Deretan Bintang Liga Inggris yang Menolak Real Madrid, No 1 Pernah Bela Barcelona
Inggris | Senin, 3 Maret 2025
Koregrafer Fans Real Madrid saat sebelum menangkan trofi Liga Champions ke-11. (Istimewa)
Inggris | Senin, 3 Maret 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Korban longsor Kampung Genting, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kembali dirujuk ke Kalimantan Barat. Korban bernama Desi Indrawati (36) itu dibawa menggunakan kapal KMP Bahtera Nusantara yang bersandar di Pelabuhan Kapet, Kabupaten Sambas, Kamis (9/3/2023) malam. Desi Indrawati menjadi salah satu korban tertimpa material longsor. Kondisinya saat tiba di Sambas, terbaring lemah di atas kasur. Dia pun diangkut oleh regu pertolongan ke ambulans yang sudah bersiaga. Korban selanjutnya segera dibawa ke RSUD Pemangkat, guna mendapatkan perawatan medis secara intensif. Desi mengalami cedera pada bagian panggul yang mesti ditangani secara serius. Komandan Pos SAR Sintete, Zulhijah mengutarakan, penanganan korban longsor ini dilakukan bersama unsur terkait lainnya. Mulai dari kepolisian, TNI/Polri serta tim relawan dan Pemerintah Kabupaten Sambas. "Kami bersama-sama mengevakuasi yang kemudian korban langsung diarahkan untuk ditangani di RSUD Pemangkat," ujarnya, Kamis (9/3/2023) malam. Dia menerangkan, kapal tersebut mengangkut 193 penumpang dari Natuna. Satu orang diantaranya, yakni korban longsor yang bernama Desi Indrawati tersebut. "Kesemuanya dari Serasan. Kebanyakan warga Serasan yang akan berangkat ke sini," jelasnya. Korban atas nama Desi ini, menambah daftar korban tanah longsor Natuna yang dievakuasi ke Kalimantan Barat untuk mendapatkan perawatan medis. Sejauh ini total sudah empat orang yang dikirim ke Kalbar. Tiga korban sebelumnya, diangkut dengan KM Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Dwikora, Kota Pontianak, Selasa (7/3/2023) sore. Dua diantaranya yakni Romi dan Nafisa bocah perempuan berusia 9 tahun mesti dirawat di RSUD Soedarso. Keduanya mengalami patah tulang. Sementara satu korban lainnya bernama Susi. Namun nyawanya tak tertolong. Dia mengembuskan nafas terakhir di atas KM Bukit Raya, empat jam sebelum kapal bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak pada Selasa (7/3/2023). Susi pun kemudian disemayamkan di rumah duka milik sepupunya, warga Pontianak yang bermukim di Jalan Karet, Komplek Sejahtera II, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak. Keesokan harinya, pada Rabu (8/3/2023) Susi pun dimakamkan. (ap)
Nasional
PIFA, Nasional - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menanggapi kabar terkait anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, yang disebut memiliki tambang 'Blok Medan' di Maluku Utara. Menurut Pratikno, Istana menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. “Waduh saya enggak tahu. Enggaklah, enggak ada (tanggapan). Itu kan proses hukum,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8). Secara terpisah, Bobby Nasution juga memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai isu tersebut. Dia menganggap masalah ini merupakan bagian dari proses persidangan. “Itu hasil sidang ya, hasil sidang. Saya rasa walaupun dikomentari dalam hal seperti ini, saya (merasa) enggak etis,” ungkap Bobby di Medan, Sabtu (3/8), sebagaimana dilansir dari detik. Sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara, Suryanto Andili, mengungkap istilah 'Blok Medan' dalam sidang kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK). Suryanto menyebut bahwa istilah tersebut sering digunakan oleh AGK dalam pengurusan IUP di Maluku Utara. Jaksa sempat menanyakan makna 'Blok Medan', dan Suryanto menjelaskan bahwa istilah tersebut merujuk pada Wali Kota Medan Bobby Nasution serta istrinya, Kahiyang Ayu.
Lifestyle
PIFA, Lifestyle - Penampilan makanan ini memang kurang tampak meyakinkan untuk disantap. Namun, ingat kan dengan pepatah jangan menilai buku dari sampul luarnya saja? Nah, ketika menyantap nama makanan bernama Bubur Pedas atau Paddas untuk pertama kali dijamin kamu akan langsung suka. Bubur Pedas merupakan masakan khas suku Melayu Sambas, Kalimantan Barat. Makanan ini biasa juga disebut dengan Bubbor Paddas. Saat mendengar kata "pedas" pasti kita akan mengira bahwa bubur ini memiliki rasa pedas, tapi ternyata tidak. Kata "pedas" sendiri merupakan perumpamaan suku Melayu Sambas yang berarti beragam sayuran dan rempah dalam bubur tersebut. Ada berbagai macam sayur seperti kangkung, daun pakis, jagung yang dipipil, kentang, daun kunyit dan daun kesum yang digunakan untuk menambah aroma dalam bubur. Sayuran segar tersebut kemudian dipotong kecil-kecil, lalu dimasak menjadi satu dengan bahan dasar utama yaitu beras yang sebelum ditumbuk halus dan dioseng bersama kelapa yang telah disangrai. Setelah semua bahan matang, Bubur Pedas siap disajikan dalam keadaan yang hangat dengan taburan pelengkap yakni ikan teri dan kacang goreng sehingga memberikan cita rasa gurih. Lezatnya bumbu dan aroma yang beragam membuat rasanya bukan hanya gurih, tapi memberikan kelengkapan gizi bagi pecinta sayur mayur. Nah, untuk mencicipi makannan ini tak perlu jauh-jauh ke Sambas. Sebab, di Pontinak sudah banyak kedai yang menjual makanan ini. Satu diantaranya adalah Warung Pa' Ngah yang terletak di Jalan Pangeran Nata Kusuma. Tepatnya di samping Gang Siliwangi Pontianak. (ly)