Bupati Kapuas Hulu Resmi Buka Pekan Gawai Dayak di Seberuang: Pesta Budaya Sarat Makna dan Pelestarian Adat
Kapuas Hulu | Jumat, 20 Juni 2025
PIFA, Lokal – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, secara resmi membuka Pekan Gawai Dayak yang digelar di Desa Belikai, Kecamatan Seberuang, Jumat (20/6/2025) malam. Acara pembukaan berlangsung meriah di Lapangan Bola Tanjung Kansuwi, Dusun Belimbing, dan dihadiri ratusan masyarakat yang antusias merayakan pesta adat tahunan tersebut.
Ketua Panitia Gawai Dayak, Jpison, melaporkan bahwa kegiatan telah berlangsung selama sepekan dengan berbagai perlombaan tradisional.
“Permainan tradisional seperti pangkak gasing, kaki kijang, nutuk padi, ngihup tuak. Ada juga menganyam gelang rotan, anyaman henjuk dan lomba bernyanyi lagu daerah,” tutur Jpison.
Dalam sambutannya, Bupati Fransiskus Diaan atau yang akrab disapa Bang Sis mengapresiasi pelaksanaan Gawai Dayak dan menekankan bahwa gawai bukan sekadar pesta tahunan, tetapi juga sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan rejeki yang diperoleh masyarakat selama setahun.
“Jadi, gawai jangan hanya dipandang sebagai pesta saja, tapi ada makna di dalam acara tersebut. Seperti pelestarian adat dan budaya kita,” ujar Bang Sis.
Ia juga berpesan kepada para tokoh adat agar mewariskan ilmu dan pengetahuan budaya kepada generasi muda agar warisan leluhur tetap terjaga.
“Jangan sampai putus sampai di sini pengetahuan kita tentang adat dan budaya kita, bantu dan ajarkan kepada mereka yang muda,” pesannya penuh harap.
Pembukaan Gawai Dayak ditandai dengan pemukulan gong secara simbolis oleh Sekretaris Camat Seberuang, Musa, S.Th, yang juga memberikan sambutan. Ia mengajak masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban selama rangkaian acara berlangsung.
“Jika ada hal-hal yang mengganggu ketertiban, maka aparat dusun bersama ketua adat diminta menghentikan kegiatan demi menjaga nilai-nilai adat yang kita junjung tinggi,” tegasnya.
Ketua Adat turut mengingatkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan adat selama pelaksanaan gawai akan dikenai sanksi adat.
Rangkaian acara juga diwarnai dengan tradisi minum air adat sebagai simbol penyambutan dan penyatuan semangat persaudaraan. Masyarakat dari dalam dan luar daerah berbaur dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.
Gawai Dayak Dusun Belimbing menjadi bukti nyata bahwa semangat pelestarian budaya dan rasa syukur masih mengakar kuat di tengah masyarakat. Acara ini sekaligus menjadi sarana mempererat silaturahmi dan merawat identitas budaya Dayak untuk diwariskan kepada generasi mendatang.