BGN Ungkap Penyebab Maraknya Keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Barat
Nasional | Kamis, 20 November 2025
PIFA, Nasional - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap faktor utama di balik maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya di sejumlah wilayah Jawa Barat. Berdasarkan kajian BGN, daerah seperti Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan Sleman termasuk kawasan endemik dengan kadar nitrit tinggi pada bahan pangan akibat penggunaan nitrogen berlebih dalam praktik pertanian.
“Masalah lebih banyak di Jawa Barat… daerah endemik karena kadar nitritnya cukup tinggi. Kemungkinan disebabkan praktik budidaya petani yang terlalu banyak memberikan nitrogen,” ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (12/11).
Ia menjelaskan bahwa tingginya kadar nitrit ditemukan tidak hanya pada air, tetapi juga pada buah dan sayuran yang dipasok dari wilayah pertanian sekitar. Di Bandung Barat, misalnya, tiga anak mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi melon yang diduga mengandung nitrit berlebih. Kasus serupa juga muncul pada konsumsi sayuran segar.
Dadan menegaskan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat Jawa Barat merupakan salah satu pemasok utama bahan baku bagi program MBG. Untuk mencegah kasus serupa terulang, BGN melakukan konsolidasi di daerah endemik dengan melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, kepala SPPG, serta perwakilan DPR.
Menurut Dadan, BGN saat ini memperkuat pemantauan kualitas bahan baku dari tingkat petani dan meningkatkan pengawasan dapur umum MBG. Ia memastikan langkah cepat ditempuh agar pasokan makanan tetap aman dikonsumsi para penerima manfaat.
Dalam laporannya, Dadan menyebut total 11.640 penerima manfaat mengalami keracunan terkait program MBG hingga November 2025. Jumlah tersebut berasal dari 211 kejadian di berbagai daerah, atau sekitar 48 persen dari total kasus keracunan pangan nasional yang berjumlah 441 kejadian. Dari angka itu, 636 korban dirawat inap dan 11.004 lainnya menjalani perawatan jalan. Kasus terbanyak terjadi di Pulau Jawa dengan 7.925 korban, disusul Indonesia timur 1.907 korban, serta Sumatera 1.808 korban.
BGN juga mencatat adanya perbedaan data dengan Kementerian Kesehatan yang melaporkan total 13.371 kasus kesehatan terkait MBG. Meski begitu, Dadan menegaskan secara keseluruhan program berjalan baik. Hingga November 2025, BGN telah memproduksi 1,8 miliar porsi makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di seluruh Indonesia.
“Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,” tutupnya.




















