Bahaya Tersembunyi di Balik Parfum, Ada Risiko Kesehatan akibat Paparan Bahan Kimia
Indonesia | Kamis, 20 Maret 2025
Bahaya kimia parfum menurut hasil penelitian. (Ilustrasi)
Indonesia | Kamis, 20 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Lutfi Al Mutahar meyakini dirinya akan diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pontianak pada November 2024 mendatang. “Insya Allah keyakinan saya 80 persen diusung oleh PAN,” ucap Lutfi ketika mengembalikan formulir pendaftaran sebagai Wali Kota Pontianak ke Sekretariat PAN Pontianak, Jalan Suwignyo, Sabtu (04/05/2024). Kader PAN ini pun menjelaskan, adapun visi misi yang akan dibawanya dalam pencalonan sebagai kepala daerah Kota Pontianak yakni mengedepankan hilirisasi digital. “Mengingat Pontianak sebagai kota jasa, saya sebagai anak muda, ingin kota ini menjadi kota hilirisasi digital,” ujar Lutfi. Lutfi menyampaikan, dalam visi misinya itu, ia akan selalu mendorong anak-anak muda dengan melakukan berbagai pembinaan, termasuk mereka para pegiat media sosial. “Saya mengajak pegiat sosial media dan lainnya seperti YouTuber, selebgram, influencer serta yang lainnya untuk membuat pembinaan sosial media bagi anak-anak muda,” kata Lutfi. Dalam rangka pengembalian formulir di Kantor Sekretariat PAN Pontianak, Lutfi didampingi oleh perwakilan Gojek, Maxim dan Grab. “Jadi kenapa saya bawa kawan-kawan Gojek, Maxim, Grab, karena mereka ini salah satu pegiat sosial media. Jadi kita ingin Pontianak ini semuanya terlaksana dengan digital,” jelas Lutfi. Tak hanya itu, Lutfi juga merasa yakin 100 persen untuk berhadapan dengan calon incumbent. Menurutnya, program unggulan yang ia usung akan bermanfaat kedepannya. “Untuk masalah lain seperti kemiskinan, tentu bisa kita sinergikan dengan digitalisasi. Karena itu maka mudah terdata dan bisa kita bantu dengan cepat, sehingga semuanya bisa cepat kaitan dengan solusi bagi mereka,” tuntas Lutfi.
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., bersama Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Irjen Pol. Drs. Suryanbodo Asmoro, M.M., beserta PJU Polda Kalbar menghadiri Vaksinasi Serentak se-Indonesia yang dibuka oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., secara virtual di SMA Santu Petrus Pontianak, Sabtu (19/2/2022). Mencermati kasus COVID-19 di Indonesia yang semakin meningkat, maka diperlukan upaya percepatan vaksinasi massal untuk dapat membentuk kekebalan komunal (herd immunity) dengan sasaran orang lanjut usia, anak-anak, maupun vaksin penguat (booster). Pada kesempatan tersebut, Sekda Prov Kalbar menyampaikan arahan Kapolri mengenai pelaksanaan vaksinasi hari ini yakni vaksin penguat (booster) dapat dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis 2. "Tapi, masih ada masalah terhadap aplikasi PeduliLindungi yang belum terbuka untuk interval booster 3 bulan. Vaksin bisa didapatkan, tetapi bukti vaksin tidak keluar di aplikasi. Jadi, kita akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk segera membuka aplikasi tersebut untuk bisa mengeluarkan sertifikat vaksin booster 3 bulan setelah pemberian vaksin dosis 2," ungkap Harisson di Sekolah Santu Petrus Pontianak. Sekda Prov Kalbar juga menambahkan arahan Kapolri yang meminta percepatan pelaksanaan vaksinasi dan pendisiplinan protokol kesehatan. "Kita diminta akselerasi, baik pada dosis 1, 2, booster, maupun vaksin anak-anak. Saat ini stok vaksin Kalbar masih tersedia lebih dari 1 juta dosis. Namun, permasalahan yang dihadapi sekarang adalah jika vaksin yang datang tidak segera digunakan, maka akan kadaluarsa," tutup dr. Harisson, M.Kes (rs)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka kegiatan Gelar Karya Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional 2022, Jumat (25/11), di Aula Praja Utama, Kantor Bupati Kubu Raya. Bupati Muda mengatakan Gelar Karya Aksi PMM Nyata merupakan salah satu proses percepatan untuk memantik gagasan, ide, dan inisiatif para guru khususnya guru penggerak. “Menjadi guru penggerak tentu menjadi guru yang tidak boleh merasa lelah dan harus menemukan banyak inisiatif. Tetap berupaya meninggikan kualitas tapi merendahkan hati. Rendah hatinya, tinggi kualitas jati dirinya, itu guru penggerak,” kata Muda. Muda mengatakan menjadi guru penggerak harus menjalankan tanggung jawab, bukan sekadar menjalankan tugas yang hanya bersifat standar. Tanggung jawab mengejar hal-hal untuk merancang serta berupaya membangun inisiatif-inisiatif terbaik. “Platform Merdeka Mengajar ini telah diwujudkan dengan aksi nyata oleh guru penggerak, sesuai semangat slogan Kubu Raya sejak awal, berlari lebih kencang, berproses lebih cepat dan bertindak lebih nyata,” tegas Muda. Selain itu, kata Muda, upaya guru penggerak merupakan suatu proses percepatan untuk beraksi nyata. Namun semuanya memiliki tantangan. Tetapi dengan semangat para guru, Muda optimis percepatan untuk beraksi nyatanya ini dapat tercapai. “Sumber daya manusia menjadi panglima utama di dalam memperkuat percepatan, baik pendidikan maupun kesehatan,” kata Muda. Muda menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya mengutamakan inovasi-inovasi dalam menentukan kebijakan, mencari yang tidak biasa, dan ia meyakini guru di Kubu Raya pun sejatinya bukan guru biasa. “Kalau kita berupaya biasa-biasa saja, sekadar-sekadar saja, maka kita juga akan dilihat biasa-biasa saja dan sekadar-sekadar saja. Hasilnya pun akan menjadikan anak-anak kita generasi muda yang biasa-biasa saja dan sekadar-sekadar saja,” ujar Muda. Menurut Muda, setiap guru mempunyai sesuatu yang spesifik. Hanya saja perlu pemantik untuk membangkitkannya sehingga bisa menjadi sesuatu yang dapat memperkuat generasi ke depannya. “Guru penggerak tetap percaya diri tapi tetap rendah hati. Ini prinsip yang menjadikan kita betul-betul menjalankan tanggung jawab,” tuturnya. (ap)