Penyanyi Cakra Khan menyindir Bea Cukai imbas beli jaket Rp 6 juta tapi kena denda Rp 21 juta. (Dok. Cakra Khan)

Penyanyi Cakra Khan menyindir Bea Cukai imbas beli jaket Rp 6 juta tapi kena denda Rp 21 juta. (Dok. Cakra Khan)

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizCakra Khan Sindir Bea Cukai, Beli Jaket Rp 6 Juta Malah Didenda Rp 21 Juta

Cakra Khan Sindir Bea Cukai, Beli Jaket Rp 6 Juta Malah Didenda Rp 21 Juta

Indonesia | Jumat, 3 Mei 2024

PIFAbiz - Bea Cukai belakangan ini tengah menjadi sorotan publik. Tak hanya masyarakat yang mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai terkait pajak. Penyanyi Cakra Khan juga punya pengalaman kurang menyenangkan dengan Bea Cukai.

Kejadian ini dibagikan Cakra melalui akun X nya pada Kamis (2/5/2024). Cakra mengaku dirinya bahkan sudah mengalami sebanyak dua kali kejadian serupa, salah satunya dipaksa membayar denda cukai sebesar Rp 21 juta untuk menerima jaket yang dibelinya seharga Rp 6 juta.

“Lagi musimnya masalah Bea Cukai, kemarin ke mana saja, gue sudah dua kali," kata Cakra. "Dan masalahnya sama, tiba-tiba didenda,"

Ia mengaku tiba-tiba didenda dan ditagih pengacara dari Perusahaan Jasa Titipan (PJT) untuk membayar denda Bea Cukai yang ia rasa bukanlah kesalahannya. Cakra Khan juga menuturkan diriny sudah melampirkan invoice dan dokumen lain yang diperlukan sebagai syarat pembelian barang tersebut. Namun, pihak ekspedisi tetap memintanya membayar denda sebesar Rp21 juta.

"Dan gue enggak mau bayar, ngapain jaket beli 6 juta kudu bayar 21 juta. Gila," katanya.

Cakra menyebut barang pesanannya itu masih tertahan di Bea Cukai hingga saat ini. Ia pun masih ditagih oleh jasa pengiriman untuk membayar cukai tersebut.

Penyanyi yang pernah ikut America's Got Talent ini mengaku enggan mengajukan banding atau keberatan dengan cukai tersebut karena merasa akan sia-sia saja.

“Sampai sekarang aku masih ditagih sama Fedex dan pengacaranya dan jaketnya masih nyangkut di sana," kata Cakra Khan. "Disuruh banding dan mengajukan keberatan yang akhirnya pasti sia-sia," tambahnya. (ly)

Rekomendasi

Foto: Resep Membuat Es Buah Rendah Kalori untuk Berbuka Puasa Ramadhan | Pifa Net

Resep Membuat Es Buah Rendah Kalori untuk Berbuka Puasa Ramadhan

Indonesia
| Jumat, 14 Maret 2025
Foto:  Netflix Siap Tayang Film Indonesia A Normal Woman Dibintangi Marissa Anita | Pifa Net

Netflix Siap Tayang Film Indonesia A Normal Woman Dibintangi Marissa Anita

Pifabiz
| Rabu, 11 Juni 2025
Foto: Peneliti Temukan Bahan Kimia Berbahaya di Tali Jam Tangan Pintar | Pifa Net

Peneliti Temukan Bahan Kimia Berbahaya di Tali Jam Tangan Pintar

Dunia
| Sabtu, 18 Januari 2025
Foto: Gebyar Sobek Label Yamalube di Fortuna Jaya Motor Sintang Edukasi Konsumen Tentang Oli Asli | Pifa Net

Gebyar Sobek Label Yamalube di Fortuna Jaya Motor Sintang Edukasi Konsumen Tentang Oli Asli

Sintang
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Mbappe Hattrick, Real Madrid Singkirkan Man City dengan Gaya! | Pifa Net

Mbappe Hattrick, Real Madrid Singkirkan Man City dengan Gaya!

Spanyol
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Gubernur Kaltim Bantah Isu Mangkraknya Pembangunan IKN: Pekerjaan Tetap Berjalan dan Diminati Wisatawan | Pifa Net

Gubernur Kaltim Bantah Isu Mangkraknya Pembangunan IKN: Pekerjaan Tetap Berjalan dan Diminati Wisatawan

Ikn
| Selasa, 8 April 2025
Foto: Arai Agaska Siap Gaspol Debut di FIM R3 BLU CRU World Cup! | Pifa Net

Arai Agaska Siap Gaspol Debut di FIM R3 BLU CRU World Cup!

Portugal
| Selasa, 25 Maret 2025
Foto: Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat | Pifa Net

Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Rusia Menentang Perang Dagang Global, Soroti Dampak Negatif bagi Semua Negara | Pifa Net

Rusia Menentang Perang Dagang Global, Soroti Dampak Negatif bagi Semua Negara

Rusia
| Sabtu, 1 Maret 2025
Foto: Man City Ingin Akhiri Perjalanan De Bruyne dengan Manis | Pifa Net

Man City Ingin Akhiri Perjalanan De Bruyne dengan Manis

Inggris
| Selasa, 8 April 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Kemenkes: Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut di Indonesia Menurun | Pifa Net

Kemenkes: Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut di Indonesia Menurun

Berita Nasional, PIFA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyampaikan perkembangan penanganan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGA) pada Anak di Indonesia. Kemenkes melaporkan, hingga Rabu (26/10) ada 18 kasus GGA, angka ini menurun dari sebelumnya. Per 26 Oktober, total kasus gagal ginjal akut di Indonesia sebanyak 269 kasus. Menurut Juru Bicara Kementerian dr. Mohammad Syahril, 18 kasus yang dilaporkan kemarin bukanlah kasus baru, tapi akumulasi dari kasus sebelumnya yang baru dilaporkan ke Kemenkes. ''Dari 18 kasus ini hanya 3 yang merupakan kasus baru. Saya ulangi hanya 3 kasus baru  sedangkan sisanya adalah kasus lama di September dan awal Oktober yang baru dilaporkan,'' ujar Jubir Syahril, dikutip dari laman Kemenkes (28/10). Dokter Syahril menjelaskan kasus tersebut terjadi setelah SE Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan per tanggal 18 Oktober 2022 yang meminta fasyankes tidak memberikan obat dalam bentuk cairan/sirup. Setelah tanggal 18 Oktober, hanya ada 3 kasus baru GGA pada anak. ''Kami tegaskan setelah tanggal 18 Oktober hanya ada ada 3 kasus baru. Ketiganya saat ini sedang menjalani perawatan,'' tegas dr. Syahril. Dia mengatakan kecenderungan tak adanya penambahan kasus yang tinggi merupakan dampak dari kebijakan penghentian sementara penggunaan obat sirup pada anak. Meskipun terkendali, Jubir Syahril menegaskan bahwa pemerintah masih terus memantau perkembangan kasus GGA terutama di 5 provinsi dengan jumlah kasus tertinggi yakni DKI Jakarta, Aceh, Bali, Banten dan Jawa Barat. Kebijakan antisipatif juga masih dan terus dilaksanakan Kemenkes untuk menekan angka kesakitan dan angka Kematian akibat GGA. Sementra dari sisi tracing, sejak Agustus lalu Kemenkes bersama seluruh dinkes dan RS melakukan kegiatan surveilans untuk mendata semua prov/kab/kota yang melaporkan kasus GGA untuk mempercepat penanganan ini. Kegiatan surveilans itu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium juga pemeriksaan intoksikasi kemungkinan zat toksik, untuk mengetahui penyebab pasti kasus GGA . Kemudian dari sisi terapeutik, sebagai langkah awal Kemenkes telah mendatangkan 30 vial Antidotum Fomepizole dari Singapura yang akan datang secara bertahap. Jubir Syahril merinci, sebanyak 20 vial sudah tiba di Indonesia pada 10 dan 18 Oktober lalu dan telah digunakan untuk pengobatan di RSCM. Hasilnya, kondisi pasien GGA mengalami perbaikan. Sepuluh vial lagi yang dijadwalkan tiba hari, akan didistribusikan ke RS rujukan pemerintah yang merawat pasien GGA. Selain Singapura, Kemenkes juga mendatangkan 16 vial Antidotum Fomepizole dari Australia pada 22 Oktober lalu dan telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS M. Djamil Padang, RS Soetomo Surabaya, RS Adam Malik medan, dan RS Zainul Abidin Aceh. Sebagai hasil diplomasi bilateral dengan Canada saat Pertemuan Menteri Kesehatan Negara  G20, Indonesia juga mendapatkan donasi dari Takeda berupa 200 vial Antidotum Fomepizole yang akan tiba minggu depan. Setibanya di Indonesia, obat injeksi ini akan langsung didistribusikan ke seluruh RS pemerintah dan diberikan gratis kepada seluruh pasien. ''Obat Fomepizole sepenuhnya diberikan secara gratis kepada pasien sebagai bagian dari terapi/pengobatan,'' imbuh dr. Syahril. Selain itu upaya antisipatif dsri pemerintah, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan. Yang terpenting, lanjutnya, masyarakat dapat berpartisipasi penuh untuk mengantisipasi GGA pada anak dengan selalu waspada dan untuk sementara waktu tidak memberikan obat dalam bentuk cair/sirup kepada anak. Terakhir, Jubir Syahril menekankan bahwa dukungan seluruh pihak juga sangat menentukan keberhasilan penanganan GGA di Indonesia. Ia pun berharap semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelamatkan nyawa anak Indonesia yang menjadi prioritas utamanya. "Tujuan kita adalah demi kesehatan masa depan anak anak kita,'' tutup Jubir Syahril. (yd)

Indonesia
| Jumat, 28 Oktober 2022

Sports

Foto: Daftar Pemain Bulu Tangkis Indonesia di Malaysia Open 2022 | Pifa Net

Daftar Pemain Bulu Tangkis Indonesia di Malaysia Open 2022

Berita Sports, PIFA - Malaysia Open 2022 akan dimulai pekan ini. Daftar pemain bulu tangkis wakil Indonesia yang akan bertanding di Malaysia Open 2022 juga telah dirilis. Sebanyak 17 pemain akan segera berlaga di Malaysia Open 2022 yang akan digelar pada tanggal 28 Juni hingga 3 Juli 2022 mendatang. Setelah beristirahat selama satu pekan, sejumlah nama besar telah dipastikan membela Tim Merah Putih pada turnamen bulu tangkis dunia kelas Super 750 ini yang akan dimulai pada hari Selasa (28/6) mendatang.  Namun, ada beberapa nama populer yang harus menepi sejenak dari turnamen bulutangkis bergengsi Asia Tenggara ini. Pasalnya, sejumlah nama tersebut mengalami deretan cedera.  Beberapa nama tersebut adalah pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Pasangan ganda putra nomor satu dunia Marcus/Kevin harus menepi karena Marcus sedang menjalani pemulihan setelah operasi yang dijalaninya beberapa bulan lalu. Sedangkan pasangan muda Pramudya/Yeremia juga harus menepi karena sang tandem, Yeremia mengalami cidera ACL dan harus menepi hingga enam bulan ke depan. Sedangkan Leo/Daniel juga absen karena Leo mengalami cidera pinggang. Selain itu, pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga harus absen. Pasalnya, Praveen mengalami cidera punggung yang membuatnya tak bisa berdiri. Demikian pula dengan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso. Cedera pinggang yang dialami Mychelle Chrystine membuat ganda campuran Indonesia berkurang di Malaysia Open 2022. Meski begitu, bukan berarti kekuatan Indonesia akan turun karena deretan nomor seperti Ganda Putra dan Tunggal putra Indonesia masih memiliki pemain hebat. Berikut daftar perwakilan Indonesia di ajang Malaysia Open 2022.  Tunggal Putra 1. Anthony Sinisuka Ginting (Rank 6) 2. Jonatan Christie (Rank 8) 3. Shesar Hiren Rhustavito (Rank 26) 4. Chico Aura Dwi Wardoyo (Rank 45) 5. Tommy Sugiarto (Rank 34) Tunggal Putri 1. Gregoria Mariska Tunjung (Rank 31) 2. Putri Kusuma Wardani (Rank 49) 3. Fitriani (Rank 47) Ganda Putra 1. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Rank 7) 2. Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (Rank 20) 3. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Rank 3) Ganda Putri 1. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Rank 132) 2. Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani (Rank NR) 3. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (Rank 68) Ganda Campuran 1. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari 2. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati 3. Hafiz Faizal/Serena Kani (b)

Malaysia
| Selasa, 28 Juni 2022

Nasional

Foto: Hotman Paris Bantah Terima Uang Rp7 Miliar dari Bupati Cirebon terkait Kasus Vina | Pifa Net

Hotman Paris Bantah Terima Uang Rp7 Miliar dari Bupati Cirebon terkait Kasus Vina

PIFA, Nasional - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea membantah tuduhan menerima uang sebesar Rp7 miliar dari Bupati Cirebon. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Hotman menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan menantang siapa pun yang dapat membuktikannya dengan hadiah sebesar Rp70 miliar. "Tidak ada uang yang saya terima dari Bupati Cirebon. Ini semua hanya persaingan pilkada! Hadiah Rp70 miliar bagi yang bisa buktikan! Ayok para juru kampanye cuma dapat uang kecil! Ini hadiah 70 miliar rupiah tunai!" ujar Hotman dalam unggahannya, Kamis (20/6). Sayembara Rp70 Miliar untuk Pembuktian Hotman Paris menggelar sayembara dengan hadiah fantastis sebesar Rp70 miliar untuk siapa pun yang bisa membuktikan bahwa ia menerima uang dari Bupati Cirebon. Ia menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah bagian dari persaingan politik menjelang pilkada dan berusaha merusak reputasinya. Dalam unggahan tersebut, Hotman juga mengecam pihak-pihak yang menyebarkan tuduhan tanpa bukti dan hanya berdasarkan fitnah. "Hotman bukan seperti Mr Birahi bayar sex dengan jaminan KTP dan Aspri disuruh ***," tegasnya. Tuduhan dan Kasus Pembunuhan Vina Tuduhan terhadap Hotman ini muncul bersamaan dengan perhatian publik yang kembali tertuju pada kasus pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016. Anak mantan Bupati Cirebon, Ramadhani Purwadi Sastra Sunjaya, sebelumnya telah membantah keterlibatan dalam kasus tersebut. Ramadhani mengaku masih duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar saat peristiwa pembunuhan itu berlangsung, menjadikannya sangat tidak mungkin terlibat. "Saya kelahiran 2004 bulan Oktober tanggal 15. Dan kejadian itu tahun 2016. Berarti pada saat itu saya umurnya masih sekitar 11 tahun, saya masih di bangku lima SD," ujar Ramadhani dalam tayangan CNN Indonesia TV, Selasa (28/5). Klarifikasi dari Hotman Paris Dalam unggahannya, Hotman menyertakan foto yang menunjukkan dirinya berdiri di depan mobil berwarna hijau dengan tulisan yang mengklaim bahwa ia menerima transfer Rp7 miliar dari Bupati Cirebon. Tulisan tersebut telah dicoret dan diberi keterangan "Hoax" sebagai tanda bahwa klaim tersebut tidak benar. Hotman Paris dikenal sebagai kuasa hukum keluarga Vina dalam kasus pembunuhan tersebut. Sebelumnya, nama Ramadhani sempat disebut-sebut terkait kasus pembunuhan Vina, namun telah dijelaskan bahwa ada kesalahpahaman terkait nama pelaku. Penangkapan Tersangka Utama Kasus pembunuhan Vina kembali menjadi sorotan setelah polisi menangkap Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan, yang telah buron selama delapan tahun. Pegi diduga menjadi salah satu pelaku utama dalam pembunuhan Vina dan Eky, dan kini terancam hukuman mati dengan dakwaan berlapis. Pegi membantah keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut dan mengaku tidak mengetahui peristiwa itu. Ibu Pegi, Kartini, juga yakin bahwa polisi salah menangkap anaknya, mengklaim bahwa Pegi berada di Bandung saat kejadian. (ad)

Cirebon
| Kamis, 20 Juni 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5