Comeback, Barcelona Bekuk Benfica dengan Kemenangan Heroik 5-4 di Liga Champions
Spanyol | Rabu, 22 Januari 2025
Momen selebrasi gol Raphinha di menit 90+5' antarkan Barcelona menang comeback vs Benfica. (Dok. FC Barcelona)
Spanyol | Rabu, 22 Januari 2025
Lifestyle
Berita Lifestyle, PIFA - Mengasuh seorang anak merupakan tanggungjawab yang begitu besar. Sejumlah teori pun dikembangkan mulai dari attachment parenting hingga helicopter parenting. Namun, seorang psikolog klinis merilis pola pengasuhan yang memperhatikan jenis perilaku anak ketika masih prasekolah. Pola pengasuhan tersebut adalah neglectful, authoritarian, authoritative, dan permissive. Berikut deretan pola pengasuhan anak dan dampaknya kepada anak. 1. Neglectful Orangtua cenderung lepas tangan alias tidak terlibat. Selain itu, pola pengasuhan neglectful juga ditandai dengan rendahnya kehangatan emosional karena tingkat interaksi yang rendah dengan anak. Orangtua dengan pola pengasuhan ini juga cenderung memilih teknik yang keras saat mendisiplinkan anak. Jika dibiarkan anak cenderung memiliki banyak masalah saat tumbuh dewasa seperti, masalah kesehatan mental yang terkait dengan depresi dan kecemasan. Tidak menutup kemungkinan keterampilan sosial anak juga buruk dan rentan terhadap penyalahgunaan zat di masa depan. 2. Authoritarian Pola pengasuhan ini menitikberatkan pada perilaku anak yang harus sesuai dengan keinginan dan perintah orangtuanya. Pola ini dianggap ketat dan disiplin serta terjadi kurangnya fleksibilitas dan ada ekspektasi kepatuhan yang tinggi. Sedangkan pola pengasuhan authoritarian juga dibarengi dengan rendahnya kedekatan emosional dan tingginya tuntutan. Dalam pola pengasuhan ini, orangtua berusaha mengendalikan perilaku dan perkembangan anak mereka sehingga terkesan sangat disiplin. Walau anak dapat dikontrol, sayangnya anak akan sulit menerima lingkungan sosial dan menderita gangguan mental saat tumbuh. Rendahnya kehangatan emosional dan tingginya tuntutan dapat terasa sangat ketat dan dingin. 3. Authoritative Berbeda 180 derajat dengan authoritarian, pola pengasuhan authoritative justru lebih bersahabat bagi perkembangan anak. Dalam penerapannya, si buah hati akan dihormati, didengarkan, dan diberi pilihan dengan kewibawaan orangtuanya. Orangtua authoritative menetapkan harapan yang jelas dan memberikan struktur dan rutinitas tetapi tetap fleksibel. Dengan begitu, tidak mengherankan bila pola pengasuhan satu ini adalah yang paling bermanfaat bagi perkembangan anak. Di sisi lain, orangtua turut menciptakan iklim emosional yang hangat ditambah dengan tuntutan dan kontrol yang masuk akal. Orangtua juga bisa merasakan manfaat positif karena dipandang sebagai sosok yang suportif dan perhatian oleh anaknya. Hasilnya, anak bisa menjelaskan alasannya dan mendengarkan sudut pandang anak orangtua, bahkan jika anak tidak nurut. Sedangkan ekspektasi yang tinggi dalam pola pengasuhan ini jika digabungkan dengan hangatnya iklim emosional membuat anak lebih mampu berkembang. 4. Permissive Pola pengasuhan permissive membuat orangtua menjadi hangat dan penuh kasih. Manfaat pola pengasuhan ini adalah anak menganggap hubungannya dengan orangtua lebih sebagai teman. Orangtua hanya hanya memberikan sedikit arahan atau aturan dan anak diberi banyak kebebasan dalam sebagian besar keputusannya. Dampak dari pola pengasuhan permissive membuat anak menjadi tidak disiplin dan tidak konsisten. Pola asuh permissive melibatkan iklim emosional yang hangat tetapi tuntutan dan kontrol yang rendah. Pola ini cenderung membuat anak memiliki masalah perilaku dan dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, anak juga bisa saja jadi sedikit kesulitan di sekolah atau di lingkungan di mana ada aturan yang harus diikuti. Jika pola pengasuhan tersebut tidak diperbaiki maka anak mempelajari ketidakkonsistenan yang diajarkan orangtua. Untuk menghindari hal tersebut, orangtua hanya bisa mengajarkan sedikit demi sedikit perubahan baik kepada anaknya, misal dengan mengajarkan waktu tidur yang konsisten. Itulah sejumlah pola pengasuhan pada anak yang kerap dilakukan oleh orangtua. Dengan mengetahui sejumlah jenis pola tersebut, diharapkan orangtua dapat lebih bijak dalam mengasuh anak. (b)
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menjadi inspektur upacara dalam puncak peringatan HUT ke-46 RSUD Soedarso, Kamis (24/11/2022). Dalam arahannya, Midji mengingatkan agar RSUD Soedarso terus berbenah memberikan pelayanan terbaik dan cekatan. Terutama pertolongan pertama mulai di Instalasi Gawat Darurat (IGD). "IGD harus cekatan semuanya harus disentuh. Dalam arti ditangani jangan dibiarkan (pasien) menunggu," katanya. Sutarmidji menyentil para petugas kesehatan di rumah sakit daerah tersebut yang bekerja tak ramah. Dia meminta petugas seperti itu agar diganti. "Perawat atau tenaga medis yang judes keluarkan dari situ. Ganti mereka," tegas Midji. Selain itu, dia juga menegur para petugas medis yang bermain HP saat dalam tugas. Terutama saat malam hari. Hal ini menjadi citra buruk di mata para keluarga pasien. Midji menjelaskan, pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit harus dengan hati yang dalam. Sebab, pekerjaan ini menyangkut kehidupan sosial masyarakat. "Bapak ibu bekerja di sini ada sosialnya. Bukan sekedar untung rugi. Menghargai orang. Saya tak bangga soal surplus kalau masyarakat masih mengeluh pelayanan. Percuma ada uang tapi pelayanan buruk," paparnya. Kendati demikian, Midji meyakini pembenahan pelayanan rumah sakit bisa dilakukan. Sesulit apa pun akan teratasi jika bersama-sama bersinergi. "Saya yakin kita bisa. Pelayanan terbaik tanpa keluhan. Masyarakat marah itu biasa, jangan kita ikut marah. Jangan emosional," ujarnya. Di sisi lain Sutarmidji memuji kemajuan signifikan RSUD itu pasca perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana. Maka itu, perlu dibarengi dengan pelayanan yang baik pula oleh SDM rumah sakit. "Pembenahan belum selesai. Kalau punya waktu seluruh gedung lama ini akan sayan bongkar. Supaya ada pelayanan yang baik. Walau ada kemajuan signifikan tapi butuh pelayanan yang lebih baik lagi," paparnya. Midji mengklaim tak pernah ada bargaining politik dalam pembenahan infrastruktur serta sarana dan prasarana rumah sakit tersebut. Semata dilakukan sesuai dengan sebagaimana rumah sakit memberikan pelayanan kemasyarakatan. Orang nomor satu di Kalbar itu pun optimis jajaran RSUD Soedarso mampu melaksanakan pelayanan optimal yang dibutuhkan masyarakat. "Upayakan pasien masuk meringis, pulang harus tersenyum dalam kondisi apa pun. Layanan terbaik, sentuhan terbaik adalah awal kesembuhan dan obat terbaik dari obat paten mana pun. Tapi kalau pelayanan buruk, 100 spesialis 100 tak ada gunanya," tandasnya. Sementara itu, Direktur RSUD Soedarso, Yuliastuti Saripawan menyambut positif arahan Gubernur Sutarmidji. "Kita usahakan apa yang diharapkan oleh Bapak Gubernur. Kami terus meningkatkan seluruh pelayanan kesehatan," katanya. Saripawan juga bakal mengevaluasi jajarannya, terutama petugas medis atau perawat yang tidak ramah atau bersikap judes saat penanganan pasien. "Kita akan melakukan seleksi assesmen. Kita juga baru-baru ini melakukan pelatihan komunikasi efektif. Selain itu membuat program pekan sapa salam. Mereka diajarkan menyapa dengan ramah," paparnya. Dia menjelaskan, RSUD Soedarso terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Terbukti dengan raihan gelar instansi dengan keterbukaan pelayanan publik terbaik. "Salah satunya kita menerima komplain melalui WA kita, medsos kita dan tempat-tempat yang kita sediakan," ujarnya. (ap)
Lokal
Berita Sanggau, PIFA – Sebagai langkah antisipasi menghadapi musim pancaroba yang mengakibatkan banyaknya warga jatuh sakit, Satgas Pamtas TNI RI-Malaysia, Yonif Mekanis 643/Wns melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada warga Dusun Entabang, Desa Palapasang, Kecamatan Entikong. Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono, S.I.P dalam keterangan tertulisnya di Makotis Entikong, Sanggau pada Kamis (20/01/2022), mengatakan, kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dilakukan oleh 2 orang personel kesehatan pos Entabang dipimpin oleh Pratu Arjuna di rumah salah satu warga di Dusun Entabang, Desa Palapasang. Dijelaskannya, tujuan agenda tersebut adalah untuk menjaga dan memastikan kondisi kesehatan masyarakat saat musim pancaroba, dengan memeriksa dan memberikan pelayanan kesehatan secara rutin. Dansatgas menyebut cuaca saat musim ini rentan menimbulkan penyakit. “Melihat cuaca yang saat ini sudah memasuki musim penghujan resiko terkena penyakit semakin tinggi, oleh karena itu kami akan selalu berusaha memastikan warga-warga binaan seluruh jajaran satgas mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ungkap Dansatgas. Baginya, kesehatan merupakan hal utama yang harus dijaga. "Kesehatan merupakan hal utama yang harus dijaga agar kita semua dapat beraktivitas dengan baik dan untuk warga dengan kondisi kesehatan yang baik dapat melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," pesannya. Terpisah Danpos Entabang Sertu A. Hudani mengatakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan ini merupakan salah satu program dari posnya. Program tersebut dilaksanakan oleh satgas untuk menjaga dan meningkatkan kualtias kesehatan warga binaannya, serta mempererat kedekatan TNI dengan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan. Selain pengecekan kesehatan, diadakan juga konsultasi an pemberian obat secara gratis kepada warga Dusun Entabang. "Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ini meliputi pengecekan kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, tensi, gula darah, asam urat dan kolestrol, selain itu juga ada konsultasi kesehatan dan pemberian obat secara gratis kepada masyarakat," terangnya. (yd)