Bisnis Bareng Raffi Ahmad Rugi Rp 70 Miliar, Rudy Salim Ungkap Penyebab dan Pengalaman Pahit
Indonesia | Jumat, 23 Mei 2025
Pengusaha sekaligus investor Rudy Salim ungkap pernah rugi besar saat berbisnis dengan Raffi Ahmad. (cnbcindonesia.com)
Indonesia | Jumat, 23 Mei 2025
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan penyelenggaraan Informasi Geospasial melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan daerah serta menavigasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di Kubu Raya. “Melalui penyelenggaraan informasi geospasial daerah, data dan informasi yang bersifat akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel dan handal, mudah diakses serta berkelanjutan,” ungkapnya, usai membuka Lokakarya Penguatan Peta Kerja Pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial Daerah Kabupaten Kubu Raya, kemarin. Muda menambahkan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah dapat dilakukan secara tepat, efektif, efisien, berkeadilan, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. "Melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, tanggung jawab terhadap data atau informasi geospasial tematik menjadi lebih jelas,” katanya. Dengan demikian, lanjut Muda, para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program pembangunan di daerah dapat mendarat tepat pada sasaran pembangunan secara masif, terukur dan berdampak secara optimal serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. "Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial daerah, dikembangkan aplikasi webgis kepong bakul, sebagai instrumen analisa data dan informasi geospasial dalam berbagai data dan informasi geospasial,” lanjutnya. Dia menambahkan, manfaat lain dari aplikasi geoportal adalah untuk menghindari duplikasi data, sehingga kebijakan satu peta (one map policy) dapat terimplementasi dengan baik. “Terutama data yang ada dapat disajikan lebih baik dan terintegrasi secara online antar simpul jaringan maupun simpul jaringan informasi geospasial nasional,” ungkapnya. Selain itu, Muda menambahkan, geoportal juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari portal ekosistem data dalam mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) tingkat daerah Kabupaten Kubu Raya. “Semoga lokakarya penguatan peta kerja pembangunan infrastruktur informasi geospasial daerah Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan lancar. Ini demi mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas dan religius. Dari Kubu Raya untuk Indonesia,” tutupnya. Sementara, Ibnu Sofian, Deputi Bidang Informasi Geospasial melihat pembangunan IKN yang ditempatkan di Pulau Kalimantan, tentu mempengaruhi perekonomian. Perputaran ekonomi sangat tinggi, terutama ekonomi digital akan sangat memiliki dampak yang luas. "Kita ini sudah masuk Industri 4.0, sebetulnya geospasial itu dasar untuk industrinya, tidak hanya dari sisi perencanaan, tetapi investasi sampai ke komersialisasi data tersebut. Contoh aplikasi online, itu ditentukan posisi yang diperoleh data dari geospasial, logistik, penyebaran barang, lokasi warung dan segala macam dan bisa dipantau dengan baik," ucapnya. Dia melanjutkan, jadi data geospasial adalah jantung dari industri ke depan dan Kubu Raya menjadi pioner untuk masa depan itu untuk pengembangan industri, karena SDMnya di sisi pemerintahan sudah siap dibandingkan dengan daerah lain. "Meskipun IKN pindah ke Kalimantan, pusat industrinya bisa menyebar, tidak hanya terpusat di pulau jawa. Kita tidak ingin jadi Jawa sentris. Saya berharap, Kubu Raya menjadi presuar jadi titik awal pengembangan industri. Seperti saat ini yang mengembangkan data geospasial ada di daerah Sumedang," ucapanya.
Lokal
Berita Landak, PIFA – Bupati Landak Karolin Margret Natasa menghadiri pelantikan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Jelimpo yang juga dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Landak, Ketua Pengadilan Ngabang, Camat Jelimpo, Pengurus DAD Kabupaten Landak serta Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Landak yang bertempat di aula Kantor Camat Jelimpo, rabu (23/02/22). Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus DAD Kecamatan Jelimpo yang sudah dilantik oleh pengurus DAD Kabupaten Landak, dan dirinya berpesan kepada pengurus DAD Kecamatan Jelimpo agar terus bersinergi dengan pemerintah. “Kami berpesan agar DAD bisa menjadi sebuah lembaga mitra pemerintah dalam melakukan pendampingan, advokasi, bahkan edukasi kepada masyarakat adat Dayak agar mereka bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lain, mampu memiliki kualitas yang baik serta menghimbau masyarakat untuk memiliki pendidikan, kesehatan dan hal-hal lain yang bersifat sosial di Kabupaten Landak,” ucap Karolin dalam rilis yang diterima PIFA (24/2). Bupati Karolin menerangkan dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Landak, Dewan Adat Dayak (DAD) bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terutama dalam hal peraturan-peraturan yang ada dari pemerintah untuk masyakarat adat. Sebagai contoh Bupati Landak sudah mengeluarkan peraturan bupati terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Landak yang merujuk dari keputusan Mahkamah Konstitusi dengan memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat adat yang karena kondisinya mereka harus mencari penghidupan dihutan atau membuka lahan. “Ini sudah ada ruang dari negara, tentu kita harus memberikan edukasi bagaimana memanfaatkannya. Nah, DAD harusnya terdepan juga untuk memberikan sosialisasi, pemahaman dan edukasi kepada masyarakat. Mereka boleh membakar, tapi hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja, seperti menanam padi dengan varietas lokal, kemudian mereka juga harus lapor, kemudian juga menjaga dan menunggunya, sehingga tidak terjadi kebakaran hutan yang luas dan merugikan, itu salah satu contoh yang kongkrit,” terang Karolin. Bupati Karolin menjelaskan dalam kepemimpinannya di Kabupaten Landak sangat mendukung masyarakat adat seperti membuat Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati terkait masyarakat adat, serta memberikan hak-hak masyarakat adat. “Secara politicall will dari sisi Pemerintah Kabupaten Landak kami dukung luar biasa, dengan harapan agar masyarakat adat ini berdaya saing, modern dan maju,” jelas Karolin. (rs)
Pifabiz
Pifabiz - Tasyi Athasyia menuai kontroversi usai video dirinya yang mengatakan uang Rp 1 miliar tak cukup untuk membeli rumah. Hal itu berawal saat selebgram itu membuka sesi tanya jawab di Instagram. Dalam kesempatan itu, ia ditemani sodara kembarnya Tasya Farasya yang juga membacakan pertanyaan netizen. Salah satu pertanyaan dari netizen adalah apa yang mau dilakukan ketika mendapatkan uang Rp 1 miliar. "Kalau dikasih uang Rp 1 M buat apa?" tanya Tasya Farasya dilansir dari Detikcom. "Kata Tasya Rp 1 M? Itu cuma buat belanja cotton bud anak gue doang kata Tasya," jelasnya sambil tersenyum. "Astagfirullah," ungkap Tasya Farasya Menurut Tasyi, kebutuhan seseorang orang dengan orang lainnya tentu berbeda. Ada yang merasa Rp 1 miliar adalah pengeluaran setiap bulan, ada yang sangat bahagia karena mendapatkan uang sebanyak itu. "Karena gini, orang pengeluaran beda, tanggung jawab beda. Ada buat orang Rp 1 M sudah kayak sujud syukur nggak usah kerja lagi," ungkap Tasyi Athasyia. "Ada orang Rp 1 M ah itu mah pengeluaran bulanan saya, beli rumah nggak bisa," tuturnya lagi. Mendengar hal itu, Tasya Farasya dan karyawan yang ada di sekitarnya kaget. Mereka mengatakan sebenarnya uang Rp 1 miliar itu bisa untuk membeli sebuah rumah. "Bisa ya Allah, bisa banget," ungkap karyawan yang ada di balik layar dengan nada teriak. "Eh nggak bisa ya Allah," jawab Tasyi. "Bisa, bisa beli rumah itu. Tergantung di daerah mana kan bisa beli segitu," ungkap Tasya menimpali. "Di mana? Di atas gunung merapi? Kamar mandi satu," jelas Tasyi lagi. "Ya Allah makanya beli tanah dong, bisa itu beli rumah," tutur Tasya. "Cie yang biasa beli rumah, sombong deh," jelas Tasyi. "Ya bukan begitu, kan memang bisa beli rumah tergantung di daerah mana," ungkap Tasya Farasya. Tak mau terlalu lama berdebat dengan Tasyi, Tasya akhirnya mengakhiri perbincangan tersebut. Ia mengatakan kalau memiliki uang Rp 1 M, dirinya akan membeli tas Hermes. (b) Sc: https://hot.detik.com/celeb/d-6209593/tasyi-athasyia-bikin-heboh-soal-uang-rp-1-m-disebut-tak-bisa-beli-rumah