Chelsea Resmi Gaet Wonderkid Brasil Estevao Willian untuk Musim 2025/26
Sports | Kamis, 7 Agustus 2025
Chelsea
Sports | Kamis, 7 Agustus 2025
Sports
PIFA, Sports - Kiper utama Manchester City, Ederson Moraes, mengalami cedera tulang mata kanan saat bertemu Tottenham Hotspur pada Selasa (14/5). Cedera tersebut membuatnya harus absen di laga penentuan juara Liga Inggris melawan West Ham United. Dikutip PIFA dari ESPN, Ederson akan melewatkan pertandingan terakhir karena cedera tersebut. Kejadian nahas itu menimpanya saat berbenturan dengan bek Tottenham, Cristian Romero di laga ke-37 Premier League 2023/2024. Kejadian tersebut memaksa pergantian pemain pada menit ke-69 dengan Stefan Ortega. Menurut laman resmi Manchester City, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya retakan kecil pada rongga mata kanan Ederson. "Sejak saat itu, ia telah menjalani pemindaian pada area yang terkena dampak [berbenturan dengan Cristian Romero] yang menunjukkan adanya keretakan kecil pada rongga mata kanannya," seperti tertulis di laman resmi Manchester City. Dalam keterangan tersebut Pep Guardiola juga menjelaskan tentang kondisi Ederson yang saat ini tengah mengalami kesulitan pada matanya. Hal tersebut mengakibatkan penurunan kualitas penglihatannya. Kondisi ini membuatnya tidak dapat berpartisipasi dengan optimal dalam pertandingan. Setelah berkonsultasi dengan tim medis, mereka merekomendasikan agar Ederson digantikan oleh pemain lain untuk sementara waktu. Pep Guardiola sebut kondisinya bukanlah gegar otak, tapi masalah yang berkaitan dengan penglihatan. Ederson mengalami kesulitan melihat dengan jelas. "Dia tidak bisa melihat dengan baik, jadi dokter mengatakan [kepada saya], saya harus mengganti [Ederson]," tukas Pep. Imbasnya, kiper utama Man City itupun harus absen di laga sisa musim 2023/2024. "Cedera tersebut akan membuat Ederson tidak dapat bermain lebih lanjut di sisa pertandingan musim 2023/2024," lanjut keterangan Man City. (yd)
Lokal
Berita Ketapang, PIFA - Mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Asisten Sekda bidang Administrasi Umum Drs. Heronimus Tanam, ME memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penyaluran DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Tahap 1 Tahun Anggaran 2022, Kamis (07/04/2022) bertempat di Ruang Rapat BPKAD Kabupaten Ketapang. "Saya berharap mulai dari sekarang bukan menunggu diakhir baru mulai mempersiapkan berkas, sehingga tidak ada lagi yang saling menyalahkan, jangan sampai kejadian tahun lalu terulang kembali di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya," ujarnya saat memberikan arahan. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada para operator dan admin dalam mempersiapkan dan memberikan materi pada rapat tersebut. "Tahun ini ada penurunan DAK, ini bisa jadi dikarenakan kurangnya serapan DAK tahun 2021. Kepada OPD yang tahun ini menerima DAK fisik agar bisa segera memulai dengan baik sehingga tidak terjadi keterlambatan," terang Beliau. "Pada hari ini kita harus memanfaatkan kegiatan Rapat Koordinasi ini untuk melakukan diskusi yang baik agar pelaksanaan DAK fisik kita bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang kita harapkan," tambahnya. (rs)
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Perusahaan-perusahaan di Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja penuh waktu yang paling parah sejak pandemi COVID-19, dengan lebih dari setengah perusahaan melaporkan kekurangan staf. Hal ini terungkap dalam survei sektor swasta yang dilakukan oleh Teikoku Databank Ltd.Menurut laporan Kantor Berita Kyodo pada Minggu (10/3), dari sekitar 11.000 perusahaan yang merespons survei pada Januari, sebanyak 53,4 persen menyatakan membutuhkan lebih banyak pekerja penuh waktu. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak April 2020 dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, yakni 53,9 persen pada November 2018.Sektor yang paling terdampak adalah layanan informasi, terutama kekurangan teknisi sistem, disusul oleh sektor konstruksi yang juga mengalami defisit tenaga kerja. Selain itu, 30,6 persen perusahaan melaporkan kekurangan pekerja paruh waktu, dengan sektor penyedia tenaga kerja dan restoran menjadi yang paling merasakan dampaknya.Survei ini dilakukan di tengah pemantauan ekonom terhadap pertumbuhan upah yang kuat pada tahun lalu dan apakah tren tersebut akan berlanjut. Perusahaan-perusahaan besar di Jepang saat ini tengah bersiap untuk menentukan respons mereka terhadap tuntutan kenaikan gaji dari serikat pekerja dalam negosiasi tahunan “shunto” yang akan diselesaikan pada akhir bulan ini.Dalam upaya mengatasi kekurangan tenaga kerja, sekitar 68,1 persen perusahaan yang terdampak berencana menaikkan gaji pekerja penuh waktu pada tahun fiskal 2025 yang dimulai pada April. Langkah ini bertujuan untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan.Namun, para ekonom memperingatkan bahwa perusahaan kecil dan menengah kemungkinan besar akan kesulitan mengikuti langkah perusahaan besar yang memiliki sumber daya finansial lebih kuat untuk menaikkan gaji. Lembaga penelitian tersebut juga menyoroti risiko peningkatan jumlah kebangkrutan akibat kekurangan tenaga kerja, dengan jumlah kasus kebangkrutan semacam itu mencapai angka tertinggi pada 2024.Kondisi ini menunjukkan tantangan besar bagi dunia usaha di Jepang, di mana peningkatan upah dan kebijakan tenaga kerja menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan daya saing industri di negara tersebut.