Candaan Striker Greg Nwokolo Usai Dipanggil Timnas Lagi: Jangan Ada yang Komen Udah Tua
Indonesia | Rabu, 5 Maret 2025
Momen eks striker Timnas Indonesia pamer kenakan jersey Timnas dan mengaku dipanggi masuk skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Instagram @greg11n)
Indonesia | Rabu, 5 Maret 2025
Pifabiz
Pifabiz - Chintya Corla Pricillia atau yang lebih dikenal dengan panggilan 'Bunda Corla' semakin memiliki banyak penggemar di tanah air lantaran aksi live-nya yang sering viral. Bagi para pecinta Bunda Corla, live yang sering dilakukan Bunda Corla terasa sangat menghibur. Nama Bunda Corla bahkan juga mencuri perhatian para public figure tanah air. Sebut saja Nikita Mirzani yang pernah ingin memberikan Rp 100 juta kepada Bunda Corla, atau Agus Harimurti Yudhoyono bersama istrinya, Annisa Pohan yang mendatangi tempat kerja Bunda Corla di Eropa. Baru-baru ini, Bunda Corla mengatakan berencana pulang kampung atau datang ke Indonesia. "Tujuan bunda ke indonesia bukan mau tampil ke televisi," kata Bunca Corla melansir detikcom, Rabu (16/11/2022). Saat dihubungi secara langsung di acara Rumpi: No Secret, Bunda Corla tanpa ragu mengaku ingin mencoba jika ada tawaran untuk menyanyi dangdut. "Mau dong (nyanyi), tapi Bunda nggak mau tinggal di indonesia," ucapnya. Secara tegas, Bunda Corla yang pernah menjadi artis pada masa mudanya mengatakan enggan kembali masuk dunia hiburan tanah air. Menurut Bunda Corla, dirinya tak mau kehilangan semua yang telah diperjuangkannya di Eropa. "Bunda nggak mau jadi artis karena perjuangan Bunda di Eropa ini sudah berjalan 18 tahun dari Bunda cerai sampai hidup sendiri walau cari kerjaan repot. Itu nggak semudah membalikkan telapak tangan," cerita Bunda Corla. Alih-alih menjadi artis, saat ini Bunda Corla lebih ingin menjalani hidup apa adanya. "Jadi hidup ini Bunda hadapi dengan nyata saja deh. Kalau masa lalu oke, berambisi jadi artis, gue pernah sinetron pernah video klip, pernah jadi model. Bunda pikir sudahlah saya sudah nggak hidup di dunia seperti itu lagi," ungkapnya. Menurut Bunda Corla, masa tuanya sudah terjamin aman dan tentram di Jerman sehingga kini dia tak berambisi menjadi artis lagi. "Saya mau hidup seperti apa adanya, yang real saja karena bagaimanapun hidup di Jerman ini sangat terjamin buat masa tua Bunda. Bunda sudah bayar pajak, bayar masa tua, bayar uang pensiun, jadi masa tua insyaallah di Jerman ini dijamin aman tenteram," harap Bunda Corla. (b)
Lokal
Berita Sintang, PIFA - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang menggelar pertemuan sosialisasi di Balai Praja Kantor Bupati Sintang mengenai pengendalian dan penanggulangan penyakit Virus Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang mulai mengancam, Kamis (21/10/2021). Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom menyampaikan catatan 151 ekor babi milik peternak mati dan 67.555 populasinya terancam. "Populasi ternak kita yang terancam tertular ini di berbagai kecamatan, bisa mencapai 67.555 ekor di sejumlah kecamatan. Cukup besar. Untuk di Kecamatan Sintang, sekarang menjadi daerah pandemi (Flu babi) kita lihat 151 ekor (mati). Tersebar di Akcaya 1, Martiguna, Kapuas Kanan Hulu, Jerora 1 dan Rawa Mambok. Potensi ini akan bertambah," katanya. Gultom menyampaikan, Virus flu babi Afrika diperkirakan mulai menyerang ternak warga mulai pada 9 September 2021. Tim lalu melakukan investigasi dan mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium. "Pada 1 Oktober 2021 hasil lab keluar dan positif ASF," jelas Gultom. Gultom menegaskan, virus flu babi tidak berbahaya bagi manusia. Hanya saja akan sangat berdampak pada ekonomi para peternak. Virus ini hanya menular antar babi. "Dari hasil penelusuran dan hasil lab bahwa ternak babi kita di Sintang ini terserang oleh ASF, penyakit yang disebabkan oleh virus, dan hanya menyerang babi, tidak berpindah ke ternak lain dan tidak ke manusia. Ini dapat menyebabkan kematian babi, hingga 90 persen. Sangat berbahaya, belum ada obat atau vaksin untuk virus ini. Gejalanya itu, ternak kita ini lesu, tidak mau makan, demam, diare, muntah, bintik merah di kulit. Dikhawatirkan dampak paling serius dari penyakit ini adalah, ekonomi masyarakat, khususnta peternak," ungkapnya. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, melalui bidang peternakan sudah melakukan langkah pencegahan dan pengendalian. Sejak ditemukan kasus positif ASF, Gultom membuat surat edaran terkait kewaspadaan terhadap virus flu babi ke seluruh desa dan kelurahan yang ada peternakan babi. "Kami juga sudah melakukan sosialisasi ke desa, melakukan penyuntikan serum konvalesen kepada ternak babi di daerah terinveksi dan sekitarnya dari bantuan pusat 276 botol serum," sampainya.
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Seorang terdakwa kasus jual beli sisik trenggiling seberat 15 kilogram, bernama Tisen di Pontianak, divonis hukuman penjara 9 bulan. Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pontianak, Joko Waluyo mengatakan, terdakwa secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melanggar Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. "Menyatakan terdakwa Tisen telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana memperniagakan kulit, tubuh atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi," kata Joko, kemarin. Bukan hanya menjatuhkan pidana penjara, majelis hakim juga mewajibkan terdakwa harus membayar pidana denda Rp5 juta. Apabila tidak dibayar maka akan diganti dengan kurungan penjara selama satu bulan. Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum, Pietra Yuly, mendakwa Tisen dengan Pasal 40 Ayat (2) jo Pasal 21 Ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Untuk diketahui, trenggiling (Manis Javanica) merupakan satwa liar dilindungi oleh undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya alam hayati dan Ekosistemnya. "Status trenggiling terancam punah dengan populasi terus menurun," ucap Pietra. (ap)