Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan sampaikan priotitas pembangunan infrastruktur. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan sampaikan priotitas pembangunan infrastruktur. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalBuka Musrenbang RKPD 2025 di Sungai Ambawang, Bupati Muda Sebut Jalan Antardesa Masih Jadi Prioritas

Buka Musrenbang RKPD 2025 di Sungai Ambawang, Bupati Muda Sebut Jalan Antardesa Masih Jadi Prioritas

Kubu Raya | Jumat, 2 Februari 2024

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menekankan bahwa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan bukan sekadar untuk menyusun rencana pembangunan tahun depan, tetapi juga sebagai forum evaluasi terhadap kebutuhan pembangunan yang harus diperkuat.

“Musrenbang 2025 ini kan untuk perencanaan yang akan datang. Tentu kita sekaligus evaluasi apa-apa yang masih harus kita perkuat. Seperti infrastruktur, layanan pendidikan dan kesehatan, serta hak-hak dasar masyarakat lainnya,” terang Bupati Muda Mahendrawan saat membuka Musrenbang RKPD Tahun 2025 Tingkat Kecamatan Sungai Ambawang di Aula Kantor Camat Sungai Ambawang, Rabu (31/1/2024).

Muda menegaskan bahwa pemerintah kabupaten akan terus mengalokasikan anggaran untuk penyempurnaan infrastruktur jalan-jalan poros utama.

“Termasuk di Kecamatan Sungai Ambawang, pembangunan infrastruktur jalan tetap dilanjutkan di beberapa titik desa dan antardesa,” tegasnya. 

Sebelumnya, Muda menerangkan bahwa tidak semua usulan pembangunan dapat segera terealisasi karena keterbatasan anggaran daerah. Namun demikian, ada sumber-sumber alokasi lain yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, Musrenbang menghimpun daftar usulan dari berbagai pihak seperti kabupaten, dinas, dan program-program pokok pikiran DPRD.

“Dan semua ini tergabung, diramulah. Jadi intinya Musrenbang ini sebenarnya kita meramu. Memang tidak ada usulan yang semuanya utuh. Pasti akan ada gabungan dari berbagai sektor tapi pada prinsipnya adalah kita berusaha menyeimbangkan,” tuturnya. (yd)

Rekomendasi

Foto: BLACKPINK Siap Rilis Lagu Baru JUMP pada 11 Juli 2025, Tampil Perdana di Konser Tur Dunia DEADLINE | Pifa Net

BLACKPINK Siap Rilis Lagu Baru JUMP pada 11 Juli 2025, Tampil Perdana di Konser Tur Dunia DEADLINE

Pifabiz
| Rabu, 9 Juli 2025
Foto: Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya | Pifa Net

Jokowi: Saya Ngalah Terus Lho, Tapi Ada Batasnya

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran | Pifa Net

Lawan Dampak Duduk Seharian: Ini 6 Tips Nutrisi Sehat untuk Pekerja Kantoran

Lifestyle
| Selasa, 3 Juni 2025
Foto: AS Usul Kebijakan Imigran Wajib Serahkan Profil Medsos | Pifa Net

AS Usul Kebijakan Imigran Wajib Serahkan Profil Medsos

Amerika Serikat
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran | Pifa Net

Amorim Siap Lepas Andre Onana Jika Ada Tawaran

Indonesia
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Jokowi Masuk Daftar Tokoh Paling Korup di Dunia Menurut OCCRP, Begini Tanggapan PDIP | Pifa Net

Jokowi Masuk Daftar Tokoh Paling Korup di Dunia Menurut OCCRP, Begini Tanggapan PDIP

Indonesia
| Selasa, 31 Desember 2024
Foto: Petarung Muda asal Kubu Raya Meninggal Usai Bertanding di Event Begasak Vol II | Pifa Net

Petarung Muda asal Kubu Raya Meninggal Usai Bertanding di Event Begasak Vol II

Pontianak
| Senin, 26 Mei 2025
Foto: Presiden Prabowo Minta Harga Tiket Pesawat Turun | Pifa Net

Presiden Prabowo Minta Harga Tiket Pesawat Turun

Indonesia
| Sabtu, 15 Februari 2025
Foto: PDIP Jadi Partai dengan Citra Positif Paling Rendah Versi Survei Litbang Kompas | Pifa Net

PDIP Jadi Partai dengan Citra Positif Paling Rendah Versi Survei Litbang Kompas

Indonesia
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Nikita Mirzani Laporkan Dua Kejadian ke Polres Jakarta Selatan, Apa Itu? | Pifa Net

Nikita Mirzani Laporkan Dua Kejadian ke Polres Jakarta Selatan, Apa Itu?

Jakarta
| Kamis, 13 Februari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Jokowi Resmi Hapus Kelas Iuran BPJS Kesehatan Diganti dengan KRIS JKN, Apa Bedanya? | Pifa Net

Jokowi Resmi Hapus Kelas Iuran BPJS Kesehatan Diganti dengan KRIS JKN, Apa Bedanya?

PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan penghapusan kelas iuran BPJS Kesehatan I, II, dan III mulai 30 Juni 2025 dan menggantinya dengan Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional (KRIS JKN). Langkah ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Menurut Pasal 103B ayat 1 dalam peraturan tersebut, penerapan KRIS akan dilakukan paling lambat pada 30 Juni 2025. "Penerapan fasilitas ruang perawatan pada pelayanan rawat inap berdasarkan kelas rawat inap standar dilaksanakan secara menyeluruh untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 30 Juni 2025," demikian bunyi pasal tersebut. Apa Bedanya KRIS dengan Kelas BPJS Kesehatan? KRIS JKN menandai perubahan signifikan dalam sistem kesehatan Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, menjelaskan bahwa KRIS menitikberatkan pada perbaikan tempat tidur. Dengan KRIS, kamar rawat inap akan memiliki maksimal 4 tempat tidur, berbeda dengan kelas I BPJS Kesehatan yang sering kali memiliki kamar berkapasitas 1-2 orang per unit, kelas II dengan kapasitas 3-5 orang per kamar, dan kelas III dengan kapasitas 4-6 orang per kamar. Selain itu, ada 12 kriteria fasilitas kelas rawat inap dengan sistem KRIS, termasuk peningkatan ventilasi udara, pencahayaan yang memadai, hingga adanya kamar mandi dalam ruang rawat inap. Apakah Layanan JKN Akan Lebih Nyaman dengan Perubahan Ini? Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan bahwa uji coba penerapan KRIS di beberapa rumah sakit telah menunjukkan hasil positif. "Dari hasil uji coba tersebut, dampak indeks kepuasan masyarakat meningkat, dan pendapatan RS tidak berkurang dengan menerapkan implementasi KRIS," ujarnya. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kenyamanan pasien, sambil memastikan keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional. Adapun 12 kriteria fasilitas kelas rawat inap dengan sistem KRIS yaitu: 1. Komponen bangunan yang digunakan tidak memiliki tingkat porositas yang tinggi 2. Ventilasi udara memenuhi pertukaran udara pada ruang perawatan biasa minimal 6 (enam) kali pergantian udara per jam 3. Pencahayaan ruangan buatan mengikuti kriteria standar 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur 4. Kelengkapan tempat tidur berupa adanya 2 (dua) kotak kontak dan nurse call pada setiap tempat tidur 5. Adanya nakas per tempat tidur 6. Dapat mempertahankan suhu ruangan mulai 20 sampai 26 derajat celcius 7. Ruangan telah terbagi atas jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit (infeksi dan non infeksi) 8. Kepadatan ruang rawat inap maksimal 4 (empat) tempat tidur, dengan jarak antar tepi tempat tidur minimal 1,5 meter 9. Tirai/partisi dengan rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung 10. Kamar mandi dalam ruang rawat inap 11. Kamar mandi sesuai dengan standar aksesibilitas 12. Outlet oksigen

Indonesia
| Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Foto: Panglima TNI Ajak Umat Kristiani Jaga Persatuan Jelang Tahun Politik | Pifa Net

Panglima TNI Ajak Umat Kristiani Jaga Persatuan Jelang Tahun Politik

Berita Nasional, PIFA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengajak umat kristiani untuk menjaga keutuhan dan kesatuang bangsa. Hal ini disampaikannya usai meninjau pengamanan Misa Malam Natal bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu (24/12/2022). Ajakan tersebut diutarakannya karena tahun 2023 mendatang Indonesia sudah masuk ke tahun politik. "Kami mengajak umat kristiani seluruhnya untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, dan di tahun depan 2023, 2024 tentunya kita akan menghadapi tahun politik," ujar Yudo, mengutip detikcom. Yudo juga berharap persatuan itu harus dijaga sejak kini. Oleh karenanya, Yudo berharap seluruh jemaat dapat menjaga kedamaian pada tahun mendatang. "Semoga dapat melaksanakan dengan penuh kedamaian dan kami mengajak umat kristiani untuk menjaga kesatuan bangsa karena tahun depan akan menghadapi tahun politik dan dari sekarang harus kita jaga dan kita hadapi 2024 dengan penuh kebahagiaan," tambahnya. Setibanya di Katedral, Panglima TNI bersama Kapolri dan Kapolda Metro Jaya Irjen pol Fadil Imran memasuki gedung Gereja Katedral, berjalan menuju ruang altar Gereja Katedral. Mereka kemudian mengucapkan selamat Natal kepada seluruh jemaat yang hadir. "Saya selaku Kapolri mengucapkan selamat Natal kepada seluruh Saudara-saudara yang terkasih. Selamat Natal tahun 2022," ucapnya.

Indonesia
| Sabtu, 24 Desember 2022

Nasional

Foto: Dedi Mulyadi Tanggapi Perdebatan dengan Aura Cinta soal Larangan Perpisahan Sekolah: Dia Bintang Iklan | Pifa Net

Dedi Mulyadi Tanggapi Perdebatan dengan Aura Cinta soal Larangan Perpisahan Sekolah: Dia Bintang Iklan

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara mengenai perdebatan dirinya dengan seorang perempuan muda bernama Aura Cinta terkait larangan menggelar perpisahan sekolah. Dialog tersebut sebelumnya diunggah melalui akun YouTube pribadi Dedi dan cuplikannya menjadi viral di media sosial.Dalam klarifikasinya melalui video yang diunggah di Instagram pada Selasa (29/4), Dedi menegaskan bahwa percakapannya dengan Aura bertujuan untuk menggambarkan kepedulian terhadap masa depan generasi muda. Ia juga menekankan bahwa Aura bukan lagi tergolong remaja, melainkan sudah dewasa karena usianya hampir mencapai 20 tahun."Dialog saya dengan Aura itu adalah dialog yang ingin menggambarkan tentang masa depan anak-anak kita. Pertama, Aura bukanlah anak remaja, tapi menurut saya sudah dalam kategori dewasa," ujar Dedi.Dedi juga mengungkapkan bahwa Aura telah lulus dari SMAN 1 Cikarang setahun yang lalu dan saat ini sudah aktif bekerja, termasuk menjadi bintang iklan. Hal tersebut, menurut Dedi, semakin menegaskan bahwa Aura sudah mampu berdiri sendiri secara ekonomi.Dalam perdebatan yang menuai perhatian publik itu, Dedi menyampaikan pandangannya bahwa acara perpisahan sekolah seringkali menjadi beban finansial bagi orang tua murid. Menurutnya, kenangan masa sekolah bukan hanya terbentuk pada momen perpisahan, tetapi lebih penting dalam proses belajar selama tiga tahun."Tanpa perpisahan emang kehilangan kenangan? Kenangan indah itu saat proses belajar tiga tahun," tegas Dedi.Sebaliknya, Aura berargumen bahwa perpisahan sekolah penting sebagai momen terakhir berkumpul bersama teman-teman sebelum berpisah untuk menempuh jalan masing-masing."Saya ngerasa kan udah lulus ya. Kalau misalkan enggak ada perpisahan kita tuh enggak bisa kumpul bareng atau rasain gimana-gimana kumpulnya interaktif sama teman-teman itu, Pak," ujar Aura.Dalam perdebatan tersebut, latar belakang ekonomi Aura juga sempat menjadi sorotan. Diketahui, keluarganya pernah menjadi korban penggusuran di bantaran kali. Dedi menyinggung soal pentingnya kesadaran untuk menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi ekonomi."Kenapa miskin pengen hidup bergaya, sekolah harus ada perpisahan? Kan kamu merasa miskin. Kenapa orang miskin nggak merasa prihatin?" kata Dedi.Aura sendiri mengakui kondisi ekonominya saat ini. Namun, ia menekankan bahwa keinginannya untuk merayakan kelulusan bukanlah semata-mata soal gaya hidup, melainkan soal merayakan pencapaian bersama teman-teman.Perdebatan antara Dedi dan Aura memicu beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian mendukung pandangan Dedi soal penghematan, namun tidak sedikit pula yang bersimpati pada sikap Aura yang memperjuangkan hak untuk merayakan momen penting dalam hidupnya.

Jabar
| Selasa, 29 April 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5