Foto: Prokopim Pemkab Sekadau

Foto: Prokopim Pemkab Sekadau

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalBulan Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022 di Sekadau Resmi Dimulai

Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022 di Sekadau Resmi Dimulai

Sekadau | Kamis, 19 Mei 2022

 

Berita Sekadau, PIFA - Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau Mohammad Isa menghadiri kegiatan Pencanangan Pelaksanaan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022 yang berlangsung di Gedung Sekolah Dasar Katolik Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Rabu (18/05/2022).
 
Kegiatan pencanangan dibuka oleh Gubernur Sutarmiji melalui zoom meeting yang diikuti oleh peserta dari seluruh Kabupaten / Kota Se-Kalimantan Barat.
 
Gubernur Kalbar Sutarmiji dalam sambutannya, menghimbau agar anak-anak sebagai target sasaran dalam kegiatan ini untuk dapat mengikuti imunisasi ini.
 
Dimana dalam pelaksanaannya, Midji memerintahkan agar Pemerintah Daerah dapat dibantu oleh unsur TNI dan Kepolisian sebagai tim koordinasi.
 
“Imunisasi ini kita prioritaskan kepada anak-anak sebagai target sasaran program ini,"  Ungkap Midji.
 
“Saya minta agar Pemerintah Daerah untuk dapat saling berkoordinasi dengan unsur TNI dan Polri untuk menyukseskan program ini," tegasnya.
 
Sementara itu, Sekda Kabupaten Sekadau Mohammad Isa menyampaikan bahwa, di Kabupaten Sekadau pada saat ini ada sebanyak 12 (dua belas) Puskesmas dan Posko Polindes secara serentak melaksanakan pencanangan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional).
 
“Secara serentak kita laksanakan pecanangan BIAN ini di dua belas Puskesmas dan Posko Polindes yang ada Kabupaten Sekadau,” terang Isa.
 
“Guna mendukung suksesnya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Sekadau akan terus berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri maupun pihak terkait lainnya,” tuturnya.
 
Pelaksanaan BIAN di Kabupaten Sekadau berlangsung selama 1 (satu) bulan yang dimulai sejak tanggal 18 Mei 2022 s/d 18 Juni 2022. Imunisasi diberikan secara gratis di fasyankes (Puskesmas, Pustu, Polindes dan Poskesdes) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
 
Untuk imunisasi MR (Measles Rubella) diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 12 tahun. Sedangkan untuk imunisasi kejar diberikan kepada anak usia 12 bulan sampai 59 Bulan tanpa memandang status imunisasi.
 
Untuk total sasaran Kabupaten Sekadau yaitu untuk Imunisasi MR sebanyak 43.649 Sasaran dan Imunisasi Kejar sebanyak 13.483 Sasaran. (ja)

Rekomendasi

Foto: Kalbar Food Festival ke-6 Siap Pecahkan Rekor MURI Lewat Minum 1000 Kopi Durian  | Pifa Net

Kalbar Food Festival ke-6 Siap Pecahkan Rekor MURI Lewat Minum 1000 Kopi Durian

Pontianak
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Yamaha Rilis Varian dan Warna Terbaru Fazzio Hybrid Series, Skutik Gen Z yang Auto Worth It | Pifa Net

Yamaha Rilis Varian dan Warna Terbaru Fazzio Hybrid Series, Skutik Gen Z yang Auto Worth It

Indonesia
| Senin, 13 Januari 2025
Foto: Intip Menu Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di Pontianak  | Pifa Net

Intip Menu Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di Pontianak

Pontianak
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Jadi Kapten Lagi, Bek Timnas Indonesia Kokoh di Lini Belakang Venezia saat Imbang vs Lazio | Pifa Net

Jadi Kapten Lagi, Bek Timnas Indonesia Kokoh di Lini Belakang Venezia saat Imbang vs Lazio

Italia
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Khusus untuk Investigasi Penembakan PMI di Malaysia | Pifa Net

DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Khusus untuk Investigasi Penembakan PMI di Malaysia

Indonesia
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Wakil Ketua DPRD Pontianak Beby Minta Dishub Awasi Tarif Parkir Event Cap Go Meh | Pifa Net

Wakil Ketua DPRD Pontianak Beby Minta Dishub Awasi Tarif Parkir Event Cap Go Meh

Pontianak
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi LNG Pertamina, Ahok: Sudah Lupa, Bukan di Zaman Saya | Pifa Net

Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi LNG Pertamina, Ahok: Sudah Lupa, Bukan di Zaman Saya

Indonesia
| Jumat, 10 Januari 2025
Foto: Meta Eksplorasi Pengembangan Robot Humanoid untuk Masa Depan | Pifa Net

Meta Eksplorasi Pengembangan Robot Humanoid untuk Masa Depan

Dunia
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006 | Pifa Net

Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Menjadi Gagasan Prabowo Sejak 2006

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025 | Pifa Net

Sumpah WNI Dean, Joey, dan Emil Dijadwalkan Paling Lambat 10 Maret 2025

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Penanganan Covid-19 Jika Kasus 40-50 Ribu per Hari | Pifa Net

Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Penanganan Covid-19 Jika Kasus 40-50 Ribu per Hari

Pemerintah Indonesia melalui Luhut Binsar Panjaitan menyiapkan skenario terburuk penanganan Covid-19 jika kasus hariannya melonjak 40 hingga 50 ribu per hari. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu mengatakan pemerintah telah menghitung kemampuan menahan lonjakan kasus positif Covid-19 jika kasusnya melonjak 40 hingga 50 ribu kasus per hari. Luhut mengungkapkan, jika kasus hariannya melebihi angka tersebut, pemerintah akan meminta tolong bantuan dari negara lain. Beberapa negara yang telah dikontak yaitu Singapura dan Tiongkok. “Kalau lebih dari 40 sampai 50 ribu, kami buat skenario untuk meminta tolong dan  (negara lain) sudah mulai di-approach,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/7). Kemudian Ketua PPKM Darurat Jawa-Bali itu menambahkan, hingga saat ini pasokan obat, oksigen, hingga rumah sakit masih cukup. Dia juga telah menghitung skenario pasokan oksigen di Indonesia, stoknya masih bisa mencapai 50 ribu tabung. Tempat tidur di rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 juga akan disiapkan. “TNI dan Polri juga telah menggelar rumah sakit darurat di Jakarta dan Surabaya,” tambahnya. Data Kementerian Kesehatan pada senin (5/7) menunjukkan bahwa lonjakan kasus baru dan kematian pasien Corona Indonesia kembali cetak rekor. Jumlah kasus baru Covid-19 pada 5 Juli 2021 mencapai 29.745 orang. Angka kematiannya juga bertambah 558 orang, rekor tertinggi sejak awal pandemi.

Admin
| Selasa, 6 juli 2021

Lifestyle

Foto: Hati-hati, Kesepian Disebut Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung pada Pasien Diabetes | Pifa Net

Hati-hati, Kesepian Disebut Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung pada Pasien Diabetes

PIFA, Lifestyle - Kesepian bukanlah perasaan yang menyenangkan bagi siapa pun, tetapi bagi para pasien diabetes, kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius pada jantung. Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam European Heart Journal, kesepian mungkin menjadi faktor risiko yang lebih besar bagi pasien diabetes untuk terkena penyakit jantung daripada pola makan yang buruk, merokok, kurang olahraga, atau depresi. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Tulane University School of Medicine melibatkan lebih dari 18.500 orang dewasa di Inggris yang menderita diabetes dan berusia antara 37 hingga 73 tahun. Dalam penelitian ini, tidak ada dari partisipan yang memiliki riwayat penyakit jantung. Selama dekade berikutnya, sekitar 3.200 partisipan mengembangkan penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diabetes yang melaporkan tingkat kesepian tertinggi memiliki risiko 26 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. Penemuan ini menyoroti pentingnya kesepian dalam kaitannya dengan risiko penyakit jantung, terutama pada pasien diabetes. Meskipun kesepian sebelumnya juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung pada individu tanpa diabetes, pasien diabetes sudah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular. Profesor di Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine, Dr. Lu Qi, yang juga merupakan salah satu penulis studi ini, menekankan bahwa pasien diabetes sebaiknya memprioritaskan hubungan yang berkualitas daripada hanya fokus pada jumlah keterlibatan sosial. Hal ini penting untuk melindungi kesehatan jantung mereka. Dr. Lu Qi juga menyarankan agar dokter mempertimbangkan tingkat kesepian pasien dalam praktik mereka, sehingga pasien tersebut dapat dirujuk ke layanan kesehatan mental yang tepat jika diperlukan. Dia menekankan bahwa pentingnya tidak meremehkan dampak kesepian terhadap kesehatan fisik dan emosional. Bagi pasien diabetes yang merasa kesepian, Dr. Lu Qi merekomendasikan untuk bergabung dengan kelompok atau kelas yang sesuai dengan minat mereka. Dengan melakukan hal ini, mereka dapat memiliki kesempatan untuk berteman dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, yang dapat membantu mengurangi tingkat kesepian dan meningkatkan kesehatan jantung mereka. Dalam upaya melawan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes, penting bagi kita semua untuk memahami peran penting kesepian dalam kesehatan secara keseluruhan. Dengan menyadari hal ini, kita dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap masalah kesehatan mental dan memberikan dukungan yang tepat bagi mereka yang membutuhkannya.

Indonesia
| Rabu, 5 Juli 2023

Pifabiz

Foto: Kelamin Remaja Dilaporkan Membusuk usai Operasi Usus Buntu, Pihak RS: Miskomunikasi Saja | Pifa Net

Kelamin Remaja Dilaporkan Membusuk usai Operasi Usus Buntu, Pihak RS: Miskomunikasi Saja

PIFAbiz - Seorang remaja berinisial CY (14) disebut mengalami pembusukan di alat kelaminnya usai menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Mohammad Hoesein (RSMH) Palembang. Operasi pertama dilakukan pada 30 Januari 2023 karena CY mengeluhkan sakit di perut kanan bawah dan didiagnosis mengalami gejala radang usus buntu. Setelah operasi, kondisi CY dinilai baik dan ia diperbolehkan pulang pada hari ketiga setelah operasi. "Operasi pertama itu kita heran karena bekas luka tak dijahit, tapi hanya ditutup plaster saja, sehingga menyebabkan pembengkakan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya yakni alat vital pasien," kata Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa seperti dikutip dari detikcom, Senin (13/2/2023). Namun, pada hari keenam setelah operasi, CY harus kembali dibawa ke rumah sakit karena luka operasi mengeluarkan caira kuning terus menerus dan terjadi pembengkakakn di area vital pasien atau Miss V. Akhirnya, CY harus menjalani operasi kedua dan saat ini masih dirawat di rawat inap. Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa menduga CY menjadi korban malpraktik. Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSMH Palembang, Marta Hendry, menyatakan bahwa operasi pertama berjalan lancar dan pihak keluarga sudah diberitahu tentang risiko yang mungkin terjadi setelah operasi. "Jadi kita jelaskan ya, sepertinya kalau saya tangkap ini hanya miskomunikasi saja. Pada saat operasi pertama terhadap pasien, pihak keluarga telah kita jelaskan bahwa akan ada risiko yang kemungkinan terjadi, karena pasien sudah telat selama tiga hari untuk menjalani operasi usus buntu yang pertama itu," kata Marta, Sabtu (11/2). Marta menyebut masalah ini sebagai miskomunikasi dan memastikan bahwa luka operasi tidak dijahit sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). "Lalu kemudian kenapa itu ada nanah? Nah, ini yang perlu kita tahu, itu karena sisa-sisa operasi dan di bagian luar perut juga sudah dibalut kan dengan kain kasa khusus, memang tidak dijahit, kalau dijahit malah kita malpraktik. Tidak ada membusuk, itu pembengkakan," katanya lagi. "Karena memang, sebelum operasi pasien sudah ada peradangan dan telah dibawa keluarganya ke rumah sakit. Kenapa bagian luar tak di jahit dan hanya dalamnya saja? Memang SOP-nya seperti itu karena nanti yang bagian luar itu akan menyatu dengan sendirinya, makanya dibalut dengan kasa khusus. Kita juga sudah berikan antibiotik yang bagus agar kulit bagian luarnya dapat menyatu kembali," lanjutnya. Marta mengungkapkan pada hari keenam pasien kembali dibawa keluarga karena luka operasi infeksi dan bernanah. Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya dilakukan operasi kedua dan saat ini pasien masih dirawat di rawat inap. "Jadi kalau dibilang sampai bengkak ke bagian vital pasien, secara medis itu hal yang biasa, jadi keluarga tak perlu khawatir, karena pembengkakan itu efek dari operasi menyatukan bagian dalamnya, bengkak itu juga akan hilang terserap dengan sendirinya. Kalau soal nanah itu kan kita sudah bilang dari awal ke keluarga pasien ada kemungkinan tersebut, dari awal sudah ada peradangan, karena terlambat dibawa ke rumah sakit," jelasnya. (b)

Palembang
| Senin, 13 Februari 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5