Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

PIFA. Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya fenomena bullying atau perundungan di dunia pendidikan. Menurutnya, perundungan adalah bibit-bibit terjadinya kekerasan pada level yang lebih besar lagi, dan hal ini tidak boleh dianggap remeh. Ia menyoroti bahwa kekerasan, baik fisik maupun nonfisik, semakin bervariasi jenisnya, dengan bullying kepada teman sebaya menjadi masalah yang paling umum.

Bupati Muda Mahendrawan menekankan bahwa fenomena ini sangat mengganggu kesejahteraan mental anak-anak.

“Problem-problem kekerasan baik fisik maupun nonfisik semakin banyak jenisnya. Yang paling banyak memang masalah bully kepada teman. Makanya saya selalu berpesan kepada para pendidik agar hal-hal seperti ini tidak disepelekan. Ini fenomena yang massif dan mengganggu mental anak-anak,” kata Muda Mahendrawan usai meluncurkan Profil Kabupaten Layak Anak di Aula Bank Kalbar Kubu Raya, Selasa (30/8). dikutip PIFA dari laman resmi prokopim Kubu Raya

Muda Mahendrawan juga menilai bahwa tindakan perundungan mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, terutama pendidik, untuk tidak mengabaikan masalah ini. Menurutnya, jika bullying tidak ditangani secara serius, dapat membahayakan dalam konteks yang lebih luas.

Muda Mahendrawan juga memberikan saran untuk menjaga tradisi baik di desa-desa, seperti kegiatan berkumpul dan beraktivitas bersama. Kebersamaan dalam lingkungan yang baik diharapkan dapat membangun karakter anak-anak, meningkatkan empati, dan mencegah tindakan perundungan.

Bupati Muda Mahendrawan merasa bersyukur karena Kabupaten Kubu Raya telah mendapatkan predikat Kabupaten Layak Anak kategori madya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten telah mengintegrasikan komitmen dan sumber daya untuk pembangunan berbasis hak anak.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat komitmen dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak. Menurutnya, predikat tersebut merupakan tantangan untuk membangun ekosistem yang lebih baik dalam memastikan kesejahteraan anak-anak.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Bupati Muda Mahendrawan mengambil inisiatif dalam menyuarakan pentingnya melindungi anak-anak dari tindakan perundungan dan kekerasan. Upayanya menciptakan kesadaran akan isu ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak di Kubu Raya.

Kesejahteraan dan perkembangan anak-anak merupakan salah satu prioritas utama dalam menjaga masa depan yang lebih baik. (hs)

PIFA. Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya fenomena bullying atau perundungan di dunia pendidikan. Menurutnya, perundungan adalah bibit-bibit terjadinya kekerasan pada level yang lebih besar lagi, dan hal ini tidak boleh dianggap remeh. Ia menyoroti bahwa kekerasan, baik fisik maupun nonfisik, semakin bervariasi jenisnya, dengan bullying kepada teman sebaya menjadi masalah yang paling umum.

Bupati Muda Mahendrawan menekankan bahwa fenomena ini sangat mengganggu kesejahteraan mental anak-anak.

“Problem-problem kekerasan baik fisik maupun nonfisik semakin banyak jenisnya. Yang paling banyak memang masalah bully kepada teman. Makanya saya selalu berpesan kepada para pendidik agar hal-hal seperti ini tidak disepelekan. Ini fenomena yang massif dan mengganggu mental anak-anak,” kata Muda Mahendrawan usai meluncurkan Profil Kabupaten Layak Anak di Aula Bank Kalbar Kubu Raya, Selasa (30/8). dikutip PIFA dari laman resmi prokopim Kubu Raya

Muda Mahendrawan juga menilai bahwa tindakan perundungan mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, terutama pendidik, untuk tidak mengabaikan masalah ini. Menurutnya, jika bullying tidak ditangani secara serius, dapat membahayakan dalam konteks yang lebih luas.

Muda Mahendrawan juga memberikan saran untuk menjaga tradisi baik di desa-desa, seperti kegiatan berkumpul dan beraktivitas bersama. Kebersamaan dalam lingkungan yang baik diharapkan dapat membangun karakter anak-anak, meningkatkan empati, dan mencegah tindakan perundungan.

Bupati Muda Mahendrawan merasa bersyukur karena Kabupaten Kubu Raya telah mendapatkan predikat Kabupaten Layak Anak kategori madya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten telah mengintegrasikan komitmen dan sumber daya untuk pembangunan berbasis hak anak.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat komitmen dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak. Menurutnya, predikat tersebut merupakan tantangan untuk membangun ekosistem yang lebih baik dalam memastikan kesejahteraan anak-anak.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Bupati Muda Mahendrawan mengambil inisiatif dalam menyuarakan pentingnya melindungi anak-anak dari tindakan perundungan dan kekerasan. Upayanya menciptakan kesadaran akan isu ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak di Kubu Raya.

Kesejahteraan dan perkembangan anak-anak merupakan salah satu prioritas utama dalam menjaga masa depan yang lebih baik. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar