Foto: Istimewa

Berita Pontianak, PIFA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan pekan kedepan sebagian besar wilayah Kalbar berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat.

“Diprakirakan satu minggu ke depan, mulai hari ini akan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kalbar,” ujar Kepala Stasiun BMKG Supadio Pontianak Nanang Buchori, Selasa 23 November 2021.

Nanang Buchori mengatakan mulai Selasa 23 November 2021 ini hujan lebat diprakirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar.

Nanang Buchori mengungkapkan wilayah Kalbar bagian timur atau hulu berpotensi terjadi banjir. Namun begitu, wilayah Kota Sintang diprakirakan banjirnya belum tinggi.

“Akan berpotensi terjadi banjir lagi, namun untuk wilayah Kota Sintang diprakirakan banjirnya belum tinggi, namun akan nampak bertambahnya debit atau ketinggian air sungai,” jelasnya.

Dia menuturkan wilayah pesisir barat Kalbar perlu mewaspadai terjadinya genangan karena diprakirakan hujan intensitas sedang hingga lebat akan terus terjadi setidaknya hingga 27 November 2021.

Lanjutnya, bersamaaan pula mulai hari ini hingga 27 November 2021 pasang air laut akan maksimum, terutama sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB

“Wilayah yang kami prakirakan dampak pasangnya akan cukup mengganggu adalah di pesisir Kabupaten Ketapang, Kayong utara, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” tuturnya.

Dia menjelaskan pasang air laut ini akibat tarikan gaya gravitasi posisi bulan saat ini. Jadi, pasang air laut akan maksimum akan tetap terjadi walaupun tidak hujan, dan diprakirakan ke depan akan terdapat potensi hujan di pesisir hingga di laut sebelah barat Kalbar, ujarnya.

Dia berujar awan hujan diprakirakan akan banyak terdapat di laut juga sehingga aktifitas awan tersebut menimbulkan angin kencang yang dapat membuat gelombang lebih tinggi.

“Gelombang yang tinggi saat bersamaan dengan adanya awan hujan di laut, angin kencang yang menuju darat, dan bersamaan dengan fase pasang air laut maksimum ini yang membuat pasang akan lebih tinggi,” jelasnya.

Berita Pontianak, PIFA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memprakirakan pekan kedepan sebagian besar wilayah Kalbar berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat.

“Diprakirakan satu minggu ke depan, mulai hari ini akan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kalbar,” ujar Kepala Stasiun BMKG Supadio Pontianak Nanang Buchori, Selasa 23 November 2021.

Nanang Buchori mengatakan mulai Selasa 23 November 2021 ini hujan lebat diprakirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar.

Nanang Buchori mengungkapkan wilayah Kalbar bagian timur atau hulu berpotensi terjadi banjir. Namun begitu, wilayah Kota Sintang diprakirakan banjirnya belum tinggi.

“Akan berpotensi terjadi banjir lagi, namun untuk wilayah Kota Sintang diprakirakan banjirnya belum tinggi, namun akan nampak bertambahnya debit atau ketinggian air sungai,” jelasnya.

Dia menuturkan wilayah pesisir barat Kalbar perlu mewaspadai terjadinya genangan karena diprakirakan hujan intensitas sedang hingga lebat akan terus terjadi setidaknya hingga 27 November 2021.

Lanjutnya, bersamaaan pula mulai hari ini hingga 27 November 2021 pasang air laut akan maksimum, terutama sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB

“Wilayah yang kami prakirakan dampak pasangnya akan cukup mengganggu adalah di pesisir Kabupaten Ketapang, Kayong utara, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” tuturnya.

Dia menjelaskan pasang air laut ini akibat tarikan gaya gravitasi posisi bulan saat ini. Jadi, pasang air laut akan maksimum akan tetap terjadi walaupun tidak hujan, dan diprakirakan ke depan akan terdapat potensi hujan di pesisir hingga di laut sebelah barat Kalbar, ujarnya.

Dia berujar awan hujan diprakirakan akan banyak terdapat di laut juga sehingga aktifitas awan tersebut menimbulkan angin kencang yang dapat membuat gelombang lebih tinggi.

“Gelombang yang tinggi saat bersamaan dengan adanya awan hujan di laut, angin kencang yang menuju darat, dan bersamaan dengan fase pasang air laut maksimum ini yang membuat pasang akan lebih tinggi,” jelasnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar