Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka

Berita Internasional, PIFA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, melaporkan kondisi terkini warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di salah satu wilayah kekuasaan kelompok separatis pro-Rusia, Luhansk, di tengah konflik yang makin panas saat ini.

Ghafur menyebut, kondisi kota di Luhansk masih dalam keadaan normal.

"Ada sayu perempuan (WNI) yang bersuami warga negara asing, di Luhansk. (Kondisinya) baik. Kotanya juga masih normal," katanya mengutip CNN INdonesia (23/2/2022).

Dia menambahkan Kedutaan Besar RI di Kiev sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan. Hingga kini, WNI tersebut dan sang suami masih ada di Luhansk dan tetap bekerja seperti hari-hari biasa.

Data terakhir yang dicatat KBRI Kiev menyebutkan bahwa ada 145 WNI yang tinggal di wilayah Ukraina, namun mayoritas dari mereka tinggal di wilayah Kiev dan Odesa.

Sementara itu, kondisi di Kiev sendiri menurut Ghafur masih relatif aman. Kemudian di Rusia juga belum ada pergerakan pasukan ke Ukraina usai geger invasi telah dimulai.

"Dari teman yang bertugas di Moskow, belum ada pergerakan tentara Rusia ke Ukraina. Di Kiev masih sama (Kondusif)," lanjut Ghafur.

Perlu diketahui bahwa krisis antara Ukraina dan Rusia semakin meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah yang dikuasai kelompok separatis Donetsk dan Luhansk. Usai menyampaikan pernyataan resmi itu, Presiden Putin juga langsung menandatangani pengiriman pasukan ke Ukraina timur dengan dalih menjaga perdamaian di perbatasan.

Sebelum ada pengakuan Putin, pemimpin di kedua wilayah itu mengklaim telah mendapat serangan dari pasukan Ukraina. Namun, Pemerintah Ukraina membantah tuduhan tersebut.

Kemudian mereka meminta warganya untuk mengungsi ke Rusia dengan alasan keselamatan dan keamanan. Per Senin (21/2/2022) lalu, sudah lebih dari 61 ribu pengungsi dari Donbas yang tiba di Rusia.

Sebagai informasi, kelompok separatis kedua wilayah itu dan pasukan Ukraina kerap bertempur seusai Rusia mencaplok Crimea pada 2014 lalu. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, melaporkan kondisi terkini warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di salah satu wilayah kekuasaan kelompok separatis pro-Rusia, Luhansk, di tengah konflik yang makin panas saat ini.

Ghafur menyebut, kondisi kota di Luhansk masih dalam keadaan normal.

"Ada sayu perempuan (WNI) yang bersuami warga negara asing, di Luhansk. (Kondisinya) baik. Kotanya juga masih normal," katanya mengutip CNN INdonesia (23/2/2022).

Dia menambahkan Kedutaan Besar RI di Kiev sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan. Hingga kini, WNI tersebut dan sang suami masih ada di Luhansk dan tetap bekerja seperti hari-hari biasa.

Data terakhir yang dicatat KBRI Kiev menyebutkan bahwa ada 145 WNI yang tinggal di wilayah Ukraina, namun mayoritas dari mereka tinggal di wilayah Kiev dan Odesa.

Sementara itu, kondisi di Kiev sendiri menurut Ghafur masih relatif aman. Kemudian di Rusia juga belum ada pergerakan pasukan ke Ukraina usai geger invasi telah dimulai.

"Dari teman yang bertugas di Moskow, belum ada pergerakan tentara Rusia ke Ukraina. Di Kiev masih sama (Kondusif)," lanjut Ghafur.

Perlu diketahui bahwa krisis antara Ukraina dan Rusia semakin meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah yang dikuasai kelompok separatis Donetsk dan Luhansk. Usai menyampaikan pernyataan resmi itu, Presiden Putin juga langsung menandatangani pengiriman pasukan ke Ukraina timur dengan dalih menjaga perdamaian di perbatasan.

Sebelum ada pengakuan Putin, pemimpin di kedua wilayah itu mengklaim telah mendapat serangan dari pasukan Ukraina. Namun, Pemerintah Ukraina membantah tuduhan tersebut.

Kemudian mereka meminta warganya untuk mengungsi ke Rusia dengan alasan keselamatan dan keamanan. Per Senin (21/2/2022) lalu, sudah lebih dari 61 ribu pengungsi dari Donbas yang tiba di Rusia.

Sebagai informasi, kelompok separatis kedua wilayah itu dan pasukan Ukraina kerap bertempur seusai Rusia mencaplok Crimea pada 2014 lalu. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya