Deddy Corbuzier Kembali Geregetan soal Makan Bergizi Gratis hingga Dituding jadi Buzzer Pemerintah
Pifabiz | Kamis, 23 Januari 2025
Deddy Corbuzier. (ANTARA/HO/MORF)
Pifabiz | Kamis, 23 Januari 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Priguna Anugrah, seorang dokter residen asal Pontianak, Kalimantan Barat, tengah menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan tindak pemerkosaan terhadap salah satu anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu, merupakan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad). Di Pontianak ia tinggal di Gg.Sakura Jalan Imam Bonjol Kelurahan Benua Melayu Darat.Pantauan di lokasi, rumah milik keluarga terduga pelaku tampak kosong dan tidak berpenghuni. Bangunan rumah dua lantai itu terlihat sunyi tanpa aktivitas apapun.Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa rumah tersebut memang milik keluarga Priguna. Ia mengatakan bahwa ayah dari terduga pelaku juga merupakan seorang dokter yang membuka praktik di salah satu apotek di kota Pontianak."Yang saya tau orang tuanya itu merupakan salah seorang dokter praktik disalah satu apotik," ucapnya saat ditemui pada Rabu (9/04/2025).Warga tersebut juga mengatakan bahwa, rumah terduga pelaku P tersebut sudah kosong sejak beberapa minggu yang lalu bahkan sebelum lebaran."Kalau dilihat sih sudah sejak beberapa minggu yang lalu rumahnya sudah kosong, namun saya tidak tau pasti," ungkapnya.Sementara itu, Ketua RT 3 RW 20, Aswan, menerangkan bahwa keluarga dokter tersebut diketahui merupakan keluarga yang harmonis namun jarang bergaul."Ya memang mereka warga setempat yang sudah lama, bahkan sebelum saya menjadi ketua RT 15 tahun lalu mereka sudah disini," ujarnya.Ia kemudian menambahkan, beberapa kali juga terlihat bahwa ada sebuah mobil didepan rumah mereka namun belum lama ini dirinya tidak pernah melihatnya lagi."Seingat saya sebelum puasa itu saya masih melihat ada sebuah mobil yang terparkir rumahnya, namun akhir-akhir ini sudah tidak pernah lihat lagi," tambahnya.Dikatakanya lagi bahwa, mendengar informasi yang beredar baru-baru ini terkait kasus tersebut, dirinya sangat menyayangkan hal itu terjadi, karena selama ini keluarga mereka terlihat baik-baik saja."Tentu dengan adanya berita ini saya sangat prihatin, karena seingat saya keluarga mereka sangat harmonis dan kadang juga saling berkunjung jika pada saat hari keagaaman," pungkasnya.Diketahui saat ini terduga pelaku P, sudah diamankan oleh Polda Jakarta Barat (Jabar) pada bulan maret lalu, dan saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Lokal
PIFA, Lokal - Musibah tanah longsor terjadi di Desa Tengkajau, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Meski tak menelan korban jiwa, namun bencana ini memutus akses sehingga membuat warga setempat terisolir dan sulit beraktivitas. Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel mengutarakan, tanah longsor dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut. Hujan mengguyur cukup lama sejak tanggal 11 hingga 12 Juni 2023. "Akibatnya rumah warga rusak. Ada 36 KK terdampak karena rumah dan kebunnya tertimbun material longsor," katanya, Selasa (13/6/2023) siang. Dia menjelaskan, BPBD Kalbar telah mendorong dan berkoordinasi secara intensif dengan unsur BPBD setempat untuk segera berkomunikasi dengan instansi teknis, guna penanganan fasilitas umum yang rusak akibat dampak tanah longsor. "Diantaranya perbaikan jalan desa dan pembuatan tanggul penahan tanah secara darurat," ujarnya. Di sisi lain, Daniel mengatakan Kepala BPBD Kalbar mengeluarkan peringatan agar warga Desa Tengkajau tetap waspada dengan tanah longsor susulan jika intensitas hujan semakin lama. "Tidak usah panik, dan tetap siaga salah satunya menyiapkan dokumen-dokumen penting keluarga agar tidak tercecer pada saat menyelamatkan diri," imbaunya. Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk peka dengan keadaan sekitarnya. Pasalnya terdapat tanda-tanda alami yang dapat dikenali sebagai pertanda akan terjadi tanah longsor susulan. Misalnya, tebing tanah sudah banyak rapuh dan kerikil banyak berjatuhan, kemudian adanya retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Retakan tersebut muncul biasanya setelah hujan. Lalu, tanda lainnya yakni halaman atau lantai rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah besar, munculnya mata air secara tiba-tiba. Selanjutnya, tiang listrik dan atau pohon-pohon miring. "Kemudian jendela dan pintu rumah secara tiba-tiba susah dibuka. Tidak ada genangan air di tanah setelah hujan," jelasnya. Jika dijumpai tanda-tanda alami seperti ini, masyarakat diimbau untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa atau kecamatan serta saling mengingatkan sesama warga supaya bersiap untuk menyelamatkan diri secara mandiri. "Jika di desa itu ada kelompok rentan seperti lansia, orang sakit, disabilitas, ibu hamil dan anak-anak harus prirotas untuk dievakuasi," pungkasnya. (Ap)