Bangga! Dua Wasit Indonesia Ditunjuk AFC untuk Pimpin Laga Piala Asia U-20 2025
China | Selasa, 18 Februari 2025
Momen dua wasit asal Indonesia, Thoriq Munir Alkatiri dan Bangbang Syamsudar, pimpin Laga AFC Piala Asia U-20 2025. (Dok. PSSI)
China | Selasa, 18 Februari 2025
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Arsenal memastikan langkah mereka ke semifinal Liga Champions 2024-2025 setelah kembali mengalahkan Real Madrid, kali ini dengan skor 2-1 di Santiago Bernabeu, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat The Gunners unggul agregat telak 5-1 atas Los Blancos. Meski bermain di kandang lawan dan hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, Arsenal tetap tampil berani. Real Madrid memang menguasai penguasaan bola hingga 64 persen, namun Arsenal lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Bukayo Saka sempat gagal mengeksekusi penalti pada awal pertandingan setelah tendangannya ditepis Thibaut Courtois. Namun, winger muda Inggris itu menebus kesalahannya dengan mencetak gol di menit ke-65 usai menerima umpan matang dari Mikel Merino. Tak tinggal diam, Real Madrid membalas dua menit berselang lewat aksi Vinicius Jr yang memperdaya David Raya untuk menyamakan skor menjadi 1-1. Tapi Arsenal tidak menyerah. Di masa injury time, Gabriel Martinelli mencetak gol kemenangan usai menerima assist kedua dari Merino, memastikan Arsenal menang 2-1 dan melangkah ke semifinal. Di babak empat besar nanti, pasukan Mikel Arteta akan menghadapi tantangan berat dari Paris Saint-Germain (PSG). Sementara itu di laga lain, Inter Milan harus puas bermain imbang 2-2 kontra Bayern Munich di Giuseppe Meazza. Namun, hasil ini sudah cukup mengantar Inter ke semifinal dengan agregat 3-2, setelah mereka menang 1-0 di leg pertama di Allianz Arena. Bayern sempat membuka asa lewat gol Harry Kane di menit ke-52 yang menyamakan agregat menjadi 1-1. Namun, dalam tempo singkat, Inter bangkit dan mencetak dua gol lewat Lautaro Martinez (58’) dan Benjamin Pavard (61’). Bayern kembali menyamakan skor melalui Eric Dier pada menit ke-76, namun tidak cukup untuk membalikkan keadaan. Dengan hasil ini, Inter Milan akan berjumpa Barcelona di semifinal, menciptakan duel klasik penuh gengsi. Sementara Arsenal bersiap menghadapi ujian besar dari PSG demi meraih final pertama mereka sejak 2006.
Lokal
Berita Melawi, PIFA - Sebuah jembatan gantung Desa Nanga Menunuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) ambruk, Minggu (24/4/2022) sore. Kapolsek Belimbing, AKP Nono Parto Yuwono bahkan menyaksikan langsung detik-detik saat jembatan tersebut putus. Ia hadir di Menunuk dalam rangkaian kegiatan Bupati Melawi yang akan menghadiri buka puasa dan peringatan Nuzulul Quran di Menunuk. Ia memaparkan satu orang sempat menjadi korban karena melintas tepat saat jembatan ini ambruk. “Jembatan mulai ambruk sekira pukul 16.50 WIB. Saat itu ada warga setempat atas nama Jajang (54) melalui jembatan gantung dari Dusun Menunuk menuju Dusun kederas damai dengan menggunakan sepeda motor membawa keranjang kelapa,” paparnya. ketika berada di tengah jembatan, jembatan menjadi oleng karena kayu tiang penyangga tali sling jembatan patah dan rubuh, yang mengakibatkan korban bersama jembatan jatuh ke sungai. “Melihat kejadian tersebut, saksi, Boy Kuswandi memanggil warga untuk minta pertolongan, kemudian warga masyarakat Desa Menunuk langsung menyelamatkan korban beserta kendaraannya, dan sekitar pukul 17.06 wib Korban beserta kendaraan miliknya berhasil di evakuasi oleh warga dan Bhabinkamtibmas Desa Menunuk,” paparnya. AKP Nono mengungkapkan jajarannya langsung mengamankan TKP. Dari informasi yang di dapat, Jembatan Menunuk tersebut dibangun Tahun 2013 dan merupakan akses penghubung Dusun Menunuk menuju Dusun Kederas Damai. “Diperkirakan karena kondisi jembatan yang sudah tua, sehingga mengakibatkan tiang jembatan sudah tidak mampu untuk menahan beban, sehingga mengakibatkan tiang penyangga patah,” paparnya. Sebagai informasi, jembatan gantung tersebut dibangun tahun 2013 dan merupakan akses penghubung Dusun Menunuk menuju Dusun Kederas Damai di Desa Nanga Menunuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi. (ja)
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Beberapa negara di dunia tampaknya tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia. Bukan hanya karena keterbatasan dalam sepak bola, tetapi juga karena mereka bukan anggota FIFA, yang merupakan syarat utama bagi sebuah negara untuk bisa ikut serta dalam turnamen sepak bola paling bergengsi ini.Melansir Beritain Bola, berikut enam negara yang hampir mustahil bermain di Piala Dunia:1. VatikanVatikan adalah negara terkecil di dunia yang terletak di dalam kota Roma, Italia. Dengan luas hanya sekitar 44 hektar dan populasi kurang dari 1.000 jiwa, sebagian besar penduduknya adalah pemuka agama dan pekerja gereja. Meskipun memiliki tim sepak bola yang sesekali bertanding dalam laga persahabatan, Vatikan bukan anggota FIFA dan tidak memiliki ambisi untuk ikut serta di Piala Dunia.2. MonakoMonako dikenal di dunia sepak bola karena AS Monaco, klub yang bermain di Liga Prancis. Namun, sebagai sebuah negara, Monako tidak memiliki tim nasional yang terdaftar di FIFA atau UEFA. Dengan populasi kecil dan fokus utama pada klubnya, Monako tidak memiliki peluang untuk berlaga di Piala Dunia.3. Kepulauan MarshallTerletak di Samudra Pasifik, Kepulauan Marshall merupakan negara kecil yang lebih fokus pada olahraga air daripada sepak bola. Selain itu, mereka bukan anggota FIFA, sehingga tidak mungkin bisa berpartisipasi dalam Piala Dunia.4. NauruNauru adalah negara kecil di Oseania yang lebih menggemari rugby dibandingkan sepak bola. Tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk pengembangan sepak bola dan bukan anggota FIFA, Nauru tidak mungkin tampil di ajang Piala Dunia.5. TuvaluMeski menjadi bagian dari Federasi Sepak Bola Oseania (OFC), Tuvalu belum berhasil menjadi anggota FIFA. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendapatkan pengakuan FIFA, namun selalu gagal. Tanpa status keanggotaan FIFA, mereka tidak bisa ikut serta dalam Piala Dunia.6. KiribatiKiribati merupakan negara kepulauan kecil di Pasifik yang pernah mengajukan diri untuk bergabung dengan FIFA melalui OFC, tetapi selalu gagal. Keterbatasan infrastruktur dan kurangnya pengembangan sepak bola menjadi hambatan utama, sehingga Kiribati tetap tidak bisa tampil di Piala Dunia.Negara-negara ini memiliki berbagai kendala yang membuat mereka hampir mustahil bermain di Piala Dunia. Selama mereka tidak terdaftar sebagai anggota FIFA, peluang untuk berlaga di panggung sepak bola dunia tetap menjadi impian yang sulit terwujud.