Cara mengetahui apakah Skincare cocok atau tidak di kulit. (Ilustrasi: Halodoc)

Cara mengetahui apakah Skincare cocok atau tidak di kulit. (Ilustrasi: Halodoc)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleCara Mengetahui Skincare Cocok atau Tidak di Kulit

Cara Mengetahui Skincare Cocok atau Tidak di Kulit

Indonesia | Kamis, 27 Juni 2024

PIFA, Lifestyle - Setiap perempuan pasti ingin kulitnya sehat dan terjaga kecantikannya. Selain mencukupi asupan nutrisi, menjaga kecantikan kulit juga bisa didapatkan dari perawatan luar menggunakan skincare. 

Namun tidak semua skincare cocok di kulit. Sebab setiap orang memiliki kulit yang berbeda-beda, baik kondisi dan juga kebutuhannya. Oleh sebab itu, pemakaian skincare tidak boleh sembarangan.

Menurut Dermatology & Mohs Surgery Institute, hasil skincare biasanya baru terlihat setelah 28 hari. Pasalnya, kulit melakukan regenerasi atau pergantian sel kulit mati setiap 28 hari sekali. Jika skincare terus digunakan dengan tekun selama 4 bulan, maka kamu akan melihat perubahan yang signifikan pada kulit. 

Lalu, bagaimana cara mengetahui suatu skincare cocok atau tidak?

1. Lakukan test patch

Cara ini sangat mudah dilakukan dan hasilnya juga efektif memberikan signal pada kulit apakah skincare cocok atau tidak pada produk tersebut. Caranya, cukup dengan mengolesi produk yang akan dipakai pada area belakang kuping dan diamkan beberapa jam. Jika terjadi reaksi kemerahan, gatal, atau efek lainnya, tandanya kulit kamu tidak cocok dengan kandungan skincare dalam produk tersebut. 

2. Apakah terjadi purging?

Purging adalah proses pembersihan atau detoks pada kulit saat memakai skincare baru. Di saat kamu memakai produk tersebut dan timbul jerawat, itu tandanya kulit sedang beradaptasi dan kandungan tersebut mulai bekerja. 

Bila kulit semakin baik selama 1 - 3 bulan pemakaian, tandanya skincare cocok. Jika purging tak kunjung henti dan cenderung menjadi breakout, maka berhenti penggunaan produk tersebut. 

3. Stop saat breakout terjadi

Di saat  kamu mengalami breakout, di mana muncul jerawat disertai peradangan, maka cobalah untuk berhenti menggunakannya. Kandungan produk apapun bisa sebabkan breakout, apalagi prouduk dengan kandungan eksfoliasi di dalamnya. Jadi, meskipun kamu membeli skincare dengan harga fantastis, belum tentu cocok di kulit kamu.

4. Perhatikan kondisi kulit setelah pemakaian

Di saat kamu sudah memakai skincare secara rutin, tentu ada efek yang ditimbulkan. Biasanya efek skincare akan muncul setelah 28 hari. Perhatikan apa yang terjadi pada kulit. Jika tidak menimbulkan efek apapun, tandanya formula skincare tidak bekerja efektif pada kulitmu. (ly)

Rekomendasi

Foto: Perang Israel Lumpuhkan Pendidikan di Gaza, 85 Persen Sekolah Tak Beroperasi | Pifa Net

Perang Israel Lumpuhkan Pendidikan di Gaza, 85 Persen Sekolah Tak Beroperasi

Palestina
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Wabup Kapuas Hulu Sukardi Tiba di Akmil Magelang untuk Ikut Retreat Nasional | Pifa Net

Wabup Kapuas Hulu Sukardi Tiba di Akmil Magelang untuk Ikut Retreat Nasional

Kapuas Hulu
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir | Pifa Net

Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir

Landak
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Lamine Yamal Ungkap Rahasia Barcelona Masih di Jalur Treble Winner | Pifa Net

Lamine Yamal Ungkap Rahasia Barcelona Masih di Jalur Treble Winner

Spanyol
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: Resep Nasi Goreng Kimchi ala D.O EXO, Lezat dan Mudah Dibuat!   | Pifa Net

Resep Nasi Goreng Kimchi ala D.O EXO, Lezat dan Mudah Dibuat!

Indonesia
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: BTS Raih Pencapaian Streaming Dua Miliar di Spotify Lewat Lagu Dynamite | Pifa Net

BTS Raih Pencapaian Streaming Dua Miliar di Spotify Lewat Lagu Dynamite

Korea Selatan
| Rabu, 15 Januari 2025
Foto: Lanud Supadio Amankan 4 Orang Wanita Sembunyikan Sabu di Dalam Sandal | Pifa Net

Lanud Supadio Amankan 4 Orang Wanita Sembunyikan Sabu di Dalam Sandal

Kubu Raya
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Prediksi Liverpool vs Lille di Liga Champions: The Reds Siap Lanjutkan Tren Positif | Pifa Net

Prediksi Liverpool vs Lille di Liga Champions: The Reds Siap Lanjutkan Tren Positif

Inggris
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Berita Duka! Ayah Baim Wong, Johnny Djaelani Meninggal Dunia | Pifa Net

Berita Duka! Ayah Baim Wong, Johnny Djaelani Meninggal Dunia

Jakarta
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Ratusan Perusahaan dan Pemerintah Larang Penggunaan DeepSeek karena Masalah Keamanan Data | Pifa Net

Ratusan Perusahaan dan Pemerintah Larang Penggunaan DeepSeek karena Masalah Keamanan Data

Indonesia
| Senin, 3 Februari 2025

Berita Terkait

Internasional

Foto: Kelaparan! Mantan Tahanan Palestina Ungkap Jatah Makan di Penjara Israel Hanya 3 Sendok Sehari | Pifa Net

Kelaparan! Mantan Tahanan Palestina Ungkap Jatah Makan di Penjara Israel Hanya 3 Sendok Sehari

PIFA, Internasional - Seorang mantan tahanan Palestina, Atef Awahdeh, mengungkapkan kondisi mengenaskan yang dialami oleh para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Melalui media sosial, Awahdeh membagikan pengalamannya yang menjadi viral, menceritakan bagaimana para tahanan dipaksa bertahan hidup dengan jatah makanan yang sangat minim hingga mencapai tingkat kelaparan. Menurut kesaksian Awahdeh, para penjaga Israel kerap menyatakan bahwa tahanan hanya akan diberi cukup makanan untuk tetap hidup. Ia menggambarkan situasi di mana 11 orang tahanan harus berbagi dua piring nasi. Kondisi ini mencerminkan betapa terbatasnya suplai makanan yang diberikan, yang sering kali tidak memadai untuk kebutuhan dasar. Kesaksian serupa datang dari Sami Khalili, seorang mantan tahanan dari Nablus, yang menyatakan bahwa ia hanya mendapatkan tiga sendok nasi sehari. Khalili mengatakan kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan yang drastis di antara para tahanan. Sari Hurriyah, seorang pengacara yang juga pernah menjadi tahanan, menambahkan bahwa lima orang harus berbagi satu piring makanan dan makan dengan tangan kosong. Dalam 10 hari penahanannya, ia kehilangan delapan kilogram berat badan. Firas Hassan, mantan tahanan lainnya, menggambarkan kondisi fisiknya yang memburuk setelah dibebaskan, dengan berat badan turun 25 kilogram, sampai-sampai keluarganya tidak mengenalinya. Kesaksian-kesaksian ini memicu kecaman internasional terhadap perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Aktivis hak asasi manusia menyerukan penyelidikan lebih lanjut dan menuntut perbaikan kondisi hidup para tahanan, menekankan pentingnya memastikan perlakuan yang manusiawi sesuai dengan standar internasional. (ad)

Israel
| Kamis, 8 Agustus 2024

Lokal

Foto: Banjir Besar Landa Kayong Utara, Pulau Maya yang Paling Parah Dampaknya | Pifa Net

Banjir Besar Landa Kayong Utara, Pulau Maya yang Paling Parah Dampaknya

Banjir besar kembali melanda Kabupaten Kayong Utara (KKU). Menurut keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKU, Daerah Kecamatan Pulau Maya merupakan wilayah yang paling parah dampak banjirnya, Rabu (14/7/2021). Kepada Tribunpontianak, Camat Pulau Maya, Jakfar mengungkapkan, banjir yang menggenangi rumah warga di Kecamatan Pulau Maya khususnya di Desa Dusun Besar dipastikan hampir merata. “Saye kebetulan masih di Dusun Besar, hampir merata (banjir di sekitar rumah warga),” ungkap Jakfar, mengutip dari Tribunpontianak.co.id, Rabu (14/7/2021). Senada dengan Jakfar, Kepala BPBD KKU Noorhabib juga meutarakan statement yang serupa. “Banjir hampir merata di Kecamatan Pulau Maya dan tanah longsor di Dusun Besar,” ujar Noorhabib. Menurut laporan BPBD KKU, banjir di kabupaten itu disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa siang (13/7) kemarin hingga hari ini (14/7). Menurut Noorhabib, timnya telah melakukan evakuasi di beberapa titik di Kayong Utara yang daerahnya dianggap sebagai titik urgen evakuasi. Namun, titik lainnya belum bisa dipantau lansung karena hujan yang belum juga berhenti. Hujan deras disertai angin itu menghambat Tim TRC BPBD untuk melakukan pemantauan langsung. “Kendala karena hujan disertai angin lebat maka tim TRC belum dapat ke lokasi,” tambahnya. Kemudian, Noorhabib mengatakan, pihaknya juga mengkhawatirkan akan terjadi air pasang laut yang akan memperparah kondisi daerah yang saat ini masih terendam banjir. Hingga saat ini hujan masih terus turun di sebagian wilayah Kabupaten Kayong Utara, selain itu Noorhabib juga menghimbau agar masyarakat untuk selalu tetap waspada.

Admin
| Rabu, 25 Agustus 2021

Lokal

Foto: Wako Edi: Pembayaran Insentif Nakes Dilakukan Prosedural, Akuntabel dan Perlu Ketelitian | Pifa Net

Wako Edi: Pembayaran Insentif Nakes Dilakukan Prosedural, Akuntabel dan Perlu Ketelitian

Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan bahwa pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pontianak mengacu pada petunjuk teknis (juknis) yang diberlakukan. Dikatakannya, pembayaran intensif dilakukan dengan prosedural, akuntabel dan perlu ketelitian. “Kita lakukan secara prosedural, akuntabel dan perlu kehati-hatian serta tidak sembarangan sebab jika ada pemeriksaan kemudian terjadi kesalahan dalam pembayaran maka disuruh kembalikan, kasihan nakesnya,” pungkas Edi seperti dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak (31/8/2021). Sebelumnya, ia menegaskan bahwa intensif nakes di lingkungan Kota Pontianak sudah dibayarkan 50 persen atau senilai Rp6,9 miliar pada semester pertama. Adapun total alokasi anggaran untuk insentif nakes tahun anggaran 2021 ialah sebesar Rp13,8 miliar     “Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah memproses untuk tahap selanjutnya,” ujarnya, Selasa (31/8/2021). Selama ini proses pembayaran insentif bagi nakes tidak ada masalah sehingga dianggarkan dan dibayarkan berdasarkan petunjuk teknis (juknis), sambungnya, menjawab tudingan lambannya pencairan intensif nakes. Edi menerangkan, memang sempat terjadi keterlambatan dalam penyaluran intensif tersebut karena pencocokan data SPJ dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Menurutnya, proses tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena jika terjadi kesalahan bisa berdampak pada pertanggungjawabannya. Kemudian, adanya perubahan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan juga menjadi salah satu yang mempengaruhi terlambatnya proses pembayaran insentif nakes. “Sehingga kita harus menggunakan juknis yang disarankan, kalau kita bayarkan terburu-buru terus diperiksa BPK ada temuan maka akan jadi masalah,” tegasnya. Menjawab tudingan, Edi menyebut, masalah keterlambatan administrasi juga menjadi penyebab keterlambatan pembayaran intensif, akibat data dari puskesmas yang sedikit terlambat masuk ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Hal ini patut untuk dimaklumi, kata Edi. “Jumlah nakes kita juga terbatas sehingga mungkin secara administratif mereka terlambat menyampaikan laporan,” tutupnya.   Telah terbit di Pontianak Informasi, Selasa (31/8/2021

Tim Redaksi
| Selasa, 31 Agustus 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5