Cegah Anak Gabung Genk, KPAD Pontianak Imbau Orang Tua Rutin Cek HP Anak
Pontianak | Kamis, 5 September 2024
KPAD Kota Pontianak Amedalia. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Kamis, 5 September 2024
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu (19/2/2025). Salah satu posisi menteri yang akan mengalami pergantian adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) yang saat ini dijabat oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro.Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya mengonfirmasi adanya pelantikan beberapa pejabat negara yang dijadwalkan sore ini. "Hari ini, akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya," ujar Mayor Teddy saat dikonfirmasi.Seorang pimpinan lembaga tinggi negara juga membenarkan agenda tersebut dan menyebut bahwa dirinya telah menerima undangan pelantikan yang akan berlangsung pada pukul 15.30 WIB.Sementara itu, seorang sumber yang mengetahui aktivitas Mendiktisaintek menyebut bahwa Satryo Brodjonegoro sudah mulai membereskan barang-barangnya dari rumah dinas. Ia dikabarkan mulai mengosongkan tempat tinggalnya sebagai persiapan pergantian jabatan.Selain perubahan di posisi Mendiktisaintek, Prabowo juga akan melantik Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang baru. Sebelumnya, posisi tersebut dipegang oleh Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi. Namun, setelah menjabat selama kurang lebih satu bulan, ia kini dimutasi ke Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.Sebelum kabar reshuffle ini muncul, Satryo Soemantri Brodjonegoro sempat menjadi sorotan publik terkait kebijakan efisiensi anggaran. Ia menegaskan bahwa efisiensi yang dilakukan tidak berdampak pada beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah serta memastikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak akan mengalami kenaikan."Pendidikan adalah hak semua warga negara, tidak ada pemotongan alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah," ujar Satryo dalam keterangannya.Satryo juga sempat menghadapi gelombang demonstrasi dari ratusan pegawai di kantornya terkait kebijakan mutasi pegawai. Ia menjelaskan bahwa mutasi besar-besaran ini merupakan dampak dari pemisahan kementerian menjadi tiga bagian di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Pelantikan pejabat baru yang akan dilakukan hari ini akan menjadi langkah strategis Presiden Prabowo dalam menyusun kembali jajaran kabinetnya guna memperkuat pemerintahan di sisa periode ini. Publik pun menantikan siapa sosok yang akan menggantikan Satryo dan bagaimana arah kebijakan Mendiktisaintek ke depannya.
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Ketua DPRD Kalbar, Prabasa Anantatur menilai Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 yang disampaikan Gubernur Sutarmidji cukup baik. "Apalagi tahun ini jadi terakhir masa jabatan gubernur. Sebab, 5 September 2023 nanti jabatannya akan berakhir. Lalu akan ada PJ Gubernur," katanya, saat penyampaian RKPD belum lama ini. Namun Prabasa berharap, Pemprov Kalbar bisa fokus menangani persoalan IPM yang rendah, dan tingginya angka stunting di Kalbar. Prabasa mengatakan, dalam pembahasan rancangan awal RKPD tahun 2024 disinggung berbagai persoalan. Misalnya masalah stunting dan rendanya IPM tersebut. "Kami DPRD berharap ini menjadi fokus ke depan," katanya. Di sisi lain, ketika Kalbar sudah dipimpin oleh Pj Gubernur, maka yang bersangkutan harus cepat menyelesaikan persoalan Kalbar. "Dengan konsep-konsep yang kita susun itu," ujarnya. Prabasa menambahkan, hasil pembahasan rancangan awal RKPD tersebut, akan dibahas bersama DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). (ap)
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Dokter Spesialis Anak sekaligus Ahli Gastro Hepatologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo Sp.A(K), mengungkap fakta mengejutkan soal kaitan antara kesehatan saluran cerna dengan perilaku anak. Dalam konferensi pers yang digelar Lactogrow di Jakarta, Kamis (24/4), ia menyebut bahwa anak yang mudah marah, agresif, atau sulit bersosialisasi bisa jadi mengalami gangguan pada sistem pencernaannya.“Permasalahan yang berkaitan dengan perilaku itu seringkali dibilang karena asuhan orang tuanya pasti tidak benar, padahal yang banyak tidak diketahui orang adalah mood dan perilaku itu banyak dipengaruhi oleh kondisi saluran cernanya,” ujar dr. Ariani.Ia menjelaskan, suasana hati atau mood yang buruk sangat berpengaruh terhadap cara anak berinteraksi. Ketika anak merasa tidak nyaman secara internal, mereka lebih cenderung mudah tersinggung, menolak bermain, hingga menunjukkan perilaku agresif. Dalam banyak kasus, hal ini bukan disebabkan oleh pola asuh semata, melainkan berkaitan langsung dengan kesehatan pencernaan anak.Lebih lanjut, dr. Ariani memaparkan konsep gut-brain axis, yaitu jalur komunikasi dua arah antara saluran cerna dan otak. “Usus itu disebut sebagai otak kedua karena di dalamnya ada sistem saraf dan jutaan bakteri baik yang ternyata ikut memengaruhi kestabilan emosi dan fungsi otak,” jelasnya.Ia menegaskan bahwa ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat memicu gangguan pada mood dan perilaku anak. Ketidakseimbangan ini bisa dipicu oleh konsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan, makanan cepat saji, atau gorengan yang sering dikonsumsi anak-anak.“Konsumsi makanan yang tidak sehat bisa merusak populasi bakteri baik di usus. Kalau jumlah bakteri baik berkurang, maka proses metabolisme, penyerapan nutrisi, dan kestabilan emosi pun bisa terganggu,” tambahnya.Sebagai solusi, dr. Ariani mendorong orang tua untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi anak agar saluran cerna mereka tetap sehat. Makanan bergizi seimbang, kaya serat, dan mengandung probiotik alami sangat dianjurkan demi menjaga ekosistem mikroba usus yang sehat.“Jika saluran cernanya tidak sehat, bakteri baiknya akan kurang, sehingga nanti akan sangat memengaruhi kondisi psikologis dan perilaku anak,” pungkasnya.Pernyataan dr. Ariani ini menjadi pengingat penting bahwa pendekatan dalam menghadapi anak yang bermasalah secara perilaku tidak boleh hanya berfokus pada aspek psikologis atau pola asuh. Kesehatan fisik, terutama fungsi saluran cerna, juga memiliki peran besar dalam membentuk perilaku dan perkembangan sosial anak.