Warga Pontianak, Zainal Abidin (50), membagikan cerita tentang proses penyembelihan hewan kurban. (Dok. PIFA/Andrie P Putra)

Warga Pontianak, Zainal Abidin (50), membagikan cerita tentang proses penyembelihan hewan kurban. (Dok. PIFA/Andrie P Putra)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalCerita Penjagal Hewan Kurban: Mesti Rajin Salat hingga Menyembelih Hewan Seperti Sedang Tidur

Cerita Penjagal Hewan Kurban: Mesti Rajin Salat hingga Menyembelih Hewan Seperti Sedang Tidur

Pontianak | Rabu, 28 Juni 2023

PIFA, Lokal - Idul Adha jadi berkah tersendiri bagi para penjagal hewan kurban. Satu di antaranya Zainal Abidin (50). Warga Kota Pontianak ini kebanjiran orderan menyembelih hewan kurban.

Dia mengatakan, untuk wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, telah mendapat pesanan memotong hewan sapi 70 ekor dan kambing 200 ekor. 

“Menjagal hewan kurban ini bukan sebuah bisnis, tapi kewajiban kita membantu masyarakat yang berkurban,” kata Zainal,  Selasa (27/6/2023). 

Zainal menjelaskan, memotong hewan kurban berbeda dengan menyembelih hewan-hewan ternak pada umumnya, di antara syaratnya adalah harus salat 5 waktu dan harus tahu hukum-hukum menyembelih hewan.

Kemudian, pisau yang disiapkan juga harus sangat tajam. Agar hewan kurban tidak merasakan sakit saat disembelih.

“Selain itu kita juga harus ikut berkurban, baru menjagal hewan korban orang lain,” terang Zainal.

Zainal memiliki rumah potong hewan sendiri. Namun ada juga masyarakat yang meminta dia menyembelih hewan kurban di masjid atau rumah-rumah. 

“Menyembelih di rumah potong sendiri, tapi ada juga masyarakat meminta ke masjid atau ke rumah. Biasanya kita kirim tim ke sana,” ucapnya.

Para penjagal hewan kurban tidak boleh dibayar dengan daging kurban, melainkan dengan uang. Maka dari itu, untuk upah per ekor sapi Rp 300.000 sedangkan kambing Rp150.000.

“Alhamdulillah sampai hari ini sapi 70 ekor, kambing 150-200 ekor,” ujar Zainal. 

Zainal sendiri sudah menyiapkan 'senjata' khusus untuk menyembelih hewan-hewan kurban. Dia memilih pisau yang dibuat oleh para pandai besi di negara Jerman. Mata pisau yang tajam menjadi keutamaan agar hewan kurban tak merasakan sakit saat disembelih.

"Kita gunakan yang buatan Jerman, tak begitu mahal. Mesti pisau setajam mungkin sehingga hewan disembelih itu tak merasa disakiti. Sehingga kami sebut itu seperti tertidur saja hewan saat disembelih efek dari ketajaman pisau yang maksimal," ceritanya.

Meski sudah makan asam garam saat menggorok hewan, tapi tetap saja ada hal yang menjadi kendala bagi Zainal saat menyembelih hewan kurban. Biasanya yang terjadi, dia kerepotan saat berhadapan dengan sapi yang cukup liar saat akan disembelih.

"Biasanya ada sapi liar mengamuk. Kita dipanggil satu orang saja sehingga mesti melatih orang menumbangkan hewan dan lainnya. Karena sapi harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga saat disembelih itu enak dan kami selamat. Karena kalau ditendang itu bisa fatal," pungkasnya. (ap)

Rekomendasi

Foto: Fazzio Modifikasi Iconic Bikin Melirik Di Ajang Perdana Fazzio Modifest Samarinda | Pifa Net

Fazzio Modifikasi Iconic Bikin Melirik Di Ajang Perdana Fazzio Modifest Samarinda

Indonesia
| Minggu, 18 Mei 2025
Foto: 87 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi | Pifa Net

87 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Nasional
| Rabu, 18 Juni 2025
Foto: Kurniawan Rela Tinggalkan Como di Liga Italia demi Dedikasi untuk Timnas Indonesia | Pifa Net

Kurniawan Rela Tinggalkan Como di Liga Italia demi Dedikasi untuk Timnas Indonesia

Italia
| Minggu, 9 Februari 2025
Foto: Banjir Putus Jalan Lintas Negara Malaysia-Indonesia, Ratusan Pelancong Terjebak di PLBN Entikong | Pifa Net

Banjir Putus Jalan Lintas Negara Malaysia-Indonesia, Ratusan Pelancong Terjebak di PLBN Entikong

Entikong
| Kamis, 30 Januari 2025
Foto: Sarwendah Klarifikasi Hubungannya dengan Boy William | Pifa Net

Sarwendah Klarifikasi Hubungannya dengan Boy William

Pifabiz
| Kamis, 30 Januari 2025
Foto: 40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac | Pifa Net

40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat dan Black Hawk Ditemukan di Sungai Potomac

Amerika Serikat
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Vicky Prasetyo Gugat Hasil Pilbup Pemalang, Minta MK Gelar Pemilihan Ulang | Pifa Net

Vicky Prasetyo Gugat Hasil Pilbup Pemalang, Minta MK Gelar Pemilihan Ulang

Pifabiz
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Mengenal Shenina Cinnamon, Aktris yang Resmi Dipersunting Angga Yunanda | Pifa Net

Mengenal Shenina Cinnamon, Aktris yang Resmi Dipersunting Angga Yunanda

Indonesia
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Parlemen Israel Setujui RUU Penggantian Nama Tepi Barat, Palestina Kecam Keras! | Pifa Net

Parlemen Israel Setujui RUU Penggantian Nama Tepi Barat, Palestina Kecam Keras!

Palestina
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Momen Ahok Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi LNG Pertamina | Pifa Net

Momen Ahok Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi LNG Pertamina

Indonesia
| Kamis, 9 Januari 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Perkembangan Penanganan Pandemi COVID-19 di Indonesia | Pifa Net

Perkembangan Penanganan Pandemi COVID-19 di Indonesia

Berita Nasional, PIFA - Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia kian terkendali, kini berada di level yang rendah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (04/04/2022), di Istana Merdeka, Jakarta. Airlangga menyampaikan bahwa angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) secara nasional membaik di semua pulau. Kondisi yang terus terkendali dan membaik ini menginisiasi pemerintah untuk kembali melakukan sejumlah relaksasi kebijakan, termasuk bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). “Secara nasional Reproduksi Kasus Efektif di kita ini membaik satu pekan terakhir. Secara nasional menjadi angkanya 1, kemudian di luar Jawa-Bali yang masih di atas 1: 1,01 adalah Nusa Tenggara; Maluku 1,02; kemudian Papua 1,01; sedangkan yang lain sudah di level 1,” terang Airlangga. Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali itu mengukapkan, per 4 April 2022, kasus baru sebanyak 1.661 kasus, berkurang signifikan sebesar 97,4 persen dari angka tertingginya di 16 Februari 2022 sebanyak 64.718 kasus. Kasus aktif tercatat 93.462 kasus, turun 84,1 persen dari puncaknya di 24 Februari 2022 sebanyak 586.113 kasus. Sedangkan, kasus kematian 61 kasus, turun 84,8 persen dari puncak kasus kematian di 8 Maret 2022 yang 401 kasus. Hal itu menyebabkan case fatality ratio (CFR) menurun dari 3,27 persen di awal Februari 2022 menjadi 2,58 persen. Sementara khusus untuk luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian juga menunjukkan penurunan. Per 4 April 2022, sebanyak 399 kasus atau 24,0 persen dari kasus harian nasional. Sedangkan kasus aktif 35.771 kasus atau 38,3 persen dari kasus aktif nasional. Kasus Aktif di beberapa provinsi masih cukup tinggi, namun mengalami tren penurunan kasus. Terdapat dua provinsi di luar Jawa-Bali dengan Kasus Aktif tertinggi, tetapi tingkat keterisian tempat tidur atau BOR-nya masih memadai, dan Konversi Tempat Tidur (TT) COVID-19 di RS juga masih rendah, yaitu Papua dan Lampung. “Di Papua walaupun kasusnya 12.066, BOR-nya 9 persen (dan) konversi 18 persen. Di Lampung 9.005 kasus, BOR-nya 7 persen dan konversi 23 persen. Sumatra Barat 3.037 kasus, BOR-nya 8 persen dan konversi 22 persen,” terang Airlangga. Selain itu, penyelenggaraan ajang balap internasional MotoGP yang digelar pada bulan Maret lalu juga tidak menimbulkan kenaikan kasus yang signifikan di Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di NTB, walaupun kita melakukan kegiatan MotoGP, tidak ada penaikan kasus signifikan dan NTB tetap di level 1,” tuturnya. Terkait progres vaksinasi, Airlangga mengatakan, masih ada dua provinsi yang capaian vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70 persen, yaitu Papua Barat dan Papua. Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua sudah ada 18 Provinsi yang mencapai lebih dari 70 persen, dan 11 provinsi di antaranya ada di luar Jawa-Bali. Kemudian untuk vaksinasi lanjutan atau booster baru 16 provinsi yang sudah mencapai di atas 10 persen, dan sembilan di antaranya berada di luar Jawa-Bali. Terkait dengan (vaksinasi) lansia, lanjut Airlangga, delapan provinsi kurang dari 70 persen (untuk) dosis pertama. Sedangkan enam provinsi, dua di luar Jawa-Bali, adalah lebih dari 70 persen untuk lansia dosis kedua. (yd)

Jakarta
| Selasa, 5 April 2022

Politik

Foto: Ganjar Tanggapi Kritik AHY ke Jokowi:  Ya Enggak Apa-apa | Pifa Net

Ganjar Tanggapi Kritik AHY ke Jokowi:  Ya Enggak Apa-apa

PIFA, Politik - Gubernur Jawa Tengah dan bakal calon presiden (capres), Ganjar Pranowo, tidak mempermasalahkan kritik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato politiknya pada Jumat (14/7) kemarin. "Ya, enggak apa-apa. Yang pingin ngeritik boleh," kata Ganjar singkat mengutip CNN Indonesia, Sabtu (15/7). Dalam pidatonya, AHY mengkritik berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi selama menjabat, termasuk di bidang ekonomi dan kondisi demokrasi di Indonesia. AHY menilai utang terus meningkat sementara ekonomi menurun. AHY menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi stagnan selama 9 tahun terakhir dan perekonomian tumbuh lebih rendah daripada janji Jokowi sekitar 7 persen. Ia juga mengkritik prioritas pemerintah yang membangun infrastruktur besar-besaran saat ekonomi sulit. Selain itu, AHY juga menyinggung kemunduran demokrasi di Indonesia, terutama terkait kebebasan berbicara. Ia mengatakan bahwa saat ini rakyat takut untuk berbicara karena khawatir mendapatkan serangan balik. "Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah, juga enggan bicara, karena khawatir bakal 'diserang' secara membabi buta," kata AHY. Ganjar saat ini telah mendapatkan dukungan dari koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sementara itu, Partai Demokrat telah memutuskan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres melalui koalisi dengan PKS dan NasDem.

Indonesia
| Minggu, 16 Juli 2023

Lokal

Foto: Insiden Pengendara Tewas Tertembak Peluru Nyasar, Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara | Pifa Net

Insiden Pengendara Tewas Tertembak Peluru Nyasar, Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Berita Lokal, PIFA - Bripka Frangki, Polantas pelaku dalam insiden peluru nyasar hingga menewaskan pengendara, M Soewardi, terancam sanksi pidana paling lama lima tahun penjara. Kapolda Kalbar, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro menerangkan, atas kejadian tersebut, anggota polisi dari Satuan Lalu Lintas Polresta Pontianak ini juga terancam sanksi internal. "Pemberian sanksi internal nantinya akan diproses di Bidang Propam Polda Kalbar," katanya. Sedangkan, sanksi pidana dari Direktorat Kriminal Umum Polda Kalbar, Bripka Frangki dijerat Pasal 359 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun. "Kami sangat prihatin atas peristiwa ini," ujarnya. Suryanbodo juga meminta maaf kepada keluarga korban atas insiden peluru nyasar dari anggotanya. "Saya atas nama Kapolda Kalbar meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban atas apa yang telah terjadi,” ungkapnya. Kronologis kejadian itu bermula saat M Soewardi sedang berhenti di traffic light depan Pos Polisi Perempatan Jalan Tanjungpura, Kota Pontianak, Rabu (2/11/2022) siang. Sementara Bripka Frangki tengah membersihkan senjata apinya di pos. “Usai mengatur lalin, anggota itu kembali ke pos dan membersihkan senjata apinya dan tiba-tiba meledak,” kata Suryanbodo. Korban yang saat itu berada di dalam mobil tertembak peluru dari senjata api Bripka Frangki. Salah satu pengendara yang menjadi saksi, Ayu mengaku tak mendengar bunyi tembakan saat kejadian. Dia berada cukup dekat dengan posisi mobil yang diduga tertembak tersebut. "Saya di situ pas ada polisi di mobil itu, saya dengar katanya peluru nyasar, tapi belum tahu juga," ujarnya Tak lama berselang, sejumlah anggota kepolisian datang memeriksa mobil tersebut dan berusaha menolong korban. (ap)

Pontianak
| Rabu, 2 November 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5