PIFA.CO.ID, NASIONAL - Bareskrim Polri memblokir total 865 rekening perbankan yang terindikasi sebagai tempat penampungan dana hasil tindak pidana judi online (judol). Pemblokiran ini dilakukan setelah menerima Laporan Hasil Analisis (LHA) dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebutkan, dari hasil tindak lanjut tersebut, nilai total transaksi yang dibekukan mencapai sekitar Rp194,7 miliar.

"Total rekening yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 865 dengan nilai sekitar Rp194,7 miliar," ujar Wahyu dalam keterangan tertulis, Minggu (4/5).

Ia menjelaskan, pemblokiran dilakukan setelah penyidik mendalami 5.885 rekening mencurigakan yang dilaporkan PPATK. Dari jumlah itu, ditemukan 701 rekening dengan bukti aliran dana judi online senilai Rp133,5 miliar.

Pengembangan penyidikan juga mengungkap 164 rekening tambahan yang masih berkaitan dengan jaringan judol, dengan nilai transaksi sekitar Rp61,1 miliar. Temuan ini berasal dari 18 laporan polisi yang dibuat oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim.

Wahyu menambahkan, proses penyidikan terus berjalan untuk menelusuri kemungkinan rekening-rekening lain yang terlibat.

"Satu rekening yang muncul harus dicek dan dikonfirmasi langsung kepada pemiliknya. Ini membutuhkan proses penyelidikan yang tidak sebentar," jelasnya.