Demi Sekolah Gratis, Warga Sungai Kunyit Solid Dukung Sutarmidji di Pilgub Kalbar
Mempawah | Minggu, 13 Oktober 2024
Warga Sungai Kunyit Kompak Dukung Sutarmidji. (PIFA/Ist)
Mempawah | Minggu, 13 Oktober 2024
Internasional
PIFA, Internasional - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel akan membela diri dengan segala cara setelah serangan balasan terhadap pelabuhan Hodeida yang dikuasai kelompok Houthi di Yaman. Serangan ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan drone Houthi yang menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv. Netanyahu memberikan peringatan keras kepada musuh-musuh Israel dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Minggu. "Saya punya pesan untuk musuh-musuh Israel: Jangan salah. Kami akan membela diri dengan segala cara, di semua lini. Siapa pun yang merugikan kami akan membayar harga yang sangat mahal atas agresi mereka," tegas Netanyahu. Serangan Israel ini tidak hanya menarik perhatian internasional, tetapi juga memicu respons dari kelompok Hizbullah di Lebanon. Hizbullah, yang merupakan sekutu Houthi dan didukung oleh Iran, menganggap serangan ini sebagai perubahan yang berbahaya dalam konflik yang telah berlangsung selama sembilan bulan di Gaza. "Langkah bodoh yang diambil musuh Zionis menandai fase baru dan berbahaya dari konfrontasi yang sangat penting di seluruh kawasan," ujar Hizbullah dalam pernyataannya. Menurut laporan AFP, jet tempur Israel menyerang sasaran militer di pelabuhan Hodeida sebagai tanggapan atas serangan drone yang dilakukan oleh Houthi. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa serangan ini merupakan balasan atas ratusan serangan yang dilakukan Houthi terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir. "Darah warga Israel ada harganya," kata Gallant. "Kami akan melakukan lebih banyak operasi jika mereka berani menyerang kami." Pernyataan militer Israel menambahkan bahwa serangan terhadap pelabuhan Hodeida merupakan langkah untuk menghentikan agresi yang terus-menerus dari Houthi. "Jet tempur Israel menyerang sasaran militer rezim Houthi di daerah pelabuhan Hodeida di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan yang dilakukan terhadap negara Israel dalam beberapa bulan terakhir," bunyi pernyataan tersebut. (ad)
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengambil langkah konkret dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayahnya. Pada Selasa (26/9), di Aula Bank Kalbar Kubu Raya, beliau secara resmi menyerahkan buku tabungan bantuan Peningkatan Kualitas Rumah Secara Swakelola (PKRS) tahun 2023 kepada 20 orang masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kubu Raya. Dalam pernyataannya, Bupati Muda menjelaskan bahwa penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan IPM. "Percepatan penurunan kemiskinan dan peningkatan kualitas rumah menjadi tolak ukur IPM. Saat ini, IPM Kubu Raya berada di posisi tertinggi di antara kabupaten lainnya di Kalimantan Barat, dan hal ini merupakan hasil dari upaya percepatan pembangunan ini," ungkap Bupati Muda. Ia juga menekankan peran penting dari seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintahan desa, dalam mencapai pencapaian tersebut. Selain penyerahan bantuan PKRS, Bupati Muda juga memberikan bingkisan sembako kepada penerima bantuan. Program ini menyasar 20 MBR yang berasal dari 13 desa di 4 kecamatan, yaitu Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, dan Rasau Jaya. Setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp20 juta, dengan rincian Rp17,5 juta untuk kebutuhan bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk biaya/upah tukang. Program PKRS telah berlangsung sejak Maret lalu dengan pendampingan oleh tenaga fasilitator lapangan (TFL). Bantuan ini disalurkan melalui Bank Kalbar Cabang Kubu Raya dengan penarikan dana dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 50 persen dari jumlah bantuan digunakan untuk pembelian bahan bangunan, sedangkan tahap kedua dapat dicairkan setelah pembangunan rumah mencapai minimal 30 persen. Dana upah tukang juga dapat dicairkan dalam dua tahap dengan syarat fisik bangunan mencapai 50 persen dan 100 persen. (ad)
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Sebuah pesawat penumpang regional American Eagle jatuh ke Sungai Potomac setelah bertabrakan di udara dengan helikopter militer Black Hawk pada Rabu (29/1) malam waktu setempat. Pesawat milik American Airlines itu mengangkut 60 penumpang dan empat awak dalam penerbangan dari Wichita, Kansas, menuju Bandara Reagan National."Penerbangan American Eagle 5342 terlibat dalam kecelakaan di DCA," kata maskapai dalam pernyataan resmi, dikutip AFP, Kamis (30/1/2025).Seorang pejabat Angkatan Darat AS menyebutkan helikopter Black Hawk yang terlibat membawa tiga tentara, namun kondisi mereka belum diketahui. Sementara itu, Washington Post melaporkan bahwa polisi telah mulai mengevakuasi beberapa jenazah dari Sungai Potomac.Presiden Donald Trump telah diberi tahu tentang insiden ini. "Tragisnya, tampaknya sebuah helikopter militer bertabrakan dengan jet regional," ujar Sekretaris Pers Karoline Leavitt di Fox News.Otoritas Penerbangan Federal (FAA) memerintahkan seluruh penerbangan di Bandara Reagan dihentikan. Polisi Washington menyebut berbagai lembaga sedang menangani situasi ini, dengan kapal pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kecelakaan.FAA mengonfirmasi bahwa jet regional Bombardier milik PSA Airlines bertabrakan dengan helikopter Sikorsky H-60 saat mendekati pendaratan di Reagan sekitar pukul 21.00 waktu setempat. PSA Airlines adalah anak perusahaan American Airlines, sementara Black Hawk dapat mengangkut hingga 15 orang termasuk awak.Hingga kini, operasi penyelamatan masih berlangsung.