Blusukan ke RSU YARSI, Didi Haryono Tunjukkan Perhatian untuk Warga Kalbar
Pontianak | Rabu, 20 November 2024
Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono, menjenguk pasien di RSU YARSI
Pontianak | Rabu, 20 November 2024
Lokal
Berita Sanggau, PIFA - Wakil Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si menyambut sekaligus mendampingi Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH, M.Hum dalam rangka meresmikan listrik delapan desa di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Sabtu (19/03/2022). Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji katakan delapan desa yang diresmikan ini berada di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Disebutkan oleh Gubernur bahwa delapan desa tersebut diantaranya; Desa Meranggau, Desa Balai Tinggi, Desa Enggadai, Desa Lalang, Desa Baru Lombak, Desa Melawi Makmur, Desa Pampang Dua dan Desa Sungai Kembayau. “Dan ini bagian dari program PLN tahun anggaran 2021, yang dimana ada 82 desa di seluruh Kalbar yang sudah teraliri listrik. Untuk tahun 2022 ini hanya 50 desa lebih, tapi mudah-mudahan bertambah,” kata Gubernur Kalbar H. Sutarmidji saat meresmikan listrik delapan desa, bertempat di Desa Meranggau, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Sabtu (19/03/2022). Lanjut dijelaskan Gubernur Kalbar bahwa setelah 82 desa ini selesai dan kemudian ditambahkan 50 desa lagi ini masih ada 200an lebih desa di Kalbar yang belum ada listrik. “Nah, saya berharap ini cepat bisa terealisasi, walaupun anggarannya mahal. Kalau perlu anggarannya jangan cuman 30 atau 40 miliyar, mungkin bisa 500 atau 600 miliyar dari pusat. Mudah-mudahan bisa dan saya upayakan menyurati Kementerian ESDM, DPR RI, karena ada Komisi VII orang kita di DPR RI dari Kalbar yaitu Pak Maman Abdurrahman,” terangnya. “Nanti beliau akan memperjuangkan supaya listrik desa itu ditambah. Kemudian saya juga akan menyurati Kementerian ESDM dan PLN supaya ditambah jatah untuk Kalbar,” tambahnya. (ja)
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Memperingati hari Sumpah Pemuda Ratusan Mahasiswa dari Forum Koordinasi BEM Kalimantan Barat (FKBK), di Kota Pontianak menggelar aksi di Bundaran Tugu Digulis Pontianak, kamis 28 oktober 2021. Pada aksinya ini, ratusan mahasiswa itu turut membentangkan berbagai spanduk untuk menyuarakan aspirasinya, selain itu mahasiswa pun mengadakan mimbar bebas, dimana setiap mahasiswa yang ingin menyampaikan orasi di persilahkan menaiki mimbar dan mengutarakan aspirasinya. Koordinator Lapangan (Korlap) Abdurrahman saat menyampaikan aspirasi di Bundaran Untan Pontianak, Kamis, mengatakan bahwa selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, tujuan dari aksi ini adalah untuk merefleksikan kembali pergerakan-pergerakan mahasiswa mulai dari kampus. "Karena pada dasarnya di tahun 1928 pemuda-pemuda Indonesia sangat antusias berjuang dan kami mencoba untuk menghidupkan kembali perjuangan itu lewat aksi ini. Merayakan kembali bangkitnya persatuan dan kesatuan pemuda dan pemudi di tanggal 28 Oktober," katanya. Terdapat dua jenis tuntutan pada aksi kali dari para mahasiswa, yakni pertama tuntutan skala nasional, dan tuntutan skala regional. Tuntutan Nasional dari para mahasiswa ini yang pertama ialah, meminta diberikan rasa aman dan perlindungan dalam menyampaikan pendapat. Dua, kembalikan marwah KPK dalam menuntaskan korupsi di Indonesia. Tiga, menuntut ketua KPK Firly Bahuri untuk mundur dari jabatannya. empat, menuntut KPK agar menyelesaikan permasalahan korupsi seperti kasus Bansos BLBI, Benih Lobster, Suap Dirjen Pajak, Kasus harun Masiku, dan lainnya. Lima, hadirkan UU KPK NOmor 19 tahun 2019. Enam, menuntut pemerintah untuk mencabut undang - undang Omnibus Law. tujuh, mengusut tuntas pelanggaran berat HAM terhadap munir. Delapan, Berkomitmen untuk melindungi dan menjunjung tinggi HAM. Sembilan, menuntut kebijakan pemerintah terhadap pelestarian lingkungan agar tetap menjadi prioritas. Sepuluh, Berikan kepastian hukum terhadap korban pelecehan seksual. Sebelas, percepat pemulihan ekonomi dengan komitmen pemerintah yang berorientasi kepada masyarakat. kemudian, untuk tuntutan reguional khusus Kalbar, mahasiswa menuntut, pertama menuntut trasparansi dana penanganan dan pengendalian Covid 19 di Kalbar. Dua, menuntut permintaan maaf Polisi Daerah kalimantan barat atas represifitas kepada mahasiswa Kalimantan Barat. Tiga, usut tuntas eksploitasi anak di Kalimantan Barat. Empat, menuntut pemerintah Kalimantan Barat untuk lebih serius dalam menangani masalah banjir. Lima, menuntut pemerintah untuk melakukan pemerataan penayluran air bersih di Kalimantan Barat. Enam, Sahkan Undang - undang masyarakat adat. Tujuh, Lanjutan moratorium sawit dan berikan sanksi dengan hukum yang berlaku. Delapan, Usut tuntas kasus penyelewengan dana desa di Kalimantan Barat. Sembilan, usut tuntas kasus korupsi BPPTD Mempawah dan Proyek jalan Sambas. Sepuluh, Usut tuntas pengadaan 12 unit ambulan. Sebelas, usut tuntas permasalahan internal pendidikan di Kalimantan Barat. Dua belas, menolak pemberian honoris causa di Kalimantan Barat.
Internasional
PIFA, Internasional - Pada persaingan yang ketat antarnegara dalam berbagai aspek seperti ekspor dan investasi, Indonesia telah berhasil mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam peringkat daya saing global. Kabar membanggakan ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023, di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023). “Kita patut bersyukur bahwa IMD Global Competitiveness Index di tahun 2023, Indonesia naik ranking dari 44 ke-34, naik 10 peringkat. Ini masuk dalam kategori tertinggi di dunia karena lompatannya 10 peringkat,” ujar Presiden, seperti dikutip dari laman Setkab RI. Pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023 di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (31/08/2023), Presiden menjelaskan bahwa peningkatan peringkat ini diukur oleh lembaga internasional IMD Competitiveness Center berdasarkan empat kriteria, yaitu performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Presiden juga menekankan bahwa peringkat performa ekonomi Indonesia mengalami peningkatan yang paling signifikan, yaitu naik 13 peringkat dari peringkat sebelumnya. “Yang paling bagus adalah performa ekonomi, ini naik 13 peringkat, dari sebelumnya 42 ke-29,” ujar Presiden. Selain itu, efisiensi bisnis Indonesia juga mengalami kenaikan 11 peringkat, beranjak dari peringkat 31 menjadi peringkat 20. Sedangkan, efisiensi pemerintah naik 4 peringkat, dari peringkat 35 menjadi peringkat 31. Sementara itu, dalam kategori infrastruktur, Indonesia berada pada peringkat 51. “Ini juga perlu kita lanjutkan agar competitiveness index kita menjadi semakin baik, sehingga kelihatan bahwa dalam bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kemampuan. Dan, urusan peringkat ini bukan kita yang mengeluarkan, tapi ini internasional,” tegas Presiden.