Rafathar. (Instagram @raffinagita1717)

Rafathar. (Instagram @raffinagita1717)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizBelikan Raffi Ahmad Kolor Cristiano Ronaldo untuk Tonton Portugal, Rafathar: Nanti Gol Buka Ini Ya

Belikan Raffi Ahmad Kolor Cristiano Ronaldo untuk Tonton Portugal, Rafathar: Nanti Gol Buka Ini Ya

Qatar | Jumat, 25 November 2022

Pifabiz - Selama beberapa waktu ini, Raffi Ahmad bersama putranya, Rafathar Malik Ahmad, sedang berada di Qatar untuk menyaksikan laga Piala Dunia 2022. Momen-momen kebersamaan mereka berdua selama di Qatar sering dibagikan ke media sosial.

Terbaru, kisah kocak Rafathar membelikan 'Boxer (kolor) Cristiano Ronaldo' viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun instagram @raffinagita1717, terlihat Raffi Ahmad sedang berbincang dengan Rafathar sebelum menonton pertandingan Portugal VS Ghana.

Pasalnya, sebelum menonton langsung pertandingan piala dunia yang menampilkan Cristiano Ronaldo itu, Rafathar sengaja membelikan Raffi Ahmad kolor berlogo CR7.

"Tadi Aa bilangnya gimana? Kasih tahu, gimana? Guys karena hari ini mau nonton Portugal Papa disuruh pakai apa?" tanya Raffi Ahmad dikutip dari unggahan instagram @raffinagita1717, Jumat (25/11/2022).

"Pakai kolor Cristiano Ronaldo," jawab Rafathar.

"Guys gue dipaksa suruh pakai kolornya Cristiano Ronaldo guys. Karena katanya kalau Papa nggak pakai berarti Papa nggak apa? Ini guys dia beliin buat gue. Ini yang beliin siapa?" tutur Raffi sembari menunjukkan kolor pemberian Rafathar.

"Ini siapa yang beliin? Sengaja? Kenapa nggak beliin jersey?" tanya Raffi Ahmad.

"Aa. Iya sengaja. Nanti Papa pas nonton, gol, buka ini (kolor) aja ya, kan pakai ini," ucap Rafathar.

Ternyata Rafathar yang membelikan Raffi Ahmad boxer tersebut.

Tak hanya itu, Rafathar juga meminta ayahnya berselebrasi dengan menunjukkan boxer tersebut ketika Portugal atau Cristiano Ronaldo mencetak gol ke gawang Ghana.

Raffi Ahmad pun dengan terkekeh menolak permintaan itu.

"Masa gitu? Enak aja," kata Raffi sambil tertawa. (b)

Rekomendasi

Foto: Hati-hati! Ini Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang | Pifa Net

Hati-hati! Ini Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Pisang

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: KPK Tetapkan Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Sarana Rumah Jabatan | Pifa Net

KPK Tetapkan Sekjen DPR RI Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Sarana Rumah Jabatan

Indonesia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: Mendagri Tito: Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret di Akmil akan Rugi Sendiri | Pifa Net

Mendagri Tito: Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret di Akmil akan Rugi Sendiri

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Terungkap! Ada 90 Sekolah di Kalbar Tak Selesai Input Data PPDS | Pifa Net

Terungkap! Ada 90 Sekolah di Kalbar Tak Selesai Input Data PPDS

Kalbar
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan | Pifa Net

Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Dipasangkan di Drakor Baru, Perbedaan Usia Jadi Perdebatan

Korea Selatan
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Vadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila | Pifa Net

Vadel Badjideh Kecewa dan Merasa Dikhianati LM, Putri Nikita Mirzani, dalam Kasus Dugaan Asusila

Jakarta
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Antony Siap Hajar Real Madrid Setelah Banding Kartu Merah Diterima | Pifa Net

Antony Siap Hajar Real Madrid Setelah Banding Kartu Merah Diterima

Spanyol
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+ | Pifa Net

Apple TV Resmi Hadir di Android, Pengguna Kini Bisa Streaming Konten Apple TV+

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Abizar Minta Maaf Usai Film A Business Proposal Terancam Diboikot | Pifa Net

Abizar Minta Maaf Usai Film A Business Proposal Terancam Diboikot

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Klaim Kontrak dengan NewJeans Belum Berakhir, ADOR Minta Media Tak Pakai Nama NJZ | Pifa Net

Klaim Kontrak dengan NewJeans Belum Berakhir, ADOR Minta Media Tak Pakai Nama NJZ

Korea Selatan
| Rabu, 12 Februari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Sekda Harisson Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter 31 dan 33 | Pifa Net

Sekda Harisson Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter 31 dan 33

PIFA, Lokal - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson, menyambut kedatangan jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 31 dan 33 penerbangan pertama, di Hotel Orchardz Perdana, Kamis (3/8/2023). Kloter ini berasal dari Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Ketapang, Sintang, Sanggau, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sekadau, Kubu Raya. Jemaah haji yang mendarat keseluruhan mencapai 269 orang. Dalam kesempatan ini, Sekda Kalbar mengingatkan untuk selalu menjaga istikamah dalam beribadah dan beramal saleh. "Tapi ingat yang paling utama setelah kembali ke kampung halaman yakni untuk selalu meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan sesama manusia" ujarnya. Ia juga berpesan kepada para jamaah untuk menjaga silaturahmi dan ikut serta dalam wadah Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI). Selama kurang lebih 42 hari, jemaan menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.  Banyak cerita selama berada di sana. "Tentunya jemaah haji ingin segera bertemu sanak saudara melepas rindu dengan memeluk keluarga yaitu anak, cucu dan suami atau istri," pungkasnya.

Pontianak
| Jumat, 4 Agustus 2023

Lokal

Foto: Tunaikan Janji, Pembina NPC Kalbar Yuliansyah Berikan Bonus 24 Atlet. | Pifa Net

Tunaikan Janji, Pembina NPC Kalbar Yuliansyah Berikan Bonus 24 Atlet.

Berita PONTIANAK, PIFA - Nasional Paralimpik Commite (NPC) Kalimantan Barat, Yuliansyah memberikan bonus kepada 24 atlet yang mendapatkan medali Olimpiade Papernas diPapua, Kamis 18 November 2021. Dalam kesempatan tersebut Yuliansyah selaku NPC KALBAR menyatakan, bahwa dirinya sangat bangga kepada atlet  yang telah berlaga di olimpiade Parampokan  Papua untuk Kalimantan Barat. Kerena menurut nya, Disabilitas yang dimiliki para atlet, tidak menurun semangat atlet Kalbar untuk mengikuti lomba Olimpiade Paralimpic yang diselenggarakan di Papua. "Jadi saya selaku pembina (NPC) memang menunggu kedatangan teman-teman para atlet di Kalbar," ungkapnya. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, kedatangan para atlet pada hari karena saya telah berjanji akan memberikan bonus kepada mereka. "Bagi para atlet yang berprestasi dapat mendali kita berikan bonus,"terangnya. "Total medali emas ada 8, perak 18 dan perunggu ada 8 juga. Kalimantan Barat peringkat ke -13 " ujarnya. Dirinya juga berharap kepada atlet, kedepannya para atlet bisa lebih maju lagi dan meraih peringkat dan peraihan Medali lebih baik Lagi. Lebih lanjut pembina nasional Paralympic commite wilayah Kalimantan Barat (NPC KALBAR) yang sekaligus Ketua DPD partai Gerindra menjelaskan, kedepan pihaknya akan akan selalu berkoordinasi kepada pemerintah daerah agar bisa lebih memperhatikan serius terkait anggaran yang diperlukan para atlet Disabilitas.  "Kita juga koordinasi kepada fraksi Gerindra dapat memperhatikan atlet dan Mudahan juga  Pemerintah Kalimantan Barat ini memperhatikan para atlet  Disabilitas supaya mereka bisa buat yang terbaik untuk Kalimantan Barat," harapnya.

Pontianak
| Kamis, 18 November 2021

Nasional

Foto: PDN Diretas dan Tidak Ada Backup Data, Meutya Hafid: Itu Kebodohan | Pifa Net

PDN Diretas dan Tidak Ada Backup Data, Meutya Hafid: Itu Kebodohan

PIFA, Nasional - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menegaskan bahwa tidak adanya backup Pusat Data Nasional (PDN) bukanlah masalah tata kelola, melainkan akibat kebodohan. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat kerja Komisi I dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang berlangsung di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat. Meutya memberikan tanggapannya setelah Kepala BSSN, Hinsa Siburian, mengakui adanya kekurangan dalam tata kelola yang menyebabkan serangan siber terhadap PDN.  "Kita ada kekurangan di tata kelola, kita memang akui itu, dan itu yang kita laporkan juga, karena kita diminta apa saja masalah kok bisa terjadi, itu salah satu yang kita laporkan," ujar Hinsa. Namun, Meutya menilai bahwa alasan tersebut tidak bisa diterima. Menurutnya, tidak adanya backup untuk PDN menunjukkan kebodohan dalam pengelolaan data nasional.  "Kalau nggak ada backup itu bukan tata kelola sih Pak, kalau alasannya ini kan kita nggak hitung Surabaya, Batam backup kan karena cuma 2%, berarti itu bukan tata kelola, itu kebodohan aja sih, Pak," ujarnya. Meutya menekankan bahwa memiliki data nasional yang dipadukan dari seluruh kementerian seharusnya menjadi prioritas.  "Punya Data Nasional dipadukan seluruh kementerian harusnya, untung katanya ke beberapa kementerian belum gabung. Masih untung orang Indonesia. Yang paling patuh imigrasi saya dengar itu yang paling nggak selamat," tambahnya. Menutup pernyataannya, Meutya kembali menegaskan bahwa masalah utama dalam kasus ini bukanlah tata kelola, tetapi kebodohan karena tidak adanya backup. "Intinya jangan bilang lagi tata kelola Pak, karena ini bukan masalah tata kelola, ini masalah kebodohan, punya data nasional tidak ada satu pun backup," imbuhnya. (ad)

Indonesia
| Jumat, 28 Juni 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5