DPRD Kalbar menyoroti pentingnya anggaran untuk infrastruktur pendidikan di daerah, guna meningkatkan mutu pendidikan. (RRI Pontianak)

PIFA, Lokal - Juru Bicara DPRD Kalbar, Irsan, mengatakan anggaran yang disiapkan Pemprov untuk pemenuhan sarana dan prasarana gedung sekolah di Kalbar merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Dia menilai, selain SDM guru, hal lainnya yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah persoalan inftastrukturnya.

Seperti diketahui pada tahun 2022-2023 pembangunan gedung sekolah di Kalbar terus diupayakan karena anggarannya sudah disiapkan. Selain menambah jumlah gedung, Pemprov Kalbar juga merenovasi bangunan sekolah yang sudah.

“Langkah tersebut merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kalbar. Sebab, mutu pendidikan bisa terlaksana jika sarananya disediakan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Adapun total anggaran bidang pendidikan yang dikucurkan pada periode 2019-2023 oleh Pemprov Kalbar mencapai Rp 1,229,270,254,914. Anggaran yang tebilang besar ini merupakan bentuk keseriusan dan komitmen kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Sutarmidji-Ria Norsan untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sektor pendidikan.

Pada 2020-2022, tercatat ada sebanyak sembilan unit sekolah baru yang dibangun oleh Pemprov Kalbar. Sembilan sekolah tersebut diantaranya SMAN 11 Pontianak pada tahun 2020, SMK Negeri Unggulan Sambas dan SMAN 6 Sungai Raya pada tahun 2021. Lalu SMKN 2 Ketungau Tengah dan SMKN 1 Tayan Hulu, SMAN 10 Pontianak, SMAN 1 Parindu, SMAN 3 Meliau dan SMAN 2 Pinoh Selatan pada tahun 2022.

Lebih lanjut, Irsan menegaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang kian meningkat juga harus diimbangi dengan pembangunan gedung sekolah yang memadai. Untuk itu, ia pun mendorong peran pemerintah, baik pusat dan daerah untuk bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.

Kemudian, dia juga menyoroti masih banyak infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah yang sudah berusia tua sehingga tak memadai untuk digunakan. Menurut hematnya, masalah tersebut dapat menimbulkan beragam persoalan baru, salah satunya terkait akses pendidikan

“Ini menyebabkan berbagai persoalan. Salah satunya masyarakat kesulitan mendapat akses pendidikan,” tegasnya.

Sebelumnya, pentingnya peningkatan kualitas pendidikan juga diutarakan oleh Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Selasa (2/5) lalu. Pada kesempatan tersebut, DPRD Kalbar mengajak pemerintah menjadikan peringatannya sebagai momentum mengevaluasi, merefleksi dan introspeksi, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kalbar yang lebih baik.

Heri mengatakan, kondisi pendidikan di Kalbar masih menyisakan banyak persoalan. Hal itu, katanya, tampak dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang stagnan dan masih terendah di Kalimantan.

“Masalah pendidikan itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya sarana dan prasarana pendidikan masih minim,” pungkasnya. (yd)

PIFA, Lokal - Juru Bicara DPRD Kalbar, Irsan, mengatakan anggaran yang disiapkan Pemprov untuk pemenuhan sarana dan prasarana gedung sekolah di Kalbar merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Dia menilai, selain SDM guru, hal lainnya yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah persoalan inftastrukturnya.

Seperti diketahui pada tahun 2022-2023 pembangunan gedung sekolah di Kalbar terus diupayakan karena anggarannya sudah disiapkan. Selain menambah jumlah gedung, Pemprov Kalbar juga merenovasi bangunan sekolah yang sudah.

“Langkah tersebut merupakan upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kalbar. Sebab, mutu pendidikan bisa terlaksana jika sarananya disediakan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Adapun total anggaran bidang pendidikan yang dikucurkan pada periode 2019-2023 oleh Pemprov Kalbar mencapai Rp 1,229,270,254,914. Anggaran yang tebilang besar ini merupakan bentuk keseriusan dan komitmen kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Sutarmidji-Ria Norsan untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sektor pendidikan.

Pada 2020-2022, tercatat ada sebanyak sembilan unit sekolah baru yang dibangun oleh Pemprov Kalbar. Sembilan sekolah tersebut diantaranya SMAN 11 Pontianak pada tahun 2020, SMK Negeri Unggulan Sambas dan SMAN 6 Sungai Raya pada tahun 2021. Lalu SMKN 2 Ketungau Tengah dan SMKN 1 Tayan Hulu, SMAN 10 Pontianak, SMAN 1 Parindu, SMAN 3 Meliau dan SMAN 2 Pinoh Selatan pada tahun 2022.

Lebih lanjut, Irsan menegaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang kian meningkat juga harus diimbangi dengan pembangunan gedung sekolah yang memadai. Untuk itu, ia pun mendorong peran pemerintah, baik pusat dan daerah untuk bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.

Kemudian, dia juga menyoroti masih banyak infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah yang sudah berusia tua sehingga tak memadai untuk digunakan. Menurut hematnya, masalah tersebut dapat menimbulkan beragam persoalan baru, salah satunya terkait akses pendidikan

“Ini menyebabkan berbagai persoalan. Salah satunya masyarakat kesulitan mendapat akses pendidikan,” tegasnya.

Sebelumnya, pentingnya peningkatan kualitas pendidikan juga diutarakan oleh Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin, saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, Selasa (2/5) lalu. Pada kesempatan tersebut, DPRD Kalbar mengajak pemerintah menjadikan peringatannya sebagai momentum mengevaluasi, merefleksi dan introspeksi, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kalbar yang lebih baik.

Heri mengatakan, kondisi pendidikan di Kalbar masih menyisakan banyak persoalan. Hal itu, katanya, tampak dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang stagnan dan masih terendah di Kalimantan.

“Masalah pendidikan itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya sarana dan prasarana pendidikan masih minim,” pungkasnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar