Badai dahsyat melanda Brasil, sedikitnya 11 warga dilaporkan tewas dan 20 lainnya hilang. (Ilustrasi: Freepik h9images)

PIFA, Internasional - Sebanyak 11 orang meninggal dan 20 orang lainnya dilaporkan hilang setelah topan melanda wilayah selatan Brasil pada Sabtu (18/6) waktu setempat. Korban tersebut dikonfirmasi oleh Pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul.

"Menurut kantor cabang Perlindungan dan Pertahanan Sipil negara bagian, 11 orang tewas akibat dampak topan itu," tulis pernyataan tersebut, dikutip PIFA dari AFP.

Selain korban tewas, 18 orang dilaporkan hilang di Caraa dan dua orang lainnya hilang di wilayah Tres Forquilhas. Selama topan berlangsung sejak Kamis dan Jumat pekan ini, sekitar 2.330 orang mengalami kerusakan rumah dan 602 orang dievakuasi dari daerah yang berisiko.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, bersama pejabat pemerintah dan tim penyelamat, mengunjungi daerah yang terdampak paling parah dengan menggunakan helikopter pada Sabtu ini.

Di Caraa, salah satu kota yang terdampak parah, Leite mengunjungi pusat komunitas yang digunakan untuk menampung ratusan orang yang rumahnya rusak akibat badai.

"Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan," ujar gubernur dalam pernyataan resminya.

Leite juga menyebutkan bahwa petugas pemadam kebakaran negara bagian telah menyelamatkan sekitar 2.400 orang dalam dua hari terakhir.

"Tujuan utama kami saat ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Menyelamatkan orang-orang yang terisolasi, menemukan yang hilang dan mendukung keluarga," terangLeite.

Brasil telah mengalami serangkaian bencana cuaca mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim. Pada bulan Februari, setidaknya 65 orang meninggal ketika hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di negara bagian Sao Paulo bagian tenggara Sao Paolo. (yd)

PIFA, Internasional - Sebanyak 11 orang meninggal dan 20 orang lainnya dilaporkan hilang setelah topan melanda wilayah selatan Brasil pada Sabtu (18/6) waktu setempat. Korban tersebut dikonfirmasi oleh Pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul.

"Menurut kantor cabang Perlindungan dan Pertahanan Sipil negara bagian, 11 orang tewas akibat dampak topan itu," tulis pernyataan tersebut, dikutip PIFA dari AFP.

Selain korban tewas, 18 orang dilaporkan hilang di Caraa dan dua orang lainnya hilang di wilayah Tres Forquilhas. Selama topan berlangsung sejak Kamis dan Jumat pekan ini, sekitar 2.330 orang mengalami kerusakan rumah dan 602 orang dievakuasi dari daerah yang berisiko.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, bersama pejabat pemerintah dan tim penyelamat, mengunjungi daerah yang terdampak paling parah dengan menggunakan helikopter pada Sabtu ini.

Di Caraa, salah satu kota yang terdampak parah, Leite mengunjungi pusat komunitas yang digunakan untuk menampung ratusan orang yang rumahnya rusak akibat badai.

"Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan," ujar gubernur dalam pernyataan resminya.

Leite juga menyebutkan bahwa petugas pemadam kebakaran negara bagian telah menyelamatkan sekitar 2.400 orang dalam dua hari terakhir.

"Tujuan utama kami saat ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Menyelamatkan orang-orang yang terisolasi, menemukan yang hilang dan mendukung keluarga," terangLeite.

Brasil telah mengalami serangkaian bencana cuaca mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim. Pada bulan Februari, setidaknya 65 orang meninggal ketika hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di negara bagian Sao Paulo bagian tenggara Sao Paolo. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar