Islam yang gesit, militan dan anggun di Kabupaten Sintang Tahun 2045. Selain itu, tujuan kegiatan itu adalah mendukung kapasitas usaha bagi para pedagang UMKM dan meningkatkan produktivitas pedagang atau usahawan umat Islam Kabupaten Sintang. Andi Budiono menjelaskan penerimaan bantuan gerobak usaha adalah usahawan dan UMKM yang bergerak pada makanan dan kuliner jalanan serta usaha kecil lainnya yang sudah memenuhi persyaratan seperti sudah berdagang paling tidak satu tahun, memiliki kemampuan berdagang dengan sungguh-sungguh, memiliki prospek usaha yang baik dan siap bekerja sama dengan BKPUI Sintang. "Gerobak itu tidak gratis diberikan kepada para pedagang, tetapi ada kewajiban mencicil selama tiga tahun dengan jumlah cicilan yang relatif ringan. Kami juga sudah melakukan pelatihan kewirausahaan yang diikuti 36 orang," kata Andi Budiono. Jumlah gerobak usaha yang diserahkan pada tahap pertama ini adalah tiga gerobak dengan dua gerobak usaha berukuran 2,2 meter x 1,2 meter dengan biaya produksi Rp6 juta dan satu gerobak berukuran 1,2 meter x 6 cm dengan biaya produksi Rp3 juta. (ja)

Sintang
| Senin, 21 Maret 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5