Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalBerbagi Kebahagiaan, IKA-PTK Ajak Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Belanja Baju Lebaran

Berbagi Kebahagiaan, IKA-PTK Ajak Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Belanja Baju Lebaran

Pontianak | Selasa, 26 April 2022

Berita Pontianak, PIFA - Raihan tampak sibuk memilih-milih pakaian di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Pontianak. Bersama teman-teman sebayanya, mereka sibuk dengan pakaian pilihannya untuk dikenakan saat lebaran. Raihan merupakan satu di antara anak yatim piatu yang ikut serta berbelanja pakaian bersama Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKA-PTK) Kota Pontianak bersama IKA-PTK Provinsi Kalbar dalam rangka bakti sosial.

"Alhamdulillah, senang rasanya diajak berbelanja ke sini dan bisa memilih pakaian yang saya suka," ujarnya saat dibawa serta membeli pakaian di pusat perbelanjaan, Minggu (24/4/2022).

Perwakilan IKA-PTK Kota Pontianak, Rendrayani menjelaskan kegiatan bakti sosial ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya bulan Ramadan. Dengan mengajak anak-anak yatim piatu berbelanja pakaian untuk lebaran sebagai wujud kepedulian keluarga besar IPDN yang ada di Kota Pontianak.

"Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu sehingga mereka turut merasakan suasana Idulfitri," ujarnya.

Belanja baju lebaran bagi anak-anak yatim piatu dan dhuafa ini merupakan hasil dari donasi seluruh anggota IKA-PTK Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak. Jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan sebanyak Rp50 juta. Anak-anak juga didampingi anggota IKA-PTK bersama Rumah Zakat Kalbar dan Yayasan Peduli Anak Kalimantan untuk memilih sendiri pakaian yang mereka inginkan. Kemudian pakaian-pakaian yang sudah dipilih, selanjutnya dibayar dari donasi yang terkumpul.

"Kami memang memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih sendiri pakaian yang mereka senangi," terangnya. (rs)

Rekomendasi

Foto: Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat | Pifa Net

Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Prabowo Sebut Ada Pihak yang Tidak Senang dengan Pemangkasan Anggaran APBN 2025 | Pifa Net

Prabowo Sebut Ada Pihak yang Tidak Senang dengan Pemangkasan Anggaran APBN 2025

Indonesia
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Jiwasraya | Pifa Net

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi Jiwasraya

Indonesia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: 11 Pilihan Takjil Rendah Kalori untuk Diet Sehat Selama Puasa | Pifa Net

11 Pilihan Takjil Rendah Kalori untuk Diet Sehat Selama Puasa

Indonesia
| Minggu, 2 Maret 2025
Foto: Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Catat Tanggalnya! | Pifa Net

Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Catat Tanggalnya!

Indonesia
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Timnas Putri U-17 dan U-20 Selesai Seleksi, Enam Pemain Dipromosikan ke Tim Senior | Pifa Net

Timnas Putri U-17 dan U-20 Selesai Seleksi, Enam Pemain Dipromosikan ke Tim Senior

Indonesia
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Polda Kalbar Gagalkan Penyeludupan 410 Ballpress Pakaian Bekas dari Malaysia | Pifa Net

Polda Kalbar Gagalkan Penyeludupan 410 Ballpress Pakaian Bekas dari Malaysia

Pontianak
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Pemerintah Wacanakan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor, OJK Tunggu Payung Hukum | Pifa Net

Pemerintah Wacanakan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor, OJK Tunggu Payung Hukum

Indonesia
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Partisipasi Pemilih Pilkada Pontianak 2024 Menurun, Bawaslu Ungkap karena Faktor TPS | Pifa Net

Partisipasi Pemilih Pilkada Pontianak 2024 Menurun, Bawaslu Ungkap karena Faktor TPS

Pontianak
| Minggu, 12 Januari 2025
Foto: TikTok Kembali Beroperasi di AS Setelah Pernyataan Trump | Pifa Net

TikTok Kembali Beroperasi di AS Setelah Pernyataan Trump

Amerika Serikat
| Senin, 20 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Kalbar Food Festival Kembali Catat Rekor MURI, 1.300 Warga Minum Kopi Campur Durian | Pifa Net

Kalbar Food Festival Kembali Catat Rekor MURI, 1.300 Warga Minum Kopi Campur Durian

PIFA.CO.ID, LOKAL - Kalbar Food Festival 2025, ajang kuliner terbesar di Kalimantan Barat kembali mencatatkan sejarah. Setelah tahun lalu memecahkan MURI memangkong sotong pangkong terbanyak, kali ini pecahkan MURI minum kopi campur durian.Sebanyak 1.300 peserta turut berpartisipsi dalam acara yang berlangsung di Kompleks A. Yani Mega Mall, Pontianak, pada Selasa (11/2/25). Tidak hanya warga Pontianak, pejabat daerah seperti Penjabat (Pj) Sekda Kalbar, Muhammad Bari, Kadisporapar Kalbar, Windy Prohastari dan Jajaran Forkopimda Kalbar dan Kota Pontianak juga ikut minum kopi pancong campur durianPj Sekda Kalbar Mohammad Bari mengapresiasi penyelenggara Kalbar Food Festival yang telah membuat gerakan minum kopi pancung dengan campuran durian serentak. Ia harapkan dapat mengangkat citra Kalbar hingga mendunia dengan menghadirkan hidangan kopi berciri khas."Jadi pada hari ini kita telah memecahkan Rekor Muri minum kopi pancung campur durian, sedangkan pada tahun lalu kita juga memecahkan rekor muri dengan memakan sotong pangkong terbanyak dengan peserta sebanyak 1300 peserta yang mana seluruh masyarakat yang hadir sangat antusias mengikuti acara itu," ungkapnya.Pj Sekda juga mengungkapkan, dengan seduhan secangkir kopi dengan campuran durian ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan sehingga mampu membuat tim dari Rekor Muri sendiri terheran-heran.Dalam kesempatan itu, Bari juga berharap dengan adanya kegiatan ini kedepannya tidak hanya minum kopi campur durian akan tetapi bisa lahir kuliner-kuliner khas Kalbar lain yang dapat dipromosikan."Tentu kita berharap tidak hanya berhenti pada minum kopi campur durian, akan tetapi kedepannya akan bermunculan makanan khas Kalbar dengan kombinasi yang lebih nyentrik lagi," ujarnya.Di tempat yang sama, Kadisporapar Kalbar Windy Prihastari, menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan bagian dari upaya promosi wisata kuliner Kalimantan Barat. "Kalbar Food Festival sudah memasuki tahun keenam dan selalu menghadirkan pencapaian baru. Tahun lalu kita mencatat rekor sotong pangkong terbanyak, dan tahun ini minum kopi pancong durian terbanyak," katanya.Windy juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM melalui berbagai event.Sementara itu, Ketua Panitia Kalbar Food Festival 2025, Edy Hartono, mengungkapkan bahwa pencatatan rekor ini bertujuan untuk mengangkat budaya kuliner khas Kalimantan Barat agar lebih dikenal secara luas.“Jadi niat kami ingin menginventarisir budaya kuliner lokal kita supaya bisa dikenal secara luas. Jadi dari situlah kita berangkat untuk mengabadikannya dalam sebuah rekor,” ungkapnya.Alasan memilih kopi pacong yang ditambah dengan buah durian sebagai MURI, Edi mengungkapkan bahwa Pontianak dikenal sebagai kota seribu warung kopi, dan durian juga menjadi komoditas unggulan Kalbar.Selain itu kebiasan menikmati kopi dengan durian adalah tradisi yang telah lama ada.“Di setiap daerah, petani-petani durian kalau minum kopi, pasti campur durian. Berangkat dari sana, kami punya ide, kenapa kita tidak rekorkan? Ini kan salah satu budaya minum kopi yang ada di Kalimantan Barat,” ujarnya.Dengan pencapaian ini, Kalbar Food Festival semakin mengukuhkan diri sebagai ajang kuliner terbesar di Kalimantan Barat yang terus menghadirkan inovasi dan kebanggaan bagi masyarakat setempat.

Pontianak
| Rabu, 12 Februari 2025

Lokal

Foto: Aksi Kamisan Pontianak ke-30, Suarakan Isu Korupsi, HAM Hingga Persoalan Lingkungan di Kalbar | Pifa Net

Aksi Kamisan Pontianak ke-30, Suarakan Isu Korupsi, HAM Hingga Persoalan Lingkungan di Kalbar

Berita Pontianak, PIFA - Aliansi Aksi Kamisan Kota Pontianak menggelar aksi yang ke 30, dalam ranggka memperingati Hari Anti Korupsi tanggal 9 Desember, dan menyambut Hari HAM Internasional tanggal 10 Desember. Aksi yang dilakukan secara damai dan tertib dengan menerapkan protokol kesehatan, serta tidak mengganggu aktivitas umum ini, dilaksanakan sekitaran Taman Digulis Untan, pada Kamis (09/12/2021).   Fikri Selaku Koordinator Aksi Kamisan ke 30 dalam rilisnya yang diterima oleh PIFA menyampaikan, bahwa  isu yang disuarakan adalah isu Korupsi dan HAM di Kalbar dan Nasional  yang berkaitan dengan beberapa aspek, mulai dari permasalahan  lingkungan dan SDA di Kalbar, kebebasan berkeyakinan,  pelanggaran HAM, kriminalisasi aktivis, reforma agraria, dan UU Cipta kerja.    Berikut ini rilis siaran pers aksi kamisan yang ke 30 di Kota Pontianak   Peringatan Hari Antikorupsi (9/12) dan Hak Asasi Manusia Internasional (10/12) menjadi momentum untuk melihat kembali serangkaian peristiwa yang terjadi di Indonesia, khususnya Kalimantan Barat terutama yang berkaitan dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia yang diakibatkan korupsi SDA, aksi kelompok intoleran, dan represi pada aktivis yang aktif bersuara. Hal-hal ini menyebabkan berbagai ketidakadilan.   Bertepatan dengan dua peringatan penting di atas, kamis (9/12) Aksi Kamisan Pontianak bersama kelompok anak muda yang berasal dari berbagai organisasi dan masyarakat sipil di Pontianak melakukan aksi damai untuk menyuarakan berbagai isu sosial, menyoroti kebijakan yang melahirkan sistem yang tidak pro terhadap kepentingan kesejahteraan rakyat.   Masyarakat Indonesia mengalami penyempitan ruang kebebasan berekspresi,  terancamnya hak-hak minoritas, kebebasan beragama dan berkeyakinan yang semakin terancam, isu kemanusiaan di Papua, serta masalah sosial lainnya.   Berbagai kebijakan mengabaikan perlindungan ekologi mengakibatkan peristiwa yang mengancam lingkungan hidup, seperti banjir yang melanda Sintang, Melawi, Sanggau, Sekadau. Semua ini dilakukan untuk mempermudah investasi dan di-glorifikasi negara. Tanpa mempertimbangkan kerugian besar yaitu percepatan kehancuran ekologis dan merusak keharmonisan segala bentuk kehidupan yang hidup di atasnya.   Banjir tidak bisa dilihat sebagai bencana alam semata. Namun, juga dari tata kelola ruang dan perlindungan sumber daya alam yang buruk. Secara masif dan eksploitatif negara memberi ijin pada perusahaan-perusahaan ekstraktif dan perkebunan monokultur. Dengan demikian, hak kelola masyarakat juga semakin hilang, bahkan berujung pada penangkapan warga oleh aparat. Satu di antaranya terjadi di dusun Sebalos, Kalbar karena menolak perusahaan Sawit di tanah adat.   Permasalahan lain yang perlu disoroti adalah menyempitnya ruang kebebasan berekspresi dan berpendapat. Peretasan dan peristiwa teror diterima aktivis, mahasiswa, akademisi yang aktif menyuarakan kritikan terhadap pemerintah atas berbagai kebijakan yang merugikan rakyat dengan melemahkan lembaga pemberantas korupsi.  Rakyat membutuhkan ruang aman untuk menyampaikan pendapat sebagai hak yang dijamin oleh konstitusi di Indonesia, sebagai negara demokrasi.   Pelanggaran terhadap Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan juga masih terjadi di Kalbar dimana sejumlah kelompok intoleran merobohkan masjid Ahmadiyah di Sintang pada September lalu. Padahal negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 29 ayat (2).   Berdasarkan ini, anak-anak muda di Kalbar mewakili individu, komunitas dan organisasi yang tergabung dalam Aksi Kamisan Pontianak akan melakukan aksi damai.    Berdasarkan penjelasan di atas, kami dari Aksi Kamisan Pontianak menyatakan sikap :: Mendesak pemerintah pusat dan daerah melakukan pengawasan dan evaluasi perizinan perkebunan pertambangan di Kalimantan Barat, serta hentikan perusakan hutan dan lahan atas nama pembangunan di Indonesia. Mendesak pemerintah daerah untuk menciptakan Kalbar yang lebih inklusif dengan menghentikan persekusi terhadap kelompok minoritas. Hentikan kriminalisasi dan teror terhadap aktivis di Indonesia. Hentikan pembunuhan terhadap masyarakat sipil di Papua, tarik militer dari Papua, bebaskan tahanan politik Papua tanpa syarat. Hentikan segala bentuk perampasan tanah rakyat dan laksanakan reforma agraria serta disahkannya RUU Masyarakat Adat Menagih janji pemerintah guna mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM dan aktor intelektual yang terlibat. Mendesak pemerintah untuk mencabut  UU Cipta Kerja yang inkonstitusional.

Pontianak
| Kamis, 9 Desember 2021

Lokal

Foto: Martin Rantan Resmi Nobatkan Desa Adat Budaya Kengkubang Tiga dan Serengkah Enam Kecamatan Tumbang Titi | Pifa Net

Martin Rantan Resmi Nobatkan Desa Adat Budaya Kengkubang Tiga dan Serengkah Enam Kecamatan Tumbang Titi

Berita Ketapang, PIFA - Bupati Ketapang Martin Rantan, SH.,M.Sos membuka resmi pencanangan Desa Adat Budaya Kengkubang Tiga dan Serengkah Enam Kecamatan Tumbang Titi dan Penyerahan Sertifikat Tanah program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) dan Redis (Redistribusi Tanah), Senin (27/12/2021) bertempat di Rumah Singgah Bupati Ketapang Kecamatan Tumbang Titi. "Saya atas pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mengapresi sekali kehadiran masyarakat dalam kegiatan pencanangan Desa Budaya ini." ujar Martin saat didapat PIFA Rabu 29 Desember 2021. Lebih lanjut Beliau menjelaskan bahwa desa budaya yang dicanang yaitu Kengkubang Tiga terdiri dari Desa Jelayan, Desa Natai Panjang, Desa Sukadamai dan Serengkah Enam terdiri dari Desa Tanjong Maloi, Desa Batu Beransah, Desa Serengkah, Desa Serengkah Kanan, Desa Tanjung Beulang dan Desa Beringin Rayo. Selain itu Bupati Ketapang juga berharap terkait penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat agar Kepala Desa segera menyalurkannya. "Saya berpesan kepada Kepala Desa agar segera salurkan sertifikat ini jangan main titip dan tidak boleh meminta setoran saat pengambilannya." tegas Martin Adapun jumlas sertifikat tanah yang diserahkan yaitu : Desa Tumbang Titi sebanyak 574 bidang ,Desa Nanga Kelampai sebanyak 224 bidang, Desa Titi Baru sebanyak 490 bidang, Desa Suka Damai sebanyak 168 bidang, Desa Jelayan 150 sebanyak bidang, Desa Pangkalan Paket sebanyak 148 bidang, Desa perigi sebanyak 406 bidang, Desa Batu Taham sebanyak 449 bidang, Desa Pemuatan Jaya sebanyak 294 bidang, Desa Mahawa sebanyak 259 bidang dan Desa Sengkarak sebanyak 341 bidang. Selanjut Beliau juga menyampaikan bahwa persoalan penanganan Covid-19 tidak cukup hanya dengan menerapkan protokol kesehatan tanpa terdapat kekebalan kelompok "Kekebalan kelompok dapat terjadi pertama yaitu jika semua semua sudah diserang virus sehingga akan terjadi kekebalan terhadap virus dan yang kedua dengan program vaksinasi." jelasnya. Dari itu Beliau berharap terget vaksinasi tahap satu di Kabupaten Ketapang bisa mencapai 60 persen keatas pada desember ini. "Kepada para Camat, Kepala Desa, Ketua RT, Dusun dan yang terlibat lainnya bisa membantu pemerintah dalam pencapaian target ini dengan jemput bola sehingga akan terjadi kekebalan kelompok." tutup Martin Rantan. Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan ungkapan kasih Natal oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ketapang Ny. Elisabeth Betty Martin dan Pembacaan Maklumat Bupati Ketapang terkait pelarangan menubak dan meracun ikan serta pembuangan sampah di aliran sungai pesaguan.

Ketapang
| Rabu, 29 Desember 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5