Azizah Salsha Cabut Laporan usai Jessica Felicia Minta Maaf
Jakarta | Jumat, 28 Februari 2025
Azizah Salsha. (Suaracom)
Jakarta | Jumat, 28 Februari 2025
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Menanggapi isu ancaman invasi Rusia terhadap Ukraina, Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan kondisi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha memastikan kondisi 138 orang Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina masih dalam kondisi relatif kondusif tenang dan tidak berada dalam ancaman. "Warga masih terlihat tenang, tidak ada panic buying atau rush mengambil uang di bank setempat," ungkap Judha kepada Kabar24 Selasa (15/2/2022). Lebih lanjut dia mengutarakan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kyiv terus menjalin komunikasi dengan para WNI. Dia pun memastikan bahwa saat ini para WNI dalam kondisi aman, sehat dan tetap tenang. Kini, KBRI Kiev tengah memantau perkembangan situasi di perbatasan Ukraina dan Rusia. Meski sejumlah kantor perwakilan negara asing meminta warganya untuk hengkang dari Ukraina, pihak KBRI Kiev, lanjut Judha, belum mengimbau 138 WNI yang tinggal untuk meninggalkan Ukraina. Namun, para WNI dianjurkan agar tidak hilang kontak dan terus berkomunikasi jika situasi yang tidak diinginkan terjadi. "KBRI juga mengimbau agar WNI selalu waspada dan selalu memantau informasi resmi yang disampaikan otoritas setempat," lanjut Judha. Judha mengatakan, sebelumnya Kemenlu RI menyampaikan bahwa KBRI di Kyiv sudah membuat rencana darurat bagi WNI jika situasi di Ukraina semakin memburuk. “Kami telah membangun rencana kontijensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi di Ukraina di kemudian hari,” tutupnya. (yd)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Sejumlah warga di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu membuat jembatan darurat untuk sepeda motor dan pejalan kaki guna mengantisipasi akses transportasi yang lumpuh akibat banjir. Banjir sendiri terjadi di 11 kecamatan di kabupaten tersebut. Dikhawatirkan debit air semakin bertambah jika hujan tak kunjung mereda. “Warga membuat jalan atau jembatan di jalan penghubung antar desa di Kecamatan Semitau,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kemarin. Dia menerangkan, untuk yang berada di seputaran Kota Putussibau, banjir sudah sedikiti surut. Namun kecamatan di berada di hilir Sungai Kapuas cenderung naik. “Banjir di kecamatan pesisir hilir kondisinya tetap dan bahkan naik karena kiriman banjir dari hulu,” ucap Gunawan. Sebelumnya, sebanyak 11 kecamatan dan 58 desa di Kabupaten Kapuas Hulu, terendam banjir. Gunawan menerangkan, banjir merendam dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga 1,5 meter. “Banjir terjadi karena intensitas hujan tinggi beberapa hari ini,” kata Gunawan dalam laporan tertulisnya. Gunawan menerangkan, data sementara, banjir telah menyebabkan 3.612 rumah penduduk tergenang dan lebih dari 32.000 warga terdampak. Maka dari itu, Gunawan menyebut, saat ini kebutuhan mendesak warga yakni makanan pokok, selimut dan obat-obatan. “Dampak banjir akses Internet atau komunikasi ke wilayah terdampak banjir kurang bagus sehingga memperlambat informasi,” pungkasnya. (ap)
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Suriansyah meminta pemerintah peka terhadap kondisi masyarakat, pasca pemberlakukan tarif baru Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah, kata Suriansyah mestinya sudah menyiapkan cara untuk mengondisikan pendapatan masyarakat guna mengimbangi kenaikan harga tersebut. Misalnya melalui mekanisme kenaikan standar upah. “Pemerintah harus mampu berpikir untuk menaikkan pendapatan masyarakat, misalnya kenaikan UMR bagi pekerja formal, kenaikan gaji PNS atau kemudahan usaha bagi pengusaha dan mengurangi biaya ekonomi tinggi bagi pengusaha-pengusaha mengurus izin,” katanya, kemarin. Menurut Suriansyah, hal ini menjadi tugas pemerintah yang memang sudah selayaknya memikirkan kepentingan rakyat. Sementara itu bagi masyarakat terdampak, terutama golongan paling lemah, berpenghasilan rendah, juga harus ada skema untuk membantu kesulitan mereka. Misalnya, dengan bantuan langsung tunai terhadap mereka yang paling rentan. “Kemudian kemudahan lain, peningkatan pelayanan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan lain sebagainya yang semuanya membutuhkan biaya yang besar bagi masyarakat, untuk meraihnya dapat ditingkatkan,” papar Suriansyah. Di sisi lain, Suriansyah juga mengingatkan pemerintah juga perlu meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, secara langsung atau tak langsung, aktivitas mereka juga bergantung pada konsumsi BBM. “Pemerintah harus meningkatkan ksejahteraan petani, sehingga kehidupan mereka bisa lebih baik. Misalnya dengan bantuan-bantuan sarana pertanian, alat mesin pertanian, subsidi harga dan perbaikan tata niaga pupuk. Tentu hal ini sedikit akan mengurangi beban petani,” pungkasnya. Sementara itu, gelombang aksi penolakan kenaikan harga BBM terus bergulir di Kalbar. Massa kembali turun ke gedung DPRD Kalbar untuk menyampaikan aspirasinya, Senin (5/9/2022). Kedatangan pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa itu, disambut para wakil rakyat. Mahasiswa berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi dan menurunkan harga BBM di Indonesia agar masyarakat tidak lebih susah. Terlebih saat ini, masyarakat baru saja bangkit dari pandemi Covid-19. (ap)