Kondisi banjir di Bengkayang yang semakin meluas. (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Banjir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus meluas. Banjir yang awalnya terjadi di kawasan hulu, tepatnya Kecamatan Jagoi Babang di perbatasan Indonesia-Malaysia kini merambah ke empat kecamatan lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Dwi Bertha mengutarakan, banjir tersebut kini melanda di lima kecamatan. Diantaranya Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo dan Siding.

"Ada lima kecamatan yang terdampak banjir bahkan ada titik yang longsor," kata Bertha, Kamis (2/3/2023) pagi.

Bertha menerangkan, akibat musibah banjir ini, ratusan kepala keluarga (KK) terdampak. BPBD bersama pihak kecamatan masih terus mendata jumlah riil di lapangan.

"Ratusan KK, tapi kecamatan masih mendata angka pastinya. Yang pasti lebih dari angka ratusan di atas itu," ujarnya.

BPBD, lanjut Bertha, akan menurunkan unit perahu penyelamatan ke titik banjir, guna mengevakuasi warga yang terdampak musibah tersebut. 

"Perahu fiber untuk mengangkut masyarakat yang mengungsi karena banjir. Serta menyalurkan logistik," ujarnya.

Di sisi lain, BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Mulai dari dinas kesehatan, dinas pangan dan dinas sosial untuk penanganan banjir itu.

"Terkait dengan penanganan bantuan medis dan logistik serta kebutuhan lain yang diperlukan masyarakat korban," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Jagoi Babang, AKP Dhani Sukmo melaporkan kondisi banjir di jalan negara yang berada di Dusun Pareh, Desa Semunying, Kecamatan Jagoi Babang, terendam air setinggi sekitar satu meter.

Kondisi tersebut, membuat akses transportasi di jalan negara itu terputus. Jika melihat keadaan cuaca, dia memperkirakan kondisi ini bakal terjadi hingga satu atau dua hari ke depan.

"Warga yang menyeberang dibantu dengan alat rakit seadanya," katanya.

Dia pun menyebutkan, jalan yang menghubungkan pintu masuk negara Jagoi Babang menuju Aruk, Kabupaten Sambas itu belum bisa dilewati.

"Mungkin warga yang dari Jagoi akan ke Aruk tidak bisa dilewati kendaraan," pungkasnya. (ap)

PIFA, Lokal - Banjir di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terus meluas. Banjir yang awalnya terjadi di kawasan hulu, tepatnya Kecamatan Jagoi Babang di perbatasan Indonesia-Malaysia kini merambah ke empat kecamatan lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Dwi Bertha mengutarakan, banjir tersebut kini melanda di lima kecamatan. Diantaranya Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo dan Siding.

"Ada lima kecamatan yang terdampak banjir bahkan ada titik yang longsor," kata Bertha, Kamis (2/3/2023) pagi.

Bertha menerangkan, akibat musibah banjir ini, ratusan kepala keluarga (KK) terdampak. BPBD bersama pihak kecamatan masih terus mendata jumlah riil di lapangan.

"Ratusan KK, tapi kecamatan masih mendata angka pastinya. Yang pasti lebih dari angka ratusan di atas itu," ujarnya.

BPBD, lanjut Bertha, akan menurunkan unit perahu penyelamatan ke titik banjir, guna mengevakuasi warga yang terdampak musibah tersebut. 

"Perahu fiber untuk mengangkut masyarakat yang mengungsi karena banjir. Serta menyalurkan logistik," ujarnya.

Di sisi lain, BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Mulai dari dinas kesehatan, dinas pangan dan dinas sosial untuk penanganan banjir itu.

"Terkait dengan penanganan bantuan medis dan logistik serta kebutuhan lain yang diperlukan masyarakat korban," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Jagoi Babang, AKP Dhani Sukmo melaporkan kondisi banjir di jalan negara yang berada di Dusun Pareh, Desa Semunying, Kecamatan Jagoi Babang, terendam air setinggi sekitar satu meter.

Kondisi tersebut, membuat akses transportasi di jalan negara itu terputus. Jika melihat keadaan cuaca, dia memperkirakan kondisi ini bakal terjadi hingga satu atau dua hari ke depan.

"Warga yang menyeberang dibantu dengan alat rakit seadanya," katanya.

Dia pun menyebutkan, jalan yang menghubungkan pintu masuk negara Jagoi Babang menuju Aruk, Kabupaten Sambas itu belum bisa dilewati.

"Mungkin warga yang dari Jagoi akan ke Aruk tidak bisa dilewati kendaraan," pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar