Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan opsi kemungkinan beralih, dukung Ganjar. (Serambinews)

PIFA, Politik - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), telah menyampaikan kemungkinan untuk meninggalkan Partai Gerindra dan bergabung dengan koalisi partai politik yang mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Cak Imin mengatakan bahwa opsi ini akan diambil jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan harapan baru kepadanya. 

"Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya itu, barangkali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra, ya ikut PDIP aja. Kira-kita gitu ajalah," tegas Cak Imin, Jumat (4/8) kemarin, seperti dikutip dari Sindonews.

Namun, Cak Imin juga menyatakan bahwa keputusan untuk pindah ke PDIP masih akan dipertimbangkan berdasarkan tawaran yang diberikan padanya. 

"Barangkali tawarannya apa dulu. Ya cawapres kan. Tapi kan masih nominasi," ujar dia. 

Walaupun begitu, Cak Imin mengungkapkan bahwa opsi untuk pindah koalisi masih dalam jangkauan yang lebih jauh. Pasalnya, batas waktu akhir pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup lama.

"Ini kan masih panjang waktunya ya, pokoknya PKB sama Gerindra tetap solid, saya dukung Pak Prabowo, masih jalan. Soal nanti-nanti ya sabar saja kita kan lihat perkembangan," terang Cak Imin. 

Sementara itu, dalam konteks pilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo, telah mencuat lima nama. Dari awalnya ada sepuluh calon, kelima nama tersebut adalah Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Erick Thohir (Menteri BUMN), Jenderal (Purn) Andika Perkasa (Mantan Panglima TNI), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY, Ketua Umum Partai Demokrat).

PIFA, Politik - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), telah menyampaikan kemungkinan untuk meninggalkan Partai Gerindra dan bergabung dengan koalisi partai politik yang mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Cak Imin mengatakan bahwa opsi ini akan diambil jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan harapan baru kepadanya. 

"Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya itu, barangkali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra, ya ikut PDIP aja. Kira-kita gitu ajalah," tegas Cak Imin, Jumat (4/8) kemarin, seperti dikutip dari Sindonews.

Namun, Cak Imin juga menyatakan bahwa keputusan untuk pindah ke PDIP masih akan dipertimbangkan berdasarkan tawaran yang diberikan padanya. 

"Barangkali tawarannya apa dulu. Ya cawapres kan. Tapi kan masih nominasi," ujar dia. 

Walaupun begitu, Cak Imin mengungkapkan bahwa opsi untuk pindah koalisi masih dalam jangkauan yang lebih jauh. Pasalnya, batas waktu akhir pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup lama.

"Ini kan masih panjang waktunya ya, pokoknya PKB sama Gerindra tetap solid, saya dukung Pak Prabowo, masih jalan. Soal nanti-nanti ya sabar saja kita kan lihat perkembangan," terang Cak Imin. 

Sementara itu, dalam konteks pilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi bakal calon presiden dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo, telah mencuat lima nama. Dari awalnya ada sepuluh calon, kelima nama tersebut adalah Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Erick Thohir (Menteri BUMN), Jenderal (Purn) Andika Perkasa (Mantan Panglima TNI), dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY, Ketua Umum Partai Demokrat).

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya