Arsip - Dua bocah terlihat di Jalur Gaza yang hancur oleh serangan brutal Israel sejak Oktober 2023. (ANTARA/Anadolu/py)

Arsip - Dua bocah terlihat di Jalur Gaza yang hancur oleh serangan brutal Israel sejak Oktober 2023. (ANTARA/Anadolu/py)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalBayi-bayi di Gaza Perlu Diselamatkan, UNICEF Desak Gencatan Senjata

Bayi-bayi di Gaza Perlu Diselamatkan, UNICEF Desak Gencatan Senjata

Internasional | Rabu, 1 Januari 2025

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan di tengah genosida Israel selama lebih dari setahun yang telah membunuh ribuan anak Palestina. Di platform X pada Selasa (31/12), UNICEF mengumumkan bahwa tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Badan itu mengatakan kendati pihaknya telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar. Hal itu lantaran sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum mempunyai tempat berlindung yang layak dan kebutuhan pokok lain selama cuaca dingin ekstrem.
Desakan UNICEF itu muncul ketika sejumlah daerah di Gaza diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir, yang menambah kesengsaraan bagi mereka yang sudah hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi.

Sejumlah laporan melansir bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis.
Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak ketika sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka itu setara dengan satu dari enam anak di dunia.
"Dari hampir semua tolak ukur, 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah UNICEF bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik, baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun dampaknya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.

Sejumlah media melaporkan lebih dari 17.000 anak meninggal selama 15 bulan perang genosida yang dilancarkan rezim Zionis Israel di Gaza.
Kantor berita Al Jazeera yang mengutip juru bicara UNICEF, Rosalia Bolen, melaporkan bahwa 96 persen perempuan dan anak-anak di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka.
Anak-anak juga terjangkit penyakit dan kekurangan pakaian untuk musim dingin.

Rekomendasi

Foto: Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025 | Pifa Net

Siap War Tiket, Konser BabyMonster di Jakarta 14 Juni 2025

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan | Pifa Net

Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan

Indonesia
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: OPPO Rilis Dua Tablet Baru di Indonesia, Usung Fitur AI hingga Layar Imersif | Pifa Net

OPPO Rilis Dua Tablet Baru di Indonesia, Usung Fitur AI hingga Layar Imersif

Tekno
| Jumat, 13 Juni 2025
Foto: BPBD Kalbar: Distribusi Logistik Terhambat, Banyak Warga enggan Mengungsi | Pifa Net

BPBD Kalbar: Distribusi Logistik Terhambat, Banyak Warga enggan Mengungsi

Kalbar
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Jalan Kaki Lebih Baik dari Jogging bagi Orang Tertentu | Pifa Net

Jalan Kaki Lebih Baik dari Jogging bagi Orang Tertentu

Indonesia
| Senin, 28 April 2025
Foto: Prabowo Resmikan Mobil Taktis Listrik 'Pandu' Maung MV3 Buatan Pindad | Pifa Net

Prabowo Resmikan Mobil Taktis Listrik 'Pandu' Maung MV3 Buatan Pindad

Nasional
| Kamis, 12 Juni 2025
Foto: AS Batalkan Tarif Tambahan 25 Persen terhadap Baja dan Aluminium Kanada | Pifa Net

AS Batalkan Tarif Tambahan 25 Persen terhadap Baja dan Aluminium Kanada

Amerika Serikat
| Rabu, 12 Maret 2025
Foto: Sinopsis Film In the Lost Lands, Adaptasi Karya George R. R. Martin yang Dinantikan Penggemar | Pifa Net

Sinopsis Film In the Lost Lands, Adaptasi Karya George R. R. Martin yang Dinantikan Penggemar

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
Foto: 38 Replika Naga Siap Meriahkan Cap Go Meh di Pontianak | Pifa Net

38 Replika Naga Siap Meriahkan Cap Go Meh di Pontianak

Pontianak
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen | Pifa Net

Polresta Pontianak akan Tindak Tegas Aksi Debt Collector yang Ancam Konsumen

Pontianak
| Kamis, 15 Mei 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Keterangan Polisi Soal Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Selokan Danau Sentarum  Pontianak | Pifa Net

Keterangan Polisi Soal Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Selokan Danau Sentarum Pontianak

PIFA, Lokal - Polisi tengah menyelidiki penemuan potongan tubuh manusia di Jl. Danau Sentarum, Kota Pontianak, hari ini Rabu (15/5/2024).  Potongan tubuh manusia tersebut ditemukan oleh petugas normalisasi saluran selokan dinas PUPR Kota Pontianak. Menurut Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Eeng Suwenda, petugas normalisasi sedang melakukan pembersihan saluran air ketika mereka menemukan potongan tubuh dari pinggang hingga kaki, yang mengenakan celana berwarna biru. Potongan tubuh tersebut ditemukan dekat jembatan di Jl. Ilham. "Kami mendapat laporan dari petugas normalisasi saluran selokan dinas PUPR Kota Pontianak yang sedang melaksanakan pengerjaan pembersihan saluran air di Jl. Danau Sentarum (15/5/2024) menemukan potongan tubuh dari pinggang sampai dengan kaki menggunakan celana berwarna biru yang tersangkut dekat jembatan didepan Jl. Ilham," ujar Kompol Eeng Suwenda. Tim Identifikasi Polresta Pontianak (INAFIS) telah dipanggil untuk memastikan dan mengidentifikasi temuan tersebut. Potongan tubuh kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Sujarwo untuk dilakukan autopsi. "Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait identitas potongan tubuh tersebut dan melakukan upaya pencarian bagian tubuh yang lain,dugaan sementara kami temuan ini terkait korban pembunuhan dan kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penemuan potongan tubuh ini," tambah Kompol Eeng Suwenda. 

Pontianak
| Rabu, 15 Mei 2024

Lifestyle

Foto: Rasa Ingin Tahu, Kunci Sukses Bill Gates yang Membawanya ke Puncak | Pifa Net

Rasa Ingin Tahu, Kunci Sukses Bill Gates yang Membawanya ke Puncak

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Bill Gates mengungkapkan bahwa satu sifat yang membedakannya dari kebanyakan orang lain adalah rasa ingin tahu yang besar. Sifat inilah yang menurutnya membantu meraih kesuksesan luar biasa sebagai pendiri Microsoft dan filantropis global."Saya mencurahkan banyak energi untuk mencoba mempelajari banyak hal," ujar Gates seperti dikutip dari CNBC.Sejak kecil, Gates sudah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap berbagai topik. Dalam memoarnya yang baru dirilis, "Source Code," ia menceritakan bagaimana dirinya menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku tentang berbagai bidang, dari ilmu komputer hingga sejarah dan perubahan iklim.Pada usia 9 tahun, Gates telah membaca seluruh koleksi Ensiklopedia Buku Dunia milik keluarganya demi memuaskan rasa ingin tahunya. Kebiasaannya ini berlanjut hingga dewasa, di mana saat menjadi mahasiswa di Universitas Harvard, ia tidak hanya mendalami matematika dan ilmu komputer, tetapi juga mengambil kelas peradilan pidana dan sejarah Inggris."Saya dapat menggunakan hampir semua pengetahuan yang saya peroleh, dan saya senang bahwa saya memiliki rasa ingin tahu untuk mengambil semua kursus yang berbeda itu," kata Gates. "Jadi, saya selalu mendorong orang untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang luas."Setelah mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft pada tahun 2000, Gates tetap mengasah rasa ingin tahunya. Bacaan tentang krisis kesehatan global, perubahan iklim, dan berbagai isu sosial lainnya menginspirasinya untuk terjun dalam kegiatan filantropi yang kini menjadi fokus utama hidupnya.Gates juga menyoroti pentingnya memupuk rasa ingin tahu sejak dini. Ia bersyukur tumbuh di era sebelum gangguan ponsel pintar dan media sosial, meskipun ia juga mengakui bahwa akses informasi saat ini jauh lebih mudah dibandingkan dulu. "Dulu saya harus pergi ke perpustakaan dan mencari berbagai buku, sementara sekarang, hampir semua informasi tersedia di internet," ujarnya.Orang tua Gates memiliki peran besar dalam membentuk rasa ingin tahunya. Mereka kerap mengundang tamu dari berbagai latar belakang ke rumah dan mendorong Gates muda untuk ikut berdiskusi. Ayahnya, seorang pengacara, bahkan membiarkan Gates meneliti tuntutan hukum yang sedang ia tangani untuk memahami sistem hukum lebih dalam."Rasa ingin tahu tidak bisa dipuaskan begitu saja, tetapi harus dipupuk dengan sumber daya, bimbingan, dan dukungan," tulis Gates dalam "Source Code." Ia berterima kasih kepada orang tuanya yang selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaannya dengan serius dan mendorongnya untuk terus belajar.Bagi Gates, rasa ingin tahu bukan hanya alat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga kunci dalam membangun pemahaman yang luas, mengambil keputusan yang lebih baik, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan.

Dunia
| Senin, 10 Februari 2025

Lokal

Foto: Keruk Sungai, Solusi Komisi V DPR RI Atasi Banjir di Kalbar | Pifa Net

Keruk Sungai, Solusi Komisi V DPR RI Atasi Banjir di Kalbar

PIFA, Lokal - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menyoroti persoalan banjir yang setiap tahun kerap terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Barat (Kalbar). Daerah rawan banjir yang disorot Lasarus adalah Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya dan Desa Galang, Kabupaten Mempawah. Ia menekankan pentingnya pengerukan sungai untuk melancarkan aliran air.“Kita lihat lokasi banjir di desa lingga, banjirnya sudah setiap tahun untuk segera ditanggani. Apakah sungainya nanti segera kita keruk terus banjir langsung surut berarti selesai masalahnya,” ujarnya usai melakukan Rapat Pertemuan Kunjungan Reses Komisi V DPR RI ke Pemprov Kalbar di Qubu Resort, Kubu Raya, pada Sabtu (7/12/24).Namun apabila solusi normalisasi sungai itu tidak berjalan dengan baik, Lasarus menyebutkan perlu adanya peninggian jalan di wilayah tersebut.“Tetapi kalau setelah sungai dikeruk banjir tidak disurut berarti tidak ada solusi lain jalan harus dinaikkan. Kesimpulan itu tidak bisa lama karena rumah penduduk ada disitu,” tambahnya.Lasarus tekankan jika tidak segera ditangani di dua daerah rawan banjir tersebut maka berpotensi memutus arus barang ke Kota Pontianak.“Tujuan kita kesini supaya dua masalah banjir di galang dan ambang yang berpotensi bisa memutus arus barang dari ke pontianak segera ditangani,” tukasnya.

Kalbar
| Sabtu, 7 Desember 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5