China Pilih Berkandang di Stadion Qingdao, Strategi untuk Timnas Indonesia Capek Sebelum Bertanding?
China | Kamis, 25 Juli 2024
PIFA, Sports - China memutuskan untuk menggelar pertandingan melawan Timnas Indonesia di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang dijadwalkan pada 15 Oktober 2024. Laga tersebut merupakan bagian dari matchday keempat Grup C.
Keputusan ini dinilai oleh beberapa pihak sebagai upaya China untuk membuat Timnas Indonesia kelelahan sebelum bertanding. Pasalnya, Qingdao dipilih di antara sembilan wilayah lainnya seperti Beijing, Changchun, Changsha, Changzhou, Chengdu, Haikou, Hangzhou, Lijiang, dan Wenzhou. Pemilihan stadion ini berdasarkan evaluasi komprehensif yang dilakukan oleh CFA (Asosiasi Sepak Bola China), yang mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kondisi iklim dan manfaat sosial.
Selain itu, CFA menyatakan bahwa suhu di Qingdao mirip dengan kondisi di Adelaide Oval, Australia, yang akan menjadi tempat China bertanding melawan Australia pada 10 Oktober 2024.
Qingdao Youth Football Stadium adalah stadion baru yang dibuka pada tahun 2023, dengan kapasitas 50 ribu penonton dan menjadi markas klub Qingdao Hainiu FC. Lokasi ini dipilih untuk memaksimalkan pengalaman penonton dan menciptakan suasana kandang yang mendukung bagi Timnas China.
Timnas Indonesia harus menjalani perjalanan yang melelahkan untuk mencapai Qingdao. Tidak ada penerbangan langsung dari Bahrain, tempat pertandingan sebelumnya melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024, ke Qingdao. Tim harus melalui penerbangan dengan dua kali transit, yaitu dari Bandara Bahrain di Muharraq menuju Bandara Doha di Qatar, lalu ke Bandara Hong Kong, dan akhirnya tiba di Bandara Qingdao Jiaodong. Perjalanan ini diperkirakan memakan waktu sekitar 30 jam.
Jarak dari Bandara Qingdao Jiaodong ke Beijing sekitar 623 km, yang bisa ditempuh dalam waktu enam setengah jam melalui darat atau satu jam 25 menit lewat udara. Keputusan untuk bermain di Qingdao ini menambah tantangan bagi Timnas Indonesia, yang harus menghadapi jadwal padat dan perjalanan panjang. (yd)