Foto: Prokopim Pekab Kubu Raya

Foto: Prokopim Pekab Kubu Raya

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalBupati Muda: Poskestren Diharapkan Mampu Wujudkan Jangkar Layanan Kesehatan di Masyarakat

Bupati Muda: Poskestren Diharapkan Mampu Wujudkan Jangkar Layanan Kesehatan di Masyarakat

Kubu Raya | Jumat, 27 Mei 2022

Berita Kubu Raya, PIFA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) telah memasukan pondok pesantren yang ada di kabupaten itu ke dalam data geoportal yang sudah sesuai dengan by name, by address, koordinat, fhoto, termasuk juga pos kesehatan pesantren (Poskestren).

“Hal ini kita lakukan, agar kedepannya setiap data yang ada di pondok pesantren ini akan kita jadikan salah satu tematik info geoportal sebaran dari setiap pondok pesantren yang ada. Sehingga nanti diharapkan, ada inisiatif untuk bisa dilakukan latihan-latihan yang perlu difahami anak-anak kita. Supaya bisa memahami gejala dan hal-hal yang terkait dengan ancaman-ancaman penyakit menular dan tidak menula serta hal-hal yang perlu kita antisipasi”, kata bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat menghadiri Gelar Pondok Pesantren Kabupaten Kubu Raya dan Korordinasi srta Pembinaan Upaya Kesehatan di Gardenia Resort and SPA, pada Rabu (25/5/2022) pagi.

Bupati Muda juga berharap Dinas Kesehatan bisa melakukan asesment terhadap hal-hal yang terkait dengan upaya pembinaan poskestren, sehingga dengan asesment itu bisa terlihat hal-hal yang sangat rentan sesuai dengan kategorinya, agar pemerintah juga bisa melakukan langkah-langkah yang dilakukan untuk poskestren ini.

“Jika poskestren ini bisa dilakukan dengan fokus dan terukur, maka orang-orang akan punya sugesti terhadap dirinya dan dia juga punya sugesti bagaimana bisa membuat orang tenang. Artinya hal-hal seperti ini nantinya di poskestren itu bisa mewujudkan jangkar-jangkar terhadap pelayanan kesehatan kita," ujarnya.

Untuk itu, Muda menuturkan, di setiap poskestren ini nantinya akan ditempatkan tenaga kesehatan, baik itu bidan, perawat dan lainnya sehingga anak-anak di pondok pesantren itu punya inisiatif-inisiatif untuk melakukan upaya kesehatan yang mandiri dan melakukan langkah awal pencegahan.

“Termasuk praktek pelayanan kesehatan kepada masyarakat di sekitar pondok pesantren. Karena kita juga sedih jika ada kasus kematian ibu dan bayyi karena terlambat menanganinya. Maka dari itu, kita bisa jadikan poskestren ini sebagai upaya memberikan palayanan kesehatan kepada masyarakat supaya bisa membaca sesuatu yang lebih cepat agar tidak menimbulkan resiko," tuturnya.

Kedepannya, semua tenaga pendidik yang ada di pondok pesantren di Kubu Raya diupayakan bisa mendapatkan Bantuan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.

“Mudah-mudahan kedepannya semakin banyak lagi kita menjamin PBI dan BPJS kepada smua tenaga pendidik yang ada di pondok pesantren," jelasnya. (ja)

Rekomendasi

Foto: Sang Skutik Legendaris Yamaha Hadir Kembali Dengan Pilihan Warna Baru yang Kekinian & Sporty | Pifa Net

Sang Skutik Legendaris Yamaha Hadir Kembali Dengan Pilihan Warna Baru yang Kekinian & Sporty

Indonesia
| Selasa, 20 Mei 2025
Foto: Lutesha Curi Perhatian di Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas | Pifa Net

Lutesha Curi Perhatian di Aksi Tolak Revisi UU TNI di Monas

Jakarta
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan, Polisi Siap Selidiki | Pifa Net

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan, Polisi Siap Selidiki

Pontianak
| Kamis, 24 April 2025
Foto: Bangga MAXimal! NMAX Experience: Ride A Decade kembali Bertualang dan Menyapa Pengguna Setia Serentak di 4 Kota    | Pifa Net

Bangga MAXimal! NMAX Experience: Ride A Decade kembali Bertualang dan Menyapa Pengguna Setia Serentak di 4 Kota

Indonesia
| Senin, 19 Mei 2025
Foto: Operasi Ketupat Kapuas 2025, Polda Kalbar Kerahkan 729 Personel untuk Pengamanan Lebaran | Pifa Net

Operasi Ketupat Kapuas 2025, Polda Kalbar Kerahkan 729 Personel untuk Pengamanan Lebaran

Pontianak
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Libur Lebaran Siswa Sekolah Diperpanjang jadi 20 Hari, Ini Detailnya | Pifa Net

Libur Lebaran Siswa Sekolah Diperpanjang jadi 20 Hari, Ini Detailnya

Indonesia
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak yang Ramai Diburu Saat Ramadhan | Pifa Net

Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak yang Ramai Diburu Saat Ramadhan

Pontianak
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Ribuan Ilmuwan Desak Royal Society Keluarkan Elon Musk dari Keanggotaan | Pifa Net

Ribuan Ilmuwan Desak Royal Society Keluarkan Elon Musk dari Keanggotaan

Amerika Serikat
| Minggu, 16 Februari 2025
Foto: Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso, Balik Kritik Gatot Nurmantyo Soal Tuduhan Premanisme | Pifa Net

Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso, Balik Kritik Gatot Nurmantyo Soal Tuduhan Premanisme

Indonesia
| Sabtu, 3 Mei 2025
Foto: Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!" | Pifa Net

Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!"

Jabar
| Kamis, 15 Mei 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Dubes Israel Berbicara di Dewan Keamanan PBB | Pifa Net

Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Dubes Israel Berbicara di Dewan Keamanan PBB

PIFA, Internasional - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, melakukan tindakan walk out atau keluar dari ruangan pada debat terbuka Dewan Keamanan PBB terkait Palestina, ketika Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gilad Erdan, berbicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, mengkonfirmasi kejadian tersebut melalui pesan singkat pada Kamis. Menurutnya, Menlu Retno dan ketua delegasi beberapa negara lainnya meninggalkan ruangan sebagai respons terhadap ketidakhadiran Dubes Israel ketika delegasi Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan. "Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat watap Israel menyampaikan pernyataan," tambah Iqbal. Sidang Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina-Israel berlangsung di markas besar PBB di New York pada Selasa (23/1) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno mengungkapkan penolakan keras Indonesia terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina setelah berakhirnya perang. "Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima dan menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia," tegas Menlu Retno. Dalam upayanya menghindari potensi konflik besar di Timur Tengah, Menlu Retno kembali mendorong gencatan senjata permanen, memberikan ruang untuk menangani situasi kemanusiaan di Gaza. Ia juga mendesak rekonstruksi pascakonflik dan meneruskan proses solusi dua negara. Menlu Retno menekankan bahwa Palestina harus segera diberikan status keanggotaan penuh di PBB. "Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel," ujar Menlu. Tak hanya itu, Retno Marsudi juga mengecam aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah. "Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum," tandasnya. (ad)

New York
| Jumat, 26 Januari 2024

Lifestyle

Foto: Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan | Pifa Net

Studi: Tinggal di Lingkungan Panas Dapat Mempercepat Proses Penuaan

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Banyak orang bermimpi untuk menikmati masa pensiun di daerah beriklim hangat, mencari kenyamanan dengan langit cerah dan suhu yang lebih sejuk. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa tinggal di lingkungan dengan temperatur tinggi justru dapat mempercepat proses penuaan biologis.Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (27/2), sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Para peneliti menganalisis bagaimana lingkungan panas dapat memengaruhi proses penuaan menggunakan sampel dari lebih dari 3.600 peserta dalam Health and Retirement Study (HRS). Peserta yang berusia 56 tahun ke atas berasal dari berbagai wilayah di Amerika Serikat.Selama enam tahun, para ilmuwan mengumpulkan sampel darah peserta untuk mengamati perubahan epigenetik, yaitu perubahan yang terjadi ketika gen tertentu diaktifkan atau dinonaktifkan melalui proses metilasi DNA. Dengan menggunakan alat matematika yang disebut jam epigenetik, mereka mempelajari pola metilasi guna memperkirakan usia biologis peserta di berbagai titik waktu.Para peneliti kemudian membandingkan perubahan usia biologis tersebut dengan riwayat indeks panas dan jumlah hari panas yang tercatat oleh National Weather Service dari tahun 2010 hingga 2016 di lokasi masing-masing peserta. Indeks panas ini mempertimbangkan efek gabungan dari suhu udara dan kelembapan, yang memiliki pengaruh besar terutama bagi orang dewasa yang lebih tua yang cenderung kurang efektif dalam mengeluarkan keringat."Orang-orang yang tinggal di daerah dengan jumlah hari panas lebih banyak menunjukkan penuaan biologis yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tinggal di wilayah yang lebih sejuk," ungkap Jennifer Ailshire, penulis senior studi ini, dalam rilis berita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh hari panas dapat mempercepat penuaan sekitar satu tahun lebih cepat. Sementara itu, paparan panas ekstrem selama satu tahun penuh dapat mempercepat penuaan hingga 2,5 tahun.Eunyoung Choi, rekan penulis studi ini, menambahkan bahwa peserta yang tinggal di daerah dengan tingkat panas tinggi, seperti Phoenix, Arizona, mengalami penuaan biologis tambahan hingga 14 bulan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah dengan hari-hari panas lebih sedikit. "Bahkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor lainnya, kami masih menemukan hubungan ini. Hanya karena Anda tinggal di daerah dengan lebih banyak hari panas, Anda akan menua lebih cepat secara biologis," jelas Choi.Temuan ini semakin memperkuat pemahaman bahwa perubahan iklim dan peningkatan suhu global dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kelompok usia lanjut. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi seperti peningkatan akses terhadap lingkungan yang lebih sejuk dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan populasi di masa depan.

Indonesia
| Senin, 3 Maret 2025

Pifabiz

Foto: Setelah 12 Tahun, Lee Min Ho Akhirnya Gelar Fanmeet Lagi di Jakarta | Pifa Net

Setelah 12 Tahun, Lee Min Ho Akhirnya Gelar Fanmeet Lagi di Jakarta

PIFAbiz - Aktor Korea Selatan, Lee Min Ho, akhirnya akan kembali menyapa para penggemarnya di Indonesia, setelah 12 tahun lalu menggelar fanmeet pertamanya di Jakarta pada tahun 2013. Tahun ini Lee Min Ho bakal mengunjungi Kota Jakarta dalam rangkaian tur fan meeting bertajuk "Minhoverse". Tur ini merupakan salah satu momen yang paling dinanti oleh para penggemar setia aktor kelahiran 1987 tersebut. Dalam tur fan meeting kali ini, Lee Min Ho dijadwalkan akan mengunjungi enam kota di Asia. Setelah membuka turnya di Seoul, Korea Selatan, ia bakal melanjutkan perjalanannya ke Bangkok, Makau, Taipei, Jakarta, Manila, dan Tokyo.Meski sudah merilis daftar kota yang akan disambangi, agensi Lee Min Ho belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai tanggal, lokasi maupun harga tiket fan meeting tersebut. Saat ini, Lee Min Ho sedang membintangi drama terbaru berjudul When the Stars Gossip. Drama ini menceritakan kisah cinta antara Komandan Eve Kim (diperankan oleh Gong Hyo Jin), seorang astronot yang bekerja di stasiun luar angkasa, dan Gong Ryong (diperankan oleh Lee Min Ho), seorang turis dengan misi rahasia.

Jakarta
| Senin, 20 Januari 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5