Beragam artefak budaya dan sejarah milik Indonesia dikembalikan oleh Pemerintah Belanda, ada perhiasan hingga ukiran candi. (ANTARA FOTO)

PIFA, Internasional - Pada Senin (10/7), Pemerintah Belanda mengembalikan sejumlah artefak budaya kepada Indonesia yang sebelumnya telah diambil pada masa kolonialisme. Artefak-arteak ini meliputi perhiasan dan ukiran candi abad ke-13. 

Upacara pengembalian secara resmi dilakukan di Museum Volkenkunde di Leiden dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah Indonesia. Dilansir CNN dari AP, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, menyambut pengembalian ini sebagai momen bersejarah bagi kedua negara. 

Menurut Farid, pengembalian benda-benda tersebut akan mengisi narasi-narasi sejarah yang sebelumnya hilang, dan ia berharap benda-benda bersejarah ini dapat kembali terintegrasi dengan konteks dan budaya asalnya. Pengembalian ini memiliki makna simbolis yang penting bagi Indonesia.

"Tentu saja ini penting secara simbolis bagi kami," tuturnya, dilansir CNN Indonesia.

Pengumuman pengembalian benda-benda bersejarah Indonesia ini bersamaan dengan artefak Sri Lanka yang juga diambil Belanda di masa penjajahan.

Keduanya merupakan yang pertama setelah Komite Belanda yang dibentuk pada 2022 meninjau permintaan sejumlah negara untuk mengembalikan artefak mereka ke museum negara asal. Saat ini, komite tengah mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka, dan Nigeria.

Sekretaris Negara Belanda Bidang Budaya dan Media, Gunay Uslu menerangkan bahwa pengembalian artefak ini merupakan "peristiwa bersejarah dan penting" bagi Belanda dan negara-negara bekas jajahan. (yd)

PIFA, Internasional - Pada Senin (10/7), Pemerintah Belanda mengembalikan sejumlah artefak budaya kepada Indonesia yang sebelumnya telah diambil pada masa kolonialisme. Artefak-arteak ini meliputi perhiasan dan ukiran candi abad ke-13. 

Upacara pengembalian secara resmi dilakukan di Museum Volkenkunde di Leiden dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah Indonesia. Dilansir CNN dari AP, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, menyambut pengembalian ini sebagai momen bersejarah bagi kedua negara. 

Menurut Farid, pengembalian benda-benda tersebut akan mengisi narasi-narasi sejarah yang sebelumnya hilang, dan ia berharap benda-benda bersejarah ini dapat kembali terintegrasi dengan konteks dan budaya asalnya. Pengembalian ini memiliki makna simbolis yang penting bagi Indonesia.

"Tentu saja ini penting secara simbolis bagi kami," tuturnya, dilansir CNN Indonesia.

Pengumuman pengembalian benda-benda bersejarah Indonesia ini bersamaan dengan artefak Sri Lanka yang juga diambil Belanda di masa penjajahan.

Keduanya merupakan yang pertama setelah Komite Belanda yang dibentuk pada 2022 meninjau permintaan sejumlah negara untuk mengembalikan artefak mereka ke museum negara asal. Saat ini, komite tengah mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka, dan Nigeria.

Sekretaris Negara Belanda Bidang Budaya dan Media, Gunay Uslu menerangkan bahwa pengembalian artefak ini merupakan "peristiwa bersejarah dan penting" bagi Belanda dan negara-negara bekas jajahan. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya