Foto: Istimewa

Berita Kubu Raya, PIFA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) terus mendorong agar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di kabupaten ini bukan sekedar BKMT biasa, melainkan BKMT yang benar-benar terlihat gagasan dan aktivitasnya dengan langkah-langkah yang berdampak langsung terhadap program-program yang ada di desa maupun program yang ada di kabupaten.

"Untuk itu, seluruh mejelis taklim yang ada di Kubu Raya yang saat ini sudah berjumlah 1200 lebih majelis taklim ini sudah terdata dalam sistem informasi berbasis geospasial dan semuanya juga sudah lengkap, by nama, by addres, by fhoto, by koordinat, dan by info grafis", kata bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri Halal Bi Halal dan Safari Syawal BKMT Kecamatan Kuala Mandor B di halaman Pondok Pesantren Nurul Ulum Dusun Mungguk Emas Desa Sungai Enau, Sabtu (11/06/2022) siang.

Bupati Muda menilai, dengan cara ini Pemkab Kubu Raya bisa memberikan hal-hal yang bersifat untuk memudahkan upaya-upaya mempercepat peluang aktivitas maupun program-program yang berkaitan dengan isu stunting, kematian ibu, bayi dan balita (AKI/AKB), disabilitas, pendidikan PAUD/Raudlatul Atfal (RA) maupun isu-isu terkait kesehatan secara umum.

"Tentunya semua ini memiliki peran penting dari ibu-ibu, makanya di Kubu Raya ada Program Akademi Paradigta yang bertujuan agar peran ibu-ibu rumah tangga harus lebih maksimal lagi untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah," ujar bupati Muda.

Terkait program akademi Paradigta, Bupati Muda menjelaskan, sampai saat ini Kubu Raya merupakan Kabupaten yang paling banyak di Indonesia yang telah mewisuda anggotanya.

"Akademi Paradigta merupakan sebuah pendidikan dan pelatihan terstruktur bagi kader Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan kader perempuan di wilayah perdesaan. Tujuannya agar perempuan dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan desa dan wilayahnya ," jelasnya.

Dirinya menilai banyak dampak positif pada pembangunan keluarga dan perempuan khususnya di desa-desa dari hasil pendidikan di akademi Paradigta. Menurut dia, hal itu punya spirit yang sama dengan Kabupaten Kubu Raya yang juga terlahir dari perjuangan masyarakat di desa-desa.

Pendidikan dan pelatihan bagi kader-kader perempuan adalah suatu kebutuhan dan cara untuk bisa mendarat langsung pada sasaran pembangunan termasuk juga BKMT. Sebab yang diurus pemerintah daerah adalah semua rumah tangga dan keluarga untuk mencapai tujuan hidup bahagia,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kubu Raya itu menuturkan, meski sederhana, namun tujuan hidup bahagia harus diperjuangkan.

"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kehadiran perempuan-perempuan yang inspiratif dan mampu menggerakkan. Terlebih di era sekarang di mana desa telah punya kewenangan sehingga menjadi peluang besar untuk adanya percepatan," jelas bupati Muda. (ja)

Berita Kubu Raya, PIFA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) terus mendorong agar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di kabupaten ini bukan sekedar BKMT biasa, melainkan BKMT yang benar-benar terlihat gagasan dan aktivitasnya dengan langkah-langkah yang berdampak langsung terhadap program-program yang ada di desa maupun program yang ada di kabupaten.

"Untuk itu, seluruh mejelis taklim yang ada di Kubu Raya yang saat ini sudah berjumlah 1200 lebih majelis taklim ini sudah terdata dalam sistem informasi berbasis geospasial dan semuanya juga sudah lengkap, by nama, by addres, by fhoto, by koordinat, dan by info grafis", kata bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri Halal Bi Halal dan Safari Syawal BKMT Kecamatan Kuala Mandor B di halaman Pondok Pesantren Nurul Ulum Dusun Mungguk Emas Desa Sungai Enau, Sabtu (11/06/2022) siang.

Bupati Muda menilai, dengan cara ini Pemkab Kubu Raya bisa memberikan hal-hal yang bersifat untuk memudahkan upaya-upaya mempercepat peluang aktivitas maupun program-program yang berkaitan dengan isu stunting, kematian ibu, bayi dan balita (AKI/AKB), disabilitas, pendidikan PAUD/Raudlatul Atfal (RA) maupun isu-isu terkait kesehatan secara umum.

"Tentunya semua ini memiliki peran penting dari ibu-ibu, makanya di Kubu Raya ada Program Akademi Paradigta yang bertujuan agar peran ibu-ibu rumah tangga harus lebih maksimal lagi untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah," ujar bupati Muda.

Terkait program akademi Paradigta, Bupati Muda menjelaskan, sampai saat ini Kubu Raya merupakan Kabupaten yang paling banyak di Indonesia yang telah mewisuda anggotanya.

"Akademi Paradigta merupakan sebuah pendidikan dan pelatihan terstruktur bagi kader Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan kader perempuan di wilayah perdesaan. Tujuannya agar perempuan dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan desa dan wilayahnya ," jelasnya.

Dirinya menilai banyak dampak positif pada pembangunan keluarga dan perempuan khususnya di desa-desa dari hasil pendidikan di akademi Paradigta. Menurut dia, hal itu punya spirit yang sama dengan Kabupaten Kubu Raya yang juga terlahir dari perjuangan masyarakat di desa-desa.

Pendidikan dan pelatihan bagi kader-kader perempuan adalah suatu kebutuhan dan cara untuk bisa mendarat langsung pada sasaran pembangunan termasuk juga BKMT. Sebab yang diurus pemerintah daerah adalah semua rumah tangga dan keluarga untuk mencapai tujuan hidup bahagia,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kubu Raya itu menuturkan, meski sederhana, namun tujuan hidup bahagia harus diperjuangkan.

"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kehadiran perempuan-perempuan yang inspiratif dan mampu menggerakkan. Terlebih di era sekarang di mana desa telah punya kewenangan sehingga menjadi peluang besar untuk adanya percepatan," jelas bupati Muda. (ja)

0

0

You can share on :

0 Komentar