Berawal dari Makan Kelelawar, Muncul Wabah Penyakit Misterius di Kongo Tewaskan Lebih dari 50 Orang
Kongo | Rabu, 26 Februari 2025
Muncul wabah penyakit misterius di Kongo yang menewaskan lebih dari 50 orang, bermula dari makan kelelawar. (Reuters)
Kongo | Rabu, 26 Februari 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengungkapkan bahwa sebanyak 586 dapur Mitra SPPG bakal disiapkan untuk melayani kebutuhan makan bergizi di seluruh sekolah wilayah Kalbar. Namun, saat ini, baru sekitar 40 dapur yang telah tersedia dan beroperasi di berbagai wilayah di Kalbar, termasuk di Pontianak.“Kita menyiapkan dapur umum untuk masak ada 586 (dapur), sekarang yang baru tersiap baru 40 lebih, masih kurang banyak itu yang tengah kita siapkan,” ujarnya usai melakukan penandatangan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Kalbar dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bersama dengan bupati dan wali kota se-Kalbar di Balai Petitih, Selasa, (3/6/25).Untuk wilayah sulit terjangkau, Norsan menyebutkan pemprov akan membuat dapur di setiap sekolah. Hal itu guna menjaga makanan tersebut agar tidak cepat basi.“Rencananya pemeintah provinsi akan membuat dapur di masing-maisng sekolah. Supaya lebih mudah karena kalau diantar ada yang cukup jauh. Agar makanan tidak berubah rasa (basi),” katanya.Untuk kesiapan pangan nantinya akan dimaksimalkan dengan mengambil beras di setiap daerah (beras kampung).“Kesiapan pangan tadi kita utamakan pangan lokal, kalau di kampung tuh kan ada namanya beras kampung, kemudian susu telur akan kita datangkan dari kabupaten-kabupaten lain,” tukasnya.Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bilang jika sebelumnya ini merupakan program presiden untuk makan siang gratis.“Kami bersedia dengan badan gizi untuk mempercepat program tersebut di mana pertama di Kalbar ada 586 dapur yang akan kami buat dengan satu pelayanan gizi dan nanti akan berkembang tergantung kondisi daerahnya. Saya cukup senang karena semua hadir memberikan komitmen dan kami hadir untuk mempercepat ini semua,” tutupnya.
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS – Perjalanan Indra Sjafri bersama Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 (sebelumnya Piala Asia U-19) masih diwarnai tantangan besar, terutama dalam turnamen yang berlangsung di luar negeri. Hingga saat ini, pelatih asal Sumatera Barat tersebut belum mampu membawa skuad Garuda Muda meraih kemenangan ketika bertanding di luar Indonesia.Pada edisi 2014 di Myanmar, Timnas U-19 yang dipimpin Indra Sjafri mengalami kesulitan besar dan harus tersingkir di fase grup setelah menelan tiga kekalahan beruntun. Empat tahun berselang, saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia U-19 2018, performa tim meningkat dengan sukses melaju ke perempat final setelah membukukan dua kemenangan dalam empat pertandingan.Namun, di Piala Asia U-20 2025 yang digelar di China, Indonesia kembali gagal melaju ke babak gugur. Dari tiga pertandingan fase grup, Garuda Muda hanya mampu mencatat satu hasil imbang, sementara dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan.Jejak Indra Sjafri di Piala Asia U-20Melansir Beritain Bola, beriku catatan Coach Indra Sjafri:2014 (Myanmar) – Fase grup: 3 laga, 3 kalah.2018 (Indonesia) – Perempat final: 4 laga, 2 menang, 2 kalah.2025 (China) – Fase grup: 3 laga, 2 kalah, 1 imbang.Catatan ini menjadi bahan evaluasi bagi PSSI dan Indra Sjafri dalam membangun strategi lebih matang agar Timnas U-20 mampu bersaing di turnamen tingkat Asia, terutama ketika bermain di luar negeri. Tantangan ke depan adalah memastikan performa tim terus meningkat dan menembus batas pencapaian sebelumnya.