Foto: Istimewa

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Muda Mahendrawan mengharapkan mahasiswa di kabupaten itu agar tidak hanya menjadi pengikut namun menjadi agen perubahan (trendsetter) bagi generasi muda lainnya.

"Jadilah mahasiswa yang mampu membawa perubahan, inisiatif, gagasan dan ide kreatif yang semua itu bisa dilakukan tanpa harus yang canggih-canggih. Namun bisa dilakukan dengan sederhana dan mampu membuat orang bisa ikut merasa perubahan itu," kata bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri peringatan HUT Asrama Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya ke-14 di aula kantor bupati, Minggu.

Bupati Muda menyampaikan, asrama harus menjadi perekat bagi anak-anak muda di Kubu Raya dari klaster apapun dia. Baik anak petani, nelayan, pedagang, buruh dan maupun lainnya harus diserang dan dikepung bakul mindsetnya.

"Maksud Kepong bakol ini adalah memanggil tanpa harus diperintah dan di dokter, tapi bergerak secara spontanitas. Kita harus kembali pada peradaban awal, bahwa ketika semua bergerak dengan spontan dan dengan panggilan nurani dari peradaban kampung ke kampung kehidupan seseorang," tuturnya.

Bupati Muda menuturkan, asrama mahasiswa tidak hanya sekedar meluluskan tapi mampu punya nilai-nilai perekat bagi semua elemen yang ada di Kubu Raya ini dan tentu langkah-langkahnya dengan berinisiatif dan punya gagasan-gagasan yang sifatnya bisa memberikan suatu pemahaman bersama bahwa mahasiswalah pemilik masa depan Kubu Raya yang harus terjaga.

"Perjalanan Kubu Raya yang sudah 15 tahun ini bukan hanya sekedar berebut jabatan tapi inilah perjalanan perjuangan. Makanya Kubu Raya itu bukan sekedar instan semuanya namun berproses dari fikiran terdalam dan mengakar," tutur bupati Muda.

Untuk itu, Bupati Muda mengharapkan asrama mahasiswa Kubu Raya jangan cuma menghasilkan bunga-bunga yang cuma mempesona dan cantik sementara tapi lemah, loyo dan rapuh dan tidak berdaya.

"Tapi asrama mahasiswa harus mampu menghasilkan akar-akar yang kokoh bagi perubahan. Meski tidak begitu cantik seperti bunga, berada di bawah, diinjak-injak, tapi dialah yang sebenarnya menghidupkan, selalu hadir dan mengawal kehidupan dan menghidupkan semuanya," kata Muda. (ja)

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Muda Mahendrawan mengharapkan mahasiswa di kabupaten itu agar tidak hanya menjadi pengikut namun menjadi agen perubahan (trendsetter) bagi generasi muda lainnya.

"Jadilah mahasiswa yang mampu membawa perubahan, inisiatif, gagasan dan ide kreatif yang semua itu bisa dilakukan tanpa harus yang canggih-canggih. Namun bisa dilakukan dengan sederhana dan mampu membuat orang bisa ikut merasa perubahan itu," kata bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri peringatan HUT Asrama Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya ke-14 di aula kantor bupati, Minggu.

Bupati Muda menyampaikan, asrama harus menjadi perekat bagi anak-anak muda di Kubu Raya dari klaster apapun dia. Baik anak petani, nelayan, pedagang, buruh dan maupun lainnya harus diserang dan dikepung bakul mindsetnya.

"Maksud Kepong bakol ini adalah memanggil tanpa harus diperintah dan di dokter, tapi bergerak secara spontanitas. Kita harus kembali pada peradaban awal, bahwa ketika semua bergerak dengan spontan dan dengan panggilan nurani dari peradaban kampung ke kampung kehidupan seseorang," tuturnya.

Bupati Muda menuturkan, asrama mahasiswa tidak hanya sekedar meluluskan tapi mampu punya nilai-nilai perekat bagi semua elemen yang ada di Kubu Raya ini dan tentu langkah-langkahnya dengan berinisiatif dan punya gagasan-gagasan yang sifatnya bisa memberikan suatu pemahaman bersama bahwa mahasiswalah pemilik masa depan Kubu Raya yang harus terjaga.

"Perjalanan Kubu Raya yang sudah 15 tahun ini bukan hanya sekedar berebut jabatan tapi inilah perjalanan perjuangan. Makanya Kubu Raya itu bukan sekedar instan semuanya namun berproses dari fikiran terdalam dan mengakar," tutur bupati Muda.

Untuk itu, Bupati Muda mengharapkan asrama mahasiswa Kubu Raya jangan cuma menghasilkan bunga-bunga yang cuma mempesona dan cantik sementara tapi lemah, loyo dan rapuh dan tidak berdaya.

"Tapi asrama mahasiswa harus mampu menghasilkan akar-akar yang kokoh bagi perubahan. Meski tidak begitu cantik seperti bunga, berada di bawah, diinjak-injak, tapi dialah yang sebenarnya menghidupkan, selalu hadir dan mengawal kehidupan dan menghidupkan semuanya," kata Muda. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar