Bahaya gula bagi tubuh, salah satunya dapat menyebabkan diabetes. (Ilustrasi: Freepik rawpixel-com)

PIFA, Lifestyle - Meskipun gula secara alami terdapat dalam beberapa makanan seperti buah-buahan, ahli medis sering kali menekankan pentingnya mengurangi konsumsi gula tambahan yang banyak terdapat dalam makanan olahan, minuman manis, makanan ringan, dan penambahan gula dalam minuman. 

Karena para ahli medis seringkali menganggap gula berbahaya karena efek negative yang ditimbulkan darimenkosumsi gula secara berlebihan. Adapun  beberapa pendapat umum dari ahli medis terkait dengan bahaya gula antara lain:

1. Penyebab Penyakit Metabolik
Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk gula tambahan atau gula olahan, dapat menyebabkan berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Gula yang berlebihan dalam makanan juga dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi tidak efektif dalam menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

2. Penyebab Penambahan Berat Badan
Gula tambahan memiliki kandungan kalori yang tinggi dan rendah nutrisi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori tanpa memberikan rasa kenyang yang memadai, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas adalah faktor risiko bagi berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

3. Gangguan Metabolisme Lemak
Gula dapat berdampak negatif pada metabolisme lemak dalam tubuh. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan produksi lemak dalam hati dan menyebabkan peningkatan kadar trigliserida, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.

4. Risiko Karies Gigi
Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk gula yang lengket seperti permen atau minuman manis, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan perkembangan karies gigi. Bakteri dalam mulut menggunakan gula sebagai sumber makanan untuk berkembang biak dan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.

Untuk itu dikomendasikan pola makan seimbang dengan fokus pada sumber makanan utuh, serat, dan menghindari konsumsi gula berlebihan untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi dampak gula pada tubuh:

1. Kurangi Konsumsi Gula Tambahan
Hindari atau batasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula tambahan, seperti minuman bersoda, jus buah yang diberi tambahan gula, permen, kue, dan makanan olahan lainnya. Bacalah label nutrisi pada produk untuk mengetahui berapa banyak gula yang terkandung di dalamnya.

2. Hindari Minuman Manis
Gantilah minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat, seperti air putih, teh herbal tanpa gula, atau air infus buah. Hindari minuman beralkohol yang mengandung gula tambahan juga.

3. Pilih Makanan Utuh
Fokus pada konsumsi makanan utuh yang alami seperti sayuran, buah-buahan segar, biji-bijian, dan protein sehat. Makanan utuh umumnya memiliki kandungan gula alami yang lebih rendah dibandingkan makanan olahan.

4. Perhatikan Makanan Olahan
 Baca label dengan cermat dan hindari makanan olahan yang mengandung gula tambahan dalam bentuk yang berbeda seperti sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, atau maltosa.

5.Kurangi Pemanis Buatan
 Batasi konsumsi pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, atau sakarin. Meskipun pemanis buatan tidak mengandung kalori, mereka masih dapat mempengaruhi rasa manis dan keinginan untuk makan makanan manis. (hs)

PIFA, Lifestyle - Meskipun gula secara alami terdapat dalam beberapa makanan seperti buah-buahan, ahli medis sering kali menekankan pentingnya mengurangi konsumsi gula tambahan yang banyak terdapat dalam makanan olahan, minuman manis, makanan ringan, dan penambahan gula dalam minuman. 

Karena para ahli medis seringkali menganggap gula berbahaya karena efek negative yang ditimbulkan darimenkosumsi gula secara berlebihan. Adapun  beberapa pendapat umum dari ahli medis terkait dengan bahaya gula antara lain:

1. Penyebab Penyakit Metabolik
Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk gula tambahan atau gula olahan, dapat menyebabkan berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Gula yang berlebihan dalam makanan juga dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi tidak efektif dalam menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

2. Penyebab Penambahan Berat Badan
Gula tambahan memiliki kandungan kalori yang tinggi dan rendah nutrisi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori tanpa memberikan rasa kenyang yang memadai, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas adalah faktor risiko bagi berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

3. Gangguan Metabolisme Lemak
Gula dapat berdampak negatif pada metabolisme lemak dalam tubuh. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan produksi lemak dalam hati dan menyebabkan peningkatan kadar trigliserida, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.

4. Risiko Karies Gigi
Konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk gula yang lengket seperti permen atau minuman manis, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan perkembangan karies gigi. Bakteri dalam mulut menggunakan gula sebagai sumber makanan untuk berkembang biak dan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi.

Untuk itu dikomendasikan pola makan seimbang dengan fokus pada sumber makanan utuh, serat, dan menghindari konsumsi gula berlebihan untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi dampak gula pada tubuh:

1. Kurangi Konsumsi Gula Tambahan
Hindari atau batasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula tambahan, seperti minuman bersoda, jus buah yang diberi tambahan gula, permen, kue, dan makanan olahan lainnya. Bacalah label nutrisi pada produk untuk mengetahui berapa banyak gula yang terkandung di dalamnya.

2. Hindari Minuman Manis
Gantilah minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat, seperti air putih, teh herbal tanpa gula, atau air infus buah. Hindari minuman beralkohol yang mengandung gula tambahan juga.

3. Pilih Makanan Utuh
Fokus pada konsumsi makanan utuh yang alami seperti sayuran, buah-buahan segar, biji-bijian, dan protein sehat. Makanan utuh umumnya memiliki kandungan gula alami yang lebih rendah dibandingkan makanan olahan.

4. Perhatikan Makanan Olahan
 Baca label dengan cermat dan hindari makanan olahan yang mengandung gula tambahan dalam bentuk yang berbeda seperti sirup jagung tinggi fruktosa, sukrosa, atau maltosa.

5.Kurangi Pemanis Buatan
 Batasi konsumsi pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, atau sakarin. Meskipun pemanis buatan tidak mengandung kalori, mereka masih dapat mempengaruhi rasa manis dan keinginan untuk makan makanan manis. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar