Ciri-ciri daging yang terkontaminasi bakteri Antraks, salah satunya tampak warna gelap pada daging. (Ilustrasi: iStock)

PIFA, Lifestyle - Dalam beberapa waktu terakhir, penyakit antraks telah menjadi sorotan publik karena puluhan warga Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta terkena penyakit ini secara bersamaan.

Penularan penyakit ini diketahui terjadi melalui konsumsi daging dan saat proses penyembelihan hewan yang terinfeksi oleh bakteri penyebab antraks, Bacillus anthracis.

Antraks merupakan salah satu penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Selain melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, penyakit ini juga dapat menyebar melalui cipratan darah hewan dan spora bakteri yang tersebar di sekitarnya.

Dalam hal ini, seperti dikutip dari CNN, Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB, yaitu Supratikno, memberikan penjelasan tentang gejala antraks pada hewan. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah demam tinggi, tremor, jalan sempoyongan, kondisi lemah, ambruk, kesulitan bernapas, kolaps, dan kematian setelah kejang-kejang.

Selain gejala pada hewan, Supratikno juga menjelaskan ciri-ciri daging hewan yang terinfeksi antraks. Beberapa ciri yang dapat diamati pada daging tersebut antara lain:

1. Warna gelap atau kehitaman: Daging yang terkontaminasi antraks dapat memiliki warna yang lebih gelap atau kehitaman daripada daging yang sehat.

2. Organ dalam berwarna hitam: Organ dalam hewan yang terinfeksi antraks, terutama limpa, cenderung berwarna hitam.

3. Kekrutan: Daging yang terkontaminasi antraks dapat menjadi lebih rapuh atau kekrutan dibandingkan dengan daging yang normal.

Bakteri penyebab antraks akan menginfeksi saluran pencernaan manusia setelah dikonsumsi. Kondisi ini dikenal sebagai antraks pencernaan, yang merupakan salah satu jenis penyakit antraks. Infeksi bakteri ini akan menyebabkan terbentuknya lepuhan di organ usus dan pasien juga dapat mengalami diare yang bercampur darah.

Berikut beberapa gejala yang dapat muncul pada antraks pencernaan:

1. Mual dan muntah: Pasien dapat merasakan rasa mual yang kuat dan sering kali diikuti dengan muntah.

2. Sakit tenggorokan: Adanya infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan rasa sakit atau terasa gatal di tenggorokan.

3. Kesulitan menelan: Penderita antraks pencernaan juga dapat mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau minuman.

4. Sakit perut: Rasa sakit atau kram perut yang parah sering terjadi pada antraks pencernaan.

5. Hilang nafsu makan: Penderita dapat kehilangan nafsu makan secara signifikan.

6. Sakit kepala: Gejala sakit kepala yang berkepanjangan atau intensitasnya meningkat dapat menjadi tanda antraks pencernaan.

7. Demam: Kenaikan suhu tubuh yang signifikan (demam) juga merupakan gejala yang sering terjadi pada penderita antraks pencernaan.

8. Benjolan di leher: Terkadang, pasien dapat mengalami pembengkakan atau benjolan di leher.

9. Diare berdarah: Diare yang disertai dengan keluarnya darah adalah gejala serius antraks pencernaan.

Penting untuk selalu berhati-hati dalam mengonsumsi daging hewan dan memperhatikan ciri-ciri tersebut. Jika mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi daging yang diduga terkontaminasi antraks, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat. Selain itu, langkah-langkah pencegahan yang baik seperti memastikan daging hewan yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya juga perlu diambil untuk menghindari risiko infeksi antraks.

PIFA, Lifestyle - Dalam beberapa waktu terakhir, penyakit antraks telah menjadi sorotan publik karena puluhan warga Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta terkena penyakit ini secara bersamaan.

Penularan penyakit ini diketahui terjadi melalui konsumsi daging dan saat proses penyembelihan hewan yang terinfeksi oleh bakteri penyebab antraks, Bacillus anthracis.

Antraks merupakan salah satu penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Selain melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, penyakit ini juga dapat menyebar melalui cipratan darah hewan dan spora bakteri yang tersebar di sekitarnya.

Dalam hal ini, seperti dikutip dari CNN, Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB, yaitu Supratikno, memberikan penjelasan tentang gejala antraks pada hewan. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah demam tinggi, tremor, jalan sempoyongan, kondisi lemah, ambruk, kesulitan bernapas, kolaps, dan kematian setelah kejang-kejang.

Selain gejala pada hewan, Supratikno juga menjelaskan ciri-ciri daging hewan yang terinfeksi antraks. Beberapa ciri yang dapat diamati pada daging tersebut antara lain:

1. Warna gelap atau kehitaman: Daging yang terkontaminasi antraks dapat memiliki warna yang lebih gelap atau kehitaman daripada daging yang sehat.

2. Organ dalam berwarna hitam: Organ dalam hewan yang terinfeksi antraks, terutama limpa, cenderung berwarna hitam.

3. Kekrutan: Daging yang terkontaminasi antraks dapat menjadi lebih rapuh atau kekrutan dibandingkan dengan daging yang normal.

Bakteri penyebab antraks akan menginfeksi saluran pencernaan manusia setelah dikonsumsi. Kondisi ini dikenal sebagai antraks pencernaan, yang merupakan salah satu jenis penyakit antraks. Infeksi bakteri ini akan menyebabkan terbentuknya lepuhan di organ usus dan pasien juga dapat mengalami diare yang bercampur darah.

Berikut beberapa gejala yang dapat muncul pada antraks pencernaan:

1. Mual dan muntah: Pasien dapat merasakan rasa mual yang kuat dan sering kali diikuti dengan muntah.

2. Sakit tenggorokan: Adanya infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan rasa sakit atau terasa gatal di tenggorokan.

3. Kesulitan menelan: Penderita antraks pencernaan juga dapat mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau minuman.

4. Sakit perut: Rasa sakit atau kram perut yang parah sering terjadi pada antraks pencernaan.

5. Hilang nafsu makan: Penderita dapat kehilangan nafsu makan secara signifikan.

6. Sakit kepala: Gejala sakit kepala yang berkepanjangan atau intensitasnya meningkat dapat menjadi tanda antraks pencernaan.

7. Demam: Kenaikan suhu tubuh yang signifikan (demam) juga merupakan gejala yang sering terjadi pada penderita antraks pencernaan.

8. Benjolan di leher: Terkadang, pasien dapat mengalami pembengkakan atau benjolan di leher.

9. Diare berdarah: Diare yang disertai dengan keluarnya darah adalah gejala serius antraks pencernaan.

Penting untuk selalu berhati-hati dalam mengonsumsi daging hewan dan memperhatikan ciri-ciri tersebut. Jika mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi daging yang diduga terkontaminasi antraks, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat. Selain itu, langkah-langkah pencegahan yang baik seperti memastikan daging hewan yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya juga perlu diambil untuk menghindari risiko infeksi antraks.

0

0

You can share on :

0 Komentar