Foto: Kabar Jatim

Foto: Kabar Jatim

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalBekerjasama Dengan Pemkot Pontianak, OJK Kalbar Dukung Program KEJAR

Bekerjasama Dengan Pemkot Pontianak, OJK Kalbar Dukung Program KEJAR

Tim Redaksi | Minggu, 29 Agustus 2021

Pontianak - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Maulana Yasin menerangkan pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk mendukung Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). 

Dukungan yang dilakukan, yakni dengan melibatkan sekolah-sekolah yang ada di Pontianak.

Hal tersebut diungkapkannya saat peringatan Hari Indonesia Menabung dan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Prestasi Anak Indonesia (KREASI) di Ruang Pontive Center Kota Pontianak, Selasa (24/8/2021).

"Kita berharap, sekolah-sekolah bisa mengkoordinir siswanya untuk menabung di bank," tuturnya.

Ia berharap, program KEJAR ini dapat mendorong siswa untuk membuka tabungan pelajar, sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan dananya bisa diproduktifkan khususnya di Kota Pontianak. 

Tidak hanya itu, menurut Maulana, banyak manfaat dan keuntungan yang diperoleh siswa, diantaranya siswa belajar memanajemen keuangan dan tidak bersifat konsumtif.

"Jadi kita libatkan dan ikutsertakan pelajar untuk menabung bagi kepentingan dirinya sendiri dan pertumbuhan ekonomi kita," pungkasnya.

Rekomendasi

Foto: Arsenal Capai Kesepakatan Boyong Christian Norgaard dari Brentford | Pifa Net

Arsenal Capai Kesepakatan Boyong Christian Norgaard dari Brentford

Sports
| Kamis, 26 Juni 2025
Foto: Timnya Lagi Tak Stabil, Matthijs De Ligt Tegaskan Target MU Juara Liga Europa | Pifa Net

Timnya Lagi Tak Stabil, Matthijs De Ligt Tegaskan Target MU Juara Liga Europa

Inggris
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Prabowo: Saya Merasa Jadi Presiden Buruh, Petani, dan Nelayan | Pifa Net

Prabowo: Saya Merasa Jadi Presiden Buruh, Petani, dan Nelayan

Jakarta
| Jumat, 2 Mei 2025
Foto: Polres Kubu Raya Bongkar Makam Korban Perkelahian untuk Diautopsi | Pifa Net

Polres Kubu Raya Bongkar Makam Korban Perkelahian untuk Diautopsi

Kubu Raya
| Sabtu, 12 April 2025
Foto: Pria di Kubu Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Kamar Rumahnya | Pifa Net

Pria di Kubu Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Kamar Rumahnya

Kubu Raya
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Vadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila | Pifa Net

Vadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila

Jakarta
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Pola Makan Sehat Saat Puasa, Kunci Kebugaran dan Awet Muda | Pifa Net

Pola Makan Sehat Saat Puasa, Kunci Kebugaran dan Awet Muda

Indonesia
| Kamis, 13 Maret 2025
Foto: Resmi, PSSI Tunjuk Patrick Kluivert Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia | Pifa Net

Resmi, PSSI Tunjuk Patrick Kluivert Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia

Indonesia
| Rabu, 8 Januari 2025
Foto: Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan | Pifa Net

Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan

Indonesia
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Aktor Figuran Asal Pontianak Diduga Memeras Pacar Sesama Jenis dengan Video Syur | Pifa Net

Aktor Figuran Asal Pontianak Diduga Memeras Pacar Sesama Jenis dengan Video Syur

Nasional
| Jumat, 4 Juli 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Permasalahan HGU PT. KBP di Sekadau Temui Titik Terang Setelah Diadakannya Audensi | Pifa Net

Permasalahan HGU PT. KBP di Sekadau Temui Titik Terang Setelah Diadakannya Audensi

Berita Sekadau, PIFA - Beberapa perwakilan masyarakat Desa Kumpang Ilong Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau beraudiensi dengan pihak PT.Kaliamantan Bina Permai ( PT. KBP ), Pemerintah Kabupaten Sekadau bersama DPRD, terkait permasalahan tanah dan pemukiman di desa kumpang ilong yang masuk dalam HGU PT KBP, audiensi berlangsung di ruang rapat komisi DPRD kabupaten Sekadau, Senin (21/02/2022).  Audiensi hari ini merupakan lanjutan dari audiensi pada tanggal 14 februari 2022 akan tetapi belum ada hasil yang disepakati antara kedua belah pihak, kepada media selaku kepala desa kumpang ilong kornius, menyampaikan terimakasih kepada pihak perusahaan PT.KBP yang telah memberikan titik temu permasalahan tanah, permukiman serta fasilitas umum masyarakat desa kumpang ilong yang telah masuk dalam HGU PT.KBP. “Saya sebagai kepala Desa Kumpang Ilong mengucapkan terimakasih kepada PT.KBP, Pihak ATR/BPN Kabupaten Sekadau, Pemda Sekadau, dan DPRD Sekadau yang telah memberikan titik temu atas permasalahan HGU di Wilayah Desa Kumpang Ilong sehingga masalah ini bisa diselesaikan di DPRD Sekadau,” ungkapnya. Selanjutnya kepala Desa Kumpang Ilong berharap pihak DPRD dan pihak terkait untuk dapat mengawal proses selanjutnya hingga tuntas. “Sekali lagi kami menyampaikan terimakasih kepada pihak DPRD Kabupaten Sekadau yang sudah memfasilitasi kita dari pertemuan pertama hingga pada hari ini, kita akan kawal dan tindakanjuti masalah HGU ini benar-benar dikeluarkan sertifikat dan diserahkan ke masyarakat,” pungkasnya. (ja) 

Sekadau
| Senin, 21 Februari 2022

Lokal

Foto: Tekan Peningkatan Kasus Covid, Polres Kubu Raya Gelar Vaksinasi Polri di Yayasan Bhakti Suci Sungai Raya | Pifa Net

Tekan Peningkatan Kasus Covid, Polres Kubu Raya Gelar Vaksinasi Polri di Yayasan Bhakti Suci Sungai Raya

Berita Kubu Raya, PIFA - Polres Kubu Raya menggelar Vaksinasi dosis 1, 2 dan booster bagi masyarakat Kubu Raya, hal ini untuk menekan peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kubu Raya. Tim vaksinator menyiapkan 7.200 dosis yang digelar  di Yayasan Sejahtera, Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, pada Sabtu (19/2/2022).   Seperti yang diketahui, kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kubu Raya mencapai 121 orang pada pukul 09.00 wib (19/2). Sehingga pihak Satgas Penanggulangan Covid-19 Polres Kubu Raya rutin membuka gerai vaksinasi.   Menanggapi hal tersebut, Aipda Wangsit selaku koordinator vaksinator Polres Kubu Raya di Yayasan Bhakti suci mengatakan, efek dari banyaknya berita hoax yang beredar di media sosial tentang vaksinasi membuat masyarakat tidak pro aktif melakukan vaksinasi.   “Ini berdampak dari pemberitaan hoax terkait vaksin Covid-19 sangat mempengaruhi niat masyarakat untuk vaksinasi. Selain itu juga kondisi masyarakat itu sendiri yang tidak memungkinkan untuk divaksin. Misalnya tensinya tinggi akibatnya vaksinasi harus ditunda,”  katanya.   Ia menilai saat digelarnya vaksinasi Polri tersebut animo masyarakat cukup tinggi untuk mendapatkan vaksin.    “Pihak Polres Kubu Raya, lanjutnya, juga melayani komunitas yang ingin melaksanakan vaksinasi dengan jumlah penerima vaksin minimal 20 orang. Cukup berkoordinasi dengan Polres Kubu Raya dan kita akan menerjunkan Tim Vaksinator untuk melayani dalam upaya jemput bola dan percepatan capaian vaksinasi bagi masyarakat,” sampainya.   Kapolsek Sungai Raya Kompol Sugyono, S.H.,M.Pd yang hadir dalam vaksinasi tersebut mengatakan, pihaknya melalui Bhabinkamtibmas terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dalam percepatan capaian vaksinasi di Kecamatan Sungai Raya.   “Beberapa desa di Kecamatan ini ada yang sudah 100% capaian vaksinasinya. Dan pada tingkat kecamatan, untuk vaksin 1 sudah mencapai 90,63% dan vaksin 2 mencapai 58,05%. Kita harapkan akhir bulan ini vaksinasi 2 akan mencapai 80%, dengan upaya kita melalui Bhabinkamtibmas yang selalu berkoordinasi dengan untuk mempercepat capaian vaksinasi sesuai arahan pemerintah,” tuturnya. (ja) 

Kubu Raya
| Minggu, 20 Februari 2022

Lifestyle

Foto: Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara | Pifa Net

Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Penting untuk Cegah Keterlambatan Bicara

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Jakarta, Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, SpA(K), mengungkapkan bahwa anak yang mengalami keterlambatan berbicara pada usia di atas satu tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran. Hal ini diungkapkannya dalam acara Pekan Bakti Sosial di RSUD Pasar Rebo, Jakarta, pada Minggu (23/2)."Makin besar keterlambatan bicara, kita harus lebih waspada bahwa itu mungkin disebabkan oleh gangguan pendengaran," ujar Prof. Rismala.Menurutnya, gangguan pendengaran pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya kurang disadari oleh orang tua. Kondisi ini dapat terjadi karena fokus utama orang tua biasanya lebih tertuju pada pertumbuhan fisik anak daripada perkembangan pendengarannya."Orang tua sering kali luput karena gangguan pendengaran tidak selalu terlihat secara fisik. Kadang yang lebih diperhatikan adalah pertumbuhan fisik anak," jelasnya.Prof. Rismala menambahkan bahwa kondisi kesehatan bayi saat lahir juga berpengaruh terhadap risiko gangguan pendengaran. Bayi dengan risiko kesehatan tinggi, seperti bayi prematur atau yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dalam waktu lama, lebih rentan mengalami gangguan tersebut. Selain itu, ibu hamil yang mengalami infeksi juga memiliki kemungkinan melahirkan anak dengan gangguan pendengaran.Untuk mengatasi permasalahan ini, ia menekankan pentingnya penyuluhan guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gangguan pendengaran pada anak dan upaya deteksi dini."Saat ini masih sulit mengajak orang tua untuk melakukan deteksi dini karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, pemeriksaan pendengaran yang tampak normal belum tentu menandakan tidak ada masalah," katanya.Senada dengan hal tersebut, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DKI Jakarta, Dr. dr. Tri Juda Airlangga, SpTHT-BKL, Subsp.K(K), menekankan pentingnya skrining pendengaran sejak dini. Ia menjelaskan bahwa bayi idealnya sudah menjalani pemeriksaan pendengaran sebelum berusia satu bulan."Sebelum satu bulan sebaiknya sudah ter-skrining, tiga bulan harus sudah terdeteksi, dan enam bulan harus sudah mendapatkan penanganan jika ada gangguan," jelas Dr. Tri Juda.Program 1-3-6 yang diterapkan dalam deteksi dan penanganan gangguan pendengaran ini bertujuan untuk memastikan anak-anak dengan gangguan pendengaran mendapatkan intervensi secepat mungkin agar tidak mengalami hambatan dalam perkembangan bicara dan komunikasi mereka.Dengan meningkatnya kesadaran orang tua dan dukungan dari tenaga medis, diharapkan kasus gangguan pendengaran pada anak dapat dideteksi dan ditangani sejak dini demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Indonesia
| Senin, 24 Februari 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5