Kondisi banjir di Kabupaten Ketapang. (Foto: Dok. BPBD Ketapang)

Berita Lokal, PIFA - Banjir menerjang 13 kecamatan di Kabupaten Ketapang, pada pekan lalu. Ketinggian air bahkan bisa mencapai empat meter. Warga terdampak pun memerlukan bahan makanan, obat-obatan dan air bersih.

Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel memastikan pemerintah daerah telah melakukan penanganan sebaik mungkin, di antaranya mengirim logistik dan menggeser alat penjernih air ke wilayah yang membutuhkan.

“Bantuan logistik dan obat-obatan telah dikirim, termasuk alat penjernih air,” katanya, kemarin.

Menurut Daniel, Dinas Sosial Kalbar juga telah membuat dapur umum di sejumlah titik di Kabupaten Ketapang.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kalbar berkoordinasi dengan Puskesmas untuk menyuplai obat-obat diare, infeksi kulit serta menyiapkan tenaga medis ke lokasi banjir.

“Bantuan logistik yang telah dikirim ke daerah seperti makanan siap saji, selimut dan pakaian,” ucap Daniel.

Sebelumnya terkait logistik bagi korban banjir, Gubernur Kalbar, Sutarmidji telah menginstruksikan bupati dan wali kota yang terdampak bencana agar segera mengeluarkan dan membagikan cadangan beras pemerintah.

Hal tersebut dilakukan dengan lebih dulu mengeluarkan status tanggap darurat di daerah masing-masing.

“Keputusan ini berangkat dari bencana banjir yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, Harisson.

Dia membeberkan, cadangan beras pemerintah yang ada di daerah masing-masing sebanyak 100 ton. Jika cadangan beras itu menipis, maka pemerintah di kabupaten dan kota dapat meminta cadangan beras dari pemerintah provinsi. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - Banjir menerjang 13 kecamatan di Kabupaten Ketapang, pada pekan lalu. Ketinggian air bahkan bisa mencapai empat meter. Warga terdampak pun memerlukan bahan makanan, obat-obatan dan air bersih.

Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel memastikan pemerintah daerah telah melakukan penanganan sebaik mungkin, di antaranya mengirim logistik dan menggeser alat penjernih air ke wilayah yang membutuhkan.

“Bantuan logistik dan obat-obatan telah dikirim, termasuk alat penjernih air,” katanya, kemarin.

Menurut Daniel, Dinas Sosial Kalbar juga telah membuat dapur umum di sejumlah titik di Kabupaten Ketapang.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kalbar berkoordinasi dengan Puskesmas untuk menyuplai obat-obat diare, infeksi kulit serta menyiapkan tenaga medis ke lokasi banjir.

“Bantuan logistik yang telah dikirim ke daerah seperti makanan siap saji, selimut dan pakaian,” ucap Daniel.

Sebelumnya terkait logistik bagi korban banjir, Gubernur Kalbar, Sutarmidji telah menginstruksikan bupati dan wali kota yang terdampak bencana agar segera mengeluarkan dan membagikan cadangan beras pemerintah.

Hal tersebut dilakukan dengan lebih dulu mengeluarkan status tanggap darurat di daerah masing-masing.

“Keputusan ini berangkat dari bencana banjir yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, Harisson.

Dia membeberkan, cadangan beras pemerintah yang ada di daerah masing-masing sebanyak 100 ton. Jika cadangan beras itu menipis, maka pemerintah di kabupaten dan kota dapat meminta cadangan beras dari pemerintah provinsi. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya