Bantah Tuduhan Bullying, SMA Binus School Simprug Terpaksa Tampilkan Rekaman CCTV
Jakarta | Kamis, 26 September 2024
Ilustrasi bullying. (klikkaltim)
Jakarta | Kamis, 26 September 2024
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Sebanyak 10 dari 39 replika naga menjalani ritual buka mata yang merupakan rangkaian perayaan Cap Go Meh di Pontianak. Ritual tersebut berlangsung di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, pada Senin (10/2/2025) pagi. Usai melakukan ritual buka mata, naga-naga tersebut melakukan penghormatan di panggung utama, yang terletak tidak jauh dari klenteng. Setelah itu melakukan berbagai atraksi tarian naga atau biasa disebut liong.Atraksi liong tersebut menjadi tontonan warga. Selain itu menariknya, warga juga berburu jenggot naga yang dipersiapkan oleh setiap tim naga. Mereka berebutan untuk mendapatkan sehelai jenggot naga yang terbuat dari benang wol itu.Dalam tradisi tarian naga, jenggot naga merujuk pada bagian rumbai panjang yang terdapat di sekitar kepala naga, terutama di sekitar mulutnya. Jenggot ini biasanya terbuat dari serat atau benang emas yang berkilau, menambah kesan megah pada atraksi tersebut. Masyarakat percaya bahwa menyentuh atau mendapatkan sehelai jenggot naga dapat membawa berkah, rezeki, dan perlindungan sepanjang tahun.Bahkan, beberapa orang sengaja menyimpan helai jenggot naga yang didapat dan meletakkannya di dompet, rumah, atau tempat usaha sebagai jimat keberuntunganTradisi ini sudah ada sejak lama, dan setiap perayaan Cap Go Meh, banyak orang rela berdesakan demi bisa menyentuh naga yang meliuk-liuk di tengah keramaian. Rebutan jenggot naga dalam perayaan Cap Go Meh di Pontianak bukan hanya tradisi seru, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat. Kepercayaan bahwa jenggot naga membawa keberuntungan dan perlindungan masih kuat hingga kini, menjadikan perayaan ini lebih dari sekadar tontonan budaya tetapi juga bagian dari spiritualitas dan harapan untuk tahun yang lebih baik.
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas keberhasilan Timnas U-17 Indonesia melangkah ke babak perempat final Piala Asia U-17 2025 dan sekaligus memastikan tiket ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Kepastian itu diraih setelah kemenangan meyakinkan 4-1 atas Yaman dalam laga kedua Grup C yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4).Erick menyebut kemenangan ini bukan hanya hasil kerja keras para pemain dan pelatih, tetapi juga buah dari kolaborasi seluruh elemen sepak bola Indonesia, termasuk para ofisial, keluarga pemain, suporter, pengurus PSSI di daerah, hingga dukungan penuh pemerintah.“Saya ucapkan selamat. Kemenangan atas Yaman di pertandingan kedua Piala Asia U-17 membuat Timnas Indonesia U-17 lolos ke Babak 8 Besar dan sekaligus memastikan tempat di Piala Dunia U-17 2025 Qatar,” ungkap Erick dalam pernyataan resminya.Ia menegaskan bahwa capaian ini adalah buah dari persiapan yang matang serta dedikasi tinggi dari tim pelatih yang dipimpin oleh Nova Arianto. Erick pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terus memberikan dukungan tanpa henti.“Hasil di Piala Asia U-17 ini bisa diraih berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak. Terima kasih kepada seluruh ofisial Timnas, coach Nova, para pemain yang sudah bekerja keras, para orang tua pemain, suporter, organisasi PSSI di seluruh Indonesia dan tentunya Pemerintah di bawah pimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sudah memberikan dukungan begitu luar biasa,” katanya.Dalam pertandingan tersebut, Timnas U-17 tampil solid dan penuh determinasi. Dua gol di babak pertama dicetak oleh Muhamad Zahaby Gholy dan Fadly Alberto. Meski Yaman sempat memperkecil ketertinggalan lewat penalti Mohammed Al Garash, Indonesia kembali bangkit dengan dua gol tambahan dari Evandra Floresta di menit akhir pertandingan.Erick juga mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai. Ia mendorong agar tim tetap fokus pada sisa pertandingan di Piala Asia demi meraih prestasi maksimal dan membawa nama Indonesia lebih tinggi di pentas Asia.“Perjuangan belum selesai. Para pemain dan tim pelatih harus kembali fokus ke pertandingan Piala Asia U-17 berikutnya untuk meraih prestasi terbaik,” tegasnya.Prestasi ini menjadi sejarah baru bagi Timnas U-17 yang sebelumnya sempat mencapai perempat final pada edisi 2018. Kini, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI bertekad untuk terus memperkuat fondasi sepak bola usia muda demi prestasi yang berkelanjutan.
Lokal
PIFA, LOKAL - Belakangan beredar narasi yang menyebutkan bahwa Kabupaten Sanggau selama lima tahun terakhir tidak mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Sutarmidji. Namun, berdasarkan data dari Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kalbar pada Kamis, 17 Oktober 2024, realisasi belanja hibah di Sanggau justru menunjukkan peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2021, Pemprov Kalbar mengucurkan dana hibah sebesar Rp5,4 miliar untuk 30 penerima. Angka ini kemudian meningkat signifikan pada 2022, mencapai Rp10,16 miliar dengan 40 penerima. Pada tahun 2023, dana hibah yang disalurkan mencapai Rp11,12 miliar dengan total 48 penerima. Salah satu bantuan terbesar diberikan untuk pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXI tingkat provinsi di Sanggau pada tahun 2023, dengan nilai sebesar Rp5 miliar. Selain itu, hibah juga diberikan kepada beberapa gereja, termasuk Gereja Paroki Santo Alfonsus Maria De Liguori Bonti sebesar Rp800 juta, dan Gereja Katolik Santo Yohanes Pembaptis di Desa Rambin sebesar Rp500 juta. Menanggapi narasi yang menyebutkan bahwa Sanggau tidak menerima dana hibah, Ketua Relawan Pendekar Kapuas Raya, Radimin Robi Tuoh Melahui, menyebut tudingan tersebut tidak benar.“Selama pemerintahan Gubernur Sutarmidji, Kabupaten Sanggau mendapat perhatian yang proporsional, termasuk dalam hal dana hibah. Pernyataan bahwa Sanggau tidak menerima hibah adalah pembohongan publik,” tegas Radimin. Selain dana hibah, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau juga menjadi sorotan. Menurut Koordinator Relawan Satu Barisan, Husni, Taman Arong'k Belopa yang menjadi destinasi favorit warga di pusat kota Sanggau dibangun melalui kerja sama anggaran antara Pemprov Kalbar dan Pemkab Sanggau. Revitalisasi Keraton Surya Negara dan pembangunan waterfront juga termasuk proyek-proyek yang telah terealisasi di era Sutarmidji. Husni menambahkan, Pemprov Kalbar juga membangun enam unit sekolah baru di Sanggau selama lima tahun terakhir, termasuk SMAN 3 Meliau, SMAN 1 Parindu, SMKN 1 Tayan Hulu, SMAN 1 Entikong, SMAN 1 Mukok, dan SMAN 2 Bonti.“Pembangunan sekolah sebanyak ini tidak mungkin luput dari perhatian,” ujarnya. Dari sektor infrastruktur jalan, Dinas PUPR Kalbar mencatat bahwa sejak 2019 hingga 2024, Pemprov telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp150,3 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan di Sanggau. Dana ini digunakan untuk membangun empat ruas jalan provinsi dengan total panjang penanganan 194,29 kilometer. “Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa pembangunan di Sanggau terus berjalan di era Sutarmidji, masyarakat juga sudah cerdas dan tidak mudah dibohongi. Jika ada klaim, harus ada bukti yang jelas,” pungkas Husni.