Manfaatnya cuti melahirkan 6 bulan untuk Ibu dan Bayi. (Ilustrasi: CNN Indonesia)

Manfaatnya cuti melahirkan 6 bulan untuk Ibu dan Bayi. (Ilustrasi: CNN Indonesia)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleCuti Melahirkan 6 Bulan Resmi Disahkan, Ini Dia Manfaatnya untuk Ibu dan Bayi

Cuti Melahirkan 6 Bulan Resmi Disahkan, Ini Dia Manfaatnya untuk Ibu dan Bayi

Indonesia | Kamis, 13 Juni 2024

PIFA, Lifestyle - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah resmi sahkan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak alias UU KIA. Sehingga dengan ini cuti ibu melahirkan resmi bertambah dari yang tadinya 3 bulan menjadi 6 bulan.

Kebijakan ini tentu akan membawa berbagai manfaat yang signifikan untuk ibu dan bayi maupun keluarga. Apa saja, berikut di antaranya:

1. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

Cuti 6 bulan memungkinkan ibu hamil untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama masa kehamilan dan pasca melahirkan. Waktu ini juga memberi kesempatan kepada ibu untuk fokus pada perawatan bayi, yang kritis dalam seribu hari pertama kehidupan anak. Penurunan risiko kesehatan baik bagi ibu maupun anak dapat berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu dan anak yang selama ini menjadi perhatian di Indonesia.

2. Mendukung Pemberian ASI Ekslusif

Dengan cuti yang lebih panjang, ibu memiliki kesempatan lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. ASI memiliki kandungan nutrisi yang ideal bagi perkembangan bayi dan memperkuat sistem imun mereka. Dukungan ini sangat penting dalam menurunkan prevalensi stunting pada balita yang masih menjadi masalah di Indonesia.

3. Produktivitas Pekerja Perempuan

Cuti 6 bulan juga bermanfaat bagi tempat kerja. Dengan memberikan waktu yang cukup bagi ibu untuk pulih dan menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai orang tua, perusahaan dapat melihat peningkatan produktivitas dan loyalitas dari pekerja perempuan. Kesejahteraan karyawan yang terjaga akan berkontribusi pada suasana kerja yang lebih positif dan produktif. (ly)

Rekomendasi

Foto: Viral Kisah Wanita Muda di Tangerang Alami Stroke, Begini Awal Mulanya | Pifa Net

Viral Kisah Wanita Muda di Tangerang Alami Stroke, Begini Awal Mulanya

Tangerang
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Real Madrid Taklukkan Manchester City 3-2 di Leg Pertama Playoff Liga Champions! | Pifa Net

Real Madrid Taklukkan Manchester City 3-2 di Leg Pertama Playoff Liga Champions!

Inggris
| Rabu, 12 Februari 2025
Foto: Kenali Gejala Awal Serangan Jantung, Jangan Sampai Terlambat Ditangani | Pifa Net

Kenali Gejala Awal Serangan Jantung, Jangan Sampai Terlambat Ditangani

Indonesia
| Senin, 21 April 2025
Foto: PBB Kutuk Serangan terhadap Warga Sipil dan Krisis Kemanusiaan yang Memburuk di Gaza | Pifa Net

PBB Kutuk Serangan terhadap Warga Sipil dan Krisis Kemanusiaan yang Memburuk di Gaza

Internasional
| Minggu, 6 Juli 2025
Foto: Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026 | Pifa Net

Resmi: Luka Modric Gabung AC Milan, Teken Kontrak hingga 2026

Sports
| Selasa, 15 Juli 2025
Foto: Kekayaan Elon Musk Anjlok USD 52 Miliar di 2025 Gegara Tesla | Pifa Net

Kekayaan Elon Musk Anjlok USD 52 Miliar di 2025 Gegara Tesla

Amerika Serikat
| Rabu, 26 Februari 2025
Foto: Pria AS Makan 150 Butir Telur dalam 5 Hari, Hasilnya Mengejutkan | Pifa Net

Pria AS Makan 150 Butir Telur dalam 5 Hari, Hasilnya Mengejutkan

Lifestyle
| Sabtu, 28 Juni 2025
Foto: Kasus Pencurian Masih Marak Terjadi di Kalbar Sepanjang 2024 | Pifa Net

Kasus Pencurian Masih Marak Terjadi di Kalbar Sepanjang 2024

Pontianak
| Kamis, 2 Januari 2025
Foto: Ini Duduk Perkara Perusahaan Jusuf Hamka Gugat Hary Tanoe | Pifa Net

Ini Duduk Perkara Perusahaan Jusuf Hamka Gugat Hary Tanoe

Jakarta
| Minggu, 9 Maret 2025
Foto: 6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal | Pifa Net

6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal

Jeddah
| Minggu, 23 Maret 2025

Berita Terkait

Teknologi

Foto: Psikolog Sebut Dorongan Bagikan Konten di Medsos Sering Demi Validasi Sosial | Pifa Net

Psikolog Sebut Dorongan Bagikan Konten di Medsos Sering Demi Validasi Sosial

PIFA, Tekno - Psikolog klinis Ratih Ibrahim mengungkapkan bahwa kebiasaan membagikan informasi di media sosial sering kali berakar pada kebutuhan mendapatkan perhatian dan validasi sosial. Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan tersebut bisa berujung pada dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam wawancara bersama ANTARA, Rabu (4/6), Ratih menekankan bahwa tindakan membagikan konten yang tidak sensitif, seperti video atau foto kecelakaan, dapat menyakiti keluarga korban, menggiring opini publik ke arah yang keliru, hingga menimbulkan trauma sekunder bagi penonton. “Menyebarkan konten sensitif, apalagi yang terkait dengan tragedi atau kekerasan, bisa sangat melukai pihak yang terdampak secara langsung,” jelas Ratih yang merupakan lulusan Universitas Indonesia. Ia mengajak masyarakat, khususnya pengguna aktif media sosial, untuk meningkatkan empati sebagai cara utama menekan kebiasaan membagikan informasi secara berlebihan atau "oversharing". Menurutnya, empati harus menjadi landasan dalam setiap interaksi digital, apalagi di tengah arus informasi yang sangat cepat dan tidak terbendung. Empat Langkah Menahan Dorongan Membagikan Konten Ratih membagikan beberapa langkah praktis untuk membantu individu mengendalikan dorongan membagikan konten di media sosial: Jeda Sebelum Mengunggah Luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri, “Apakah konten ini perlu dibagikan?” dan “Apa dampaknya dalam jangka panjang?”. Kebiasaan ini penting untuk mencegah tindakan impulsif yang bisa berdampak buruk. Refleksi Diri Ratih menyarankan untuk membayangkan perasaan kita jika berada di posisi orang dalam konten. “Apa yang kita rasakan jika wajah kita dipublikasikan saat sedang mengalami kecelakaan?” ujarnya. Pentingnya Menjaga Privasi Kesadaran akan pentingnya privasi, terutama dalam situasi kritis, harus terus diingat. Banyak orang tidak menyadari bahwa satu unggahan bisa mengganggu proses pemulihan korban atau mengusik privasi keluarga. Pertimbangkan Dampak Tindakan Setiap unggahan di media sosial dapat berdampak pada individu lain di dunia nyata. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan digital terhadap orang-orang yang terlibat dalam informasi tersebut. Empati Sebagai Kunci Ratih mengingatkan bahwa empati tidak hanya penting saat berhadapan langsung dengan penderitaan seseorang, tetapi juga saat melihat konten di media sosial. “Berempati berarti menyadari bahwa penderitaan bukanlah tontonan atau konsumsi publik. Itu hal yang seharusnya ditangani dengan hati-hati,” katanya. Ia menegaskan bahwa menahan dorongan untuk menyebarkan kembali konten sensitif adalah bentuk nyata dari empati. “Kita bisa memilih untuk tidak membagikannya, sebagai wujud menghormati martabat dan hak privasi orang lain,” imbuhnya. Kebiasaan oversharing di media sosial bukan hanya masalah etika, tetapi juga menyangkut tanggung jawab sosial. Ratih mengajak pengguna media sosial untuk menjadi pribadi yang lebih reflektif dan bijaksana, serta menjadikan empati sebagai panduan utama dalam berinteraksi di dunia digital.

Tekno
| Kamis, 5 Juni 2025

Lokal

Foto: 14 Ruko Hangus dalam Kebakaran Pasar Sambas | Pifa Net

14 Ruko Hangus dalam Kebakaran Pasar Sambas

PIFA, Lokal - Sebuah kebakaran hebat melanda Pasar Sambas dari tanggal 10 hingga 12 Juni 2024, menghancurkan 14 ruko yang menjual berbagai produk mulai dari pakaian hingga elektronik. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Marjuni, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. "Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian materi saja, karena itu ruko pasar yang menjual aneka produk mulai pakaian, elektronik, dan lainnya," kata Marjuni saat dihubungi di Sambas, Rabu. Kebakaran pertama kali terjadi pada malam hari tanggal 10 Juni 2024 dan kembali menyala pada pagi hari tanggal 11 Juni 2024 meskipun sudah sempat dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran. Penanganan kebakaran dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Tim Damkar dari berbagai wilayah seperti Kota Sambas, Tebas, Semparuk, Pemangkat, serta bantuan dari Kota Singkawang dan Bengkayang, termasuk partisipasi BPBD, TNI, dan Polri. Hingga saat ini, lokasi kebakaran telah dipasang garis polisi oleh pihak berwenang. "Kejadian ini merupakan duka bersama dan semoga warga yang terdampak tetap tabah. Kami terus mengimbau masyarakat untuk terus mencegah potensi penyebab kebakaran, baik di rumah pribadi atau tempat usaha, sehingga kejadian tidak diharapkan dapat dihindari," tambah Marjuni. Bupati Sambas, Satono, didampingi oleh berbagai pihak terkait, turun langsung ke lokasi untuk memantau proses pemadaman api yang melanda Pasar Sambas sejak pukul 18.00 WIB pada Senin malam, 10 Juli. Salah satu warga Sambas, Ima, menyatakan keprihatinannya terhadap kejadian ini. "Tentu ini duka kita bersama, semoga semua tabah. Kemudian pasar ini segera bisa dibangun kembali," ujarnya.

Sambas
| Rabu, 12 Juni 2024

Lokal

Foto: Muda Mahendrawan Raih Penghargaan PGRI karena Komitmen Majukan Dunia Pendidikan | Pifa Net

Muda Mahendrawan Raih Penghargaan PGRI karena Komitmen Majukan Dunia Pendidikan

PIFA, Lokal - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 di Taman Alun Kapuas Pontianak telah menjadi momen istimewa bagi dunia pendidikan di Kabupaten Kubu Raya. Acara yang berlangsung pada Jumat, 25 November 2022, dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan dan pemerintahan, menyoroti prestasi gemilang yang dicapai oleh insan pendidikan di wilayah ini. Salah satu sorotan utama acara tersebut adalah penganugerahan Anugerah Dwija Praja Nugraha dari PGRI kepada Bupati Kabupaten Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen tinggi dan prestasi luar biasa yang telah diraih Bupati Muda Mahendrawan dalam pembangunan sektor pendidikan di wilayahnya. Pelaksana Tugas Ketua PGRI Kalimantan Barat, Muhamad Firdaus, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi PGRI kepada kepala daerah yang secara konsisten memprioritaskan perkembangan dunia pendidikan. Muhamad Firdaus juga menjelaskan bahwa proses penilaian ketat telah diterapkan untuk menentukan penerima penghargaan ini, yang mencerminkan komitmen dan perhatian yang luar biasa dari kepala daerah terhadap guru-guru dan pendidikan di daerah mereka. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dianggap sebagai salah satu pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut. "Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang memiliki dedikasi tinggi dan perhatian besar kepada dunia pendidikan," ungkap Firdaus. Meskipun demikian, Muhamad Firdaus juga mengakui bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam prasarana dan sarana infrastruktur pendidikan di sejumlah daerah. Oleh karena itu, PGRI memberikan masukan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota maupun provinsi untuk terus melakukan perbaikan dalam hal ini. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyambut penghargaan ini dengan rasa syukur dan komitmen tinggi untuk terus memperkuat sistem pendidikan di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu hak dasar yang harus dipenuhi dengan baik. Dalam upayanya untuk meningkatkan kapasitas guru di Kubu Raya, Muda Mahendrawan telah meluncurkan berbagai program, salah satunya melalui pusat belajar guru. Bupati Muda Mahendrawan juga mengajak para guru untuk beradaptasi dengan perkembangan pesat dalam dunia pendidikan saat ini. Ia menekankan bahwa peran guru saat ini lebih dari sekadar pengajar di kelas, melainkan sebagai fasilitator yang harus memberikan inisiatif kepada siswa-siswa mereka. "Kita harus memiliki perspektif untuk 'mengabdi' kepada murid kita, bukan bersikap superior. Zaman saat ini menuntut kita untuk lebih mendengarkan dan berdiskusi," tegasnya. (ad)

Kubu Raya
| Kamis, 7 September 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5